Chapter 22

26.5K 1.3K 26
                                    

Pedro menatap Isaac yang berjalan sambil membawa sebuah kotak berukuran sedang.

"Dari Kendrick." Isaac menyodorkan kotak tersebut pada Pedro.

"Sesuai permintaanku, kan?" Pedro menerima kotak tersebut.

"Tentu saja." Isaac mengangguk pelan.

"Suruh Emma membangunkan Aya. Sudah jam segini, anak itu belum bangun juga." Pedro membuka kotak tersebut dan memeriksa sekilas isi kotak tersebut sebelum menutupnya kembali.

Isaac mengangguk pelan, beranjak meninggalkan ruang kerja Pedro.

**********

"Bangun, Aya!" Emma menggoyang goyangkan tubuh Freya.

"Apaan sih.... Masih ngantuk tau!" Freya berdecak malas, kembali menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Duh yang tidurnya enak sekali...." Emma terkikik genit, kembali menarik selimut dan menggoyangkan tubuh Freya "Tuan Pedro yang menyuruhku untuk membangunkanmu."

"A-apa?" Freya terlonjak, duduk di atas ranjang, matanya menatap ruangan kamar sebelum tampak kaget saat menyadari dirinya ternyata bukan berada di kamarnya.

"Jangan bilang kau berjalan sambil tidur ke kamar tuan, Aya." Emma terkikik genit "Kau sudah membuat heboh pengawal mansion tadi malam."

"Aku?" Freya mengerutkan keningnya.

"Tuan mengira dirimu melarikan diri." Emma tertawa, memasang wajah mesum "Dan kau malah tidur dengan damai di kamar tuan."

"Itu...." wajah Freya tampak merona merah.

"Uhhh yang melewati malam panas di kamar tuan." Emma kembali terkikik genit sebelum memasang wajah serius "Cepatlah mandi, tuan menunggumu di ruang makan, sepertinya ada sesuatu yang penting."

Deg

Wajah Freya tampak tegang

Apakah Pedro akan membuangku?

"Aya, cepatlah. Kau mau mandi di mana? Kalo kau mau mandi di kamar tuan, aku sudah menyiapkan pakaian dan peralatan mandimu." Emma menunjuk ke arah baki kayu di sudut ranjang.

"Bolehkah aku mandi di sini?" Freya menatap Emma, tampak ragu.

"Tentu saja, tuan mengijinkannya." Emma mengangguk cepat, meraih baki berisi perlengkapan mandi milik Freya, membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

"Masuklah Aya, airnya sudah kuatur, hangatnya pas." Emma mengedipkan matanya, terkikik mesum "Cepatlah, tuan menunggumu, jangan membuatnya marah. Hari ini, suasana hatinya sedang baik."

Freya mengangguk, menatap Emma yang melangkah cepat keluar dari dalam kamar.

Freya masuk ke dalam kamar mandi milik Pedro dengan interior minimalis namun mewah, ukurannya juga lumayan luas. Emma tampaknya sudah menyiapkan air hangat di bathtub lengkap dengan peralatan mandi milik Freya yang diletakkan di tepi bathtub.

Freya melangkah ke arah shower yang dikelilingi dinding kaca. Di salah satu sisi, terdapat rak kaca berisi perlengkapan mandi milik Pedro. Freya membuka botol berisi sabun mandi milik Pedro, mencium aroma sabunnya sebelum mengulas senyum nakal di wajahnya.

Freya berbalik dan mulai bersiap siap untuk mandi.

*********

Freya melangkah masuk ke dalam ruang makan, duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi yang diduduki oleh Pedro.

Pedro menaikkan alisnya, menatap Freya dengan tajam sebelum bangkit dari kursi, berjalan menghampiri Freya.

"Pedro...." Freya tampak kaget, Pedro berdiri di sampingnya, menatap tajam dirinya

No Escape (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang