Isaac menyodorkan ponsel dengan logo buah tergigit pada Freya.
"Apa ini?" Freya menerima ponsel yang disodorkan oleh Isaac.
"Ponselmu. Aku sengaja menyuruh Emma membawa ponselmu dari mansion." Isaac berdehem menahan senyum.
"Aku tidak butuh ponsel." Freya mendengus pelan.
Untuk apa pakai ponsel canggih kalo semua fungsinya sudah dikunci?
"Kau butuh ponsel sebagai istri dari seorang Pedro dan juga sebagai seorang pemilik perusahaan." Isaac mengulum senyum samar.
Freya mengerang samar, menatap tanpa minat ponsel di tangannya. "Ponselnya gak berguna."
"Aplikasi yang dipasang di ponsel itu sudah dihapus oleh Kendrick. Ponselnya sudah bisa berfungsi secara normal."
"Kenapa tiba tiba dihapus?" Freya tampak heran.
"Jika dulu karena permintaan Pedro, saat ini kau adalah pengganti Pedro. Kau bisa menambah kontak, membuat panggilan secara bebas. Tapi demi keamanan bersama...." Isaac mengulum senyum "Ponselmu sudah diberi alat pelacak lokasi dan program untuk merekam percakapan secara otomatis."
"Pelacak dan perekam?" Freya menaikkan alisnya.
Tidak ada yang benar benar bebas, sebebas bebasnya
"Semua demi keamananmu, Aya. Istri seorang Pedro akan menarik perhatian banyak pihak. Sistem pelacak akan berfungsi secara otomatis dan terbaca di database kita. Sedangkan rekaman data hanya akan dibuka jika dibutuhkan. Jika tidak, ya kami juga tidak akan membuka data data tersebut. Jangan terlalu khawatir, Aya. Kami juga sangat menghargai privasimu."
"Aku sudah terbiasa." Freya bergumam samar.
"Dan kau harus lebih membiasakan diri. Wajahmu dan beritamu saat ini menjadi trending topic di media, selain berita bom bunuh diri."
"Tunggu, bisakah kau jelaskan satu persatu? Aku butuh penjelasan. Kita mulai dengan ledakan itu." Freya menatap Isaac.
"Tentu saja." Isaac menghela nafas. "Itu adalah bom bunuh diri. Sebenarnya yang menjadi target utama pelaku adalah Max, salah satu menteri yang kebetulan berada dekat dengan posisi kalian."
"Pedro sempat berbincang dengan mereka." Freya bergumam pelan.
"Sebelum ledakan terjadi, media online sudah heboh membahas Pedro yang membawa wanita secara terang terangan di muka umum."
"Bukankah itu hal yang wajar?" Freya menatap Isaac dengan bingung.
"Tidak bagi seorang Pedro. Walaupun Pedro adalah pengusaha muda terkenal dengan banyak penggemar dari kalangan wanita, tapi Pedro tidak pernah dekat dengan wanita manapun apalagi keluar bersama secara khusus. Biasanya Pedro hanya bertegur sapa dengan wanita di acara formal."
"Benarkah itu?" Freya tampak tertegun.
"Kau tau latar belakangnya sebagai snake head bukan? Itulah alasannya dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun, karena ia tau, tidak mungkin ada wanita yang bersedia menerimanya dengan masa lalunya sebagai anak jalanan dan juga pekerjaan sampingannya di dunia bawah sebagai snake head."
"Bagaimana kondisi Max?"
"Max dalam kondisi kritis, istrinya meninggal di lokasi. Total korban meninggal di lokasi ada 5 orang, 3 di antaranya berasal dari team pengawalan mereka dan satu adalah pelaku bom bunuh diri. Selain itu, ada puluhan pengunjung mall yang mengalami luka serius. Sebenarnya ledakan pertama tidak terlalu parah. Bomnya hanya berdaya ledak rendah. Namun kebocoran gas lah yang mengakibatkan ledakan kedua jadi lebih mematikan. Semua korban yang meninggal disebabkan oleh ledakan kedua"

KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape (Tamat)
RomanceSemua orang mengenal Pedro Ramiro, pengusaha drone dan pemilik real estate dengan wajah tampan dan tubuh kekar. Tapi tidak banyak yang tau, siapa sebenarnya sosok Pedro, bagaimana masa lalunya, termasuk bisnis gelap yang dijalankannya. Freya Damaris...