Chapter 25

26K 1.3K 22
                                    

Freya menyuapkan nasi gorengnya dengan terburu buru, meraih gelas berisi teh hangat, menegaknya dengan cepat.

"Astaga, Aya! ada apa denganmu? Kau makan seperti dikejar setan." Emma yang mengintip ke dalam ruang makan, menatap Freya dengan bingung.

"Ini sudah jam 8 dan Pedro belum bangun." Freya bergumam gelisah.

"Ini weekend, Aya. Tuan biasanya bangun jam sembilanan." Emma terkekeh, melangkah menuju ke dapur

"Pedro sudah berjanji padaku, dia akan membawaku keluar, berbelanja dan berjalan jalan." Freya bangkit dari kursi dengan gerakan cepat, mengikuti Emma masuk ke dapur

"Really? Wow..." Emma terkekeh lebar "Kemajuan besar, Aya. Tampaknya tuan benar benar menyayangimu." Emma mengulas senyum, mengangkat tote bag berisi belanjaan keperluan mansion ke atas meja dapur.

"Entahlah... Tapi rasanya memang senang sekali, setelah sekian lama terkurung di mansion ini." Freya tersenyum lebar.

"Bersabarlah, lagian mall dan pusat perbelanjaan baru buka setelah jam 10."

"Benar juga. Kalau begitu, biar kubantu menyusun belanjaanmu. Aku bosan tidak mengerjakan apapun. Lagian hari ini aku sedang malas masak." Freya terkikik centil, meraih satu tote bag.

"Jangan!" Emma memekik kuat, wajahnya menegang, menahan tote bag yang ditarik Freya.

"Ada apa denganmu, Emma? Kau seperti melihat hantu saja." Freya membalikkan tubuhnya, menoleh ke belakang, mungkin ada sesuatu yang menakutkan yang dilihat oleh Emma.

"Tuan akan marah besar, jika tau dirimu bekerja di dapur." Wajah Emma memucat.

"Kau tegang sekali, Emma. Aku sudah kebal dimarahin dan dihukum Pedro." Freya menyeringai, menarik paksa tote bag dari tangan Emma.

Bruk

Hening

"Tuh kan...malah jatuh." Freya mendelik kesal ke arah Emma sebelum mulai berjongkok untuk memunguti isi tote bag yang berhamburan di lantai.

"Biar aku saja." Emma bergerak cepat berusaha meraup semua barang di lantai.

"Apa ini, Emma?" Jemari mungil Freya meraih kardus di lantai.

Deg

Hening 

"Susu ibu hamil? Emang siapa yang hamil di mansion ini?" Freya mengangkat kardus susu, mengacungkannya ke arah Emma.

"Aya!" Emma berbisik panik, wajahnya memucat, dengan gerakan cepat ia merampas kardus susu dan memasukkannya kembali ke dalam tote bag.

"Kamu hamil?" Freya menatap Emma penuh kecurigaan.

"Bukan..." Emma menggeleng cepat "Ini titipan belanjaan maid. Kau ingat Maya?"

"Maya?" Freya tertegun sejenak, tampak berpikir.

"Ini titipannya. Tapi tuan gak boleh tau."

"Memangnya kenapa?"

"Tuan akan langsung mencutikan pegawai dan maid yang hamil."

"Really? Ishh, Pedro kejam." Freya tampak mengerutkan keningnya.

"Bukan kejam, tapi ini memang sudah menjadi aturan di mansion, sejak dulu." Emma berbisik pelan.

"Oh iya?"

"Sebaiknya kau segera bersiap siap dan segera bangunkan tuan. Bukankah kalian akan berjalan jalan?"

"Kau benar, Emma. Aku hampir melupakan hal pentingnya." Freya mengangguk, menepuk bahu Emma sebelum beranjak meninggalkan dapur.

"Huh.... " Emma menghela nafas panjang penuh kelegaan, sebelum dengan cepat, mengeluarkan kemasan susu dari dalam kardus, membuang cepat kardus kosongnya ke dalam tong sampah. Dengan gerakan cepat dan penuh kehati hatian, Emma memindahkan isi susu ke dalam toples kaca dan menyusunnya ke dalam lemari pantri.

No Escape (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang