"Apakah little bunny ku membuat masalah lagi?" Suara serak bariton terdengar dari arah pintu.
Wajah Freya memucat saat melihat Pedro melangkah masuk dan para pengawal mansion bergeser untuk memberi jalan pada Pedro.
"Tu-tuan...." Emma berdesis gugup, menunduk di depan Pedro.
"It's okay, Emma. Aku tau ini bukan kesalahanmu. Mungkin my bunny belum tau aturan main di mansion ini." Pedro terkekeh serak, wajahnya tampak dingin, matanya menggelap.
"Isaac, bukankah kita belum mencoba kalung area kita? Bawalah ke sini, kita bisa mencobanya sekarang." Pedro menyeringai kejam, memberi kode pada Issac.
"Tapi tuan.... Kalung itu belum diuji...." Isaac bergumam ragu, menatap Pedro dan Freya bergantian.
"My bunny yang akan menjadi kelinci percobaannya." Pedro tersenyum miring, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Baik, tuan." Isaac tampak tertegun sejenak namun kemudian mengangguk sopan dan segera berjalan cepat meninggalkan ruangan.
"Pergilah ke ruang kontrol utama, suruh mereka menyalakan sensor di sayap kiri." Pedro menatap tajam ke arah 3 pria yang berdiri di dekat Emma. Salah satu pria itu tampak mengangguk sebelum melangkah keluar dari ruangan.
"Tuan...." Isaac masuk dan menyodorkan sebuah alat yang mirip seperti kalung choker.
Pedro menyeringai kejam, mengangguk pada Isaac dan melangkah mendekati Freya.
"Ja-jangan mendekat!" Freya memekik panik, nalurinya merasakan kalau Pedro akan melakukan hal gila terhadap dirinya.
"Well, bukankah sudah kuperingatkan sebelumnya bunny, untuk jangan membuat masalah?" Pedro menundukkan kepalanya, berbisik serak di telinga Freya.
"I-itu.... Itu....." Freya mencicit lirih, terlihat panik, mencoba mundur tapi punggungnya sudah menyentuh tembok. Ia tidak bisa ke mana mana lagi.
"It's time for punishment, bunny." Pedro berbisik serak, sebelum dengan cepat memutar tubuh Freya membelakanginya, meraih kedua tangan Freya dan menguncinya di belakang punggungnya hanya dengan satu tangan besar milik Pedro.
"Isaac, kalungnya." Pedro mengulurkan tangannya, meminta kalung dari Isaac, mengabaikan usaha Freya yang masih mencoba memberontak.
Setelah menerima kalung, Pedro memberi kode pada Isaac. Isaac mengangguk pelan, menekan tombol kecil pada remote yang dipegangnya, kalung di tangan Pedro terbuka. Dengan cepat Pedro memasangkannya ke leher Freya, mengancingkannya dan kemudian melepaskan pegangannya pada tangan Freya.
"Apa ini?" Freya memegang kalung yang melingkari lehernya. Kalung itu terbuat dari logam, dengan lebar sekitar 2 cm.
"Kau ingin tau kalung apa itu, bunny?" Pedro terkekeh serak, menatap ke arah salah satu pengawal yang baru saja kembali dari ruang kontrol utama.
"Sudah diaktifkan, tuan." Pria itu menjawab sopan.
"Let me show you, bunny....." Pedro menyeringai kejam, dengan sekali sentakan kasar, menjambak rambut Freya, menyeretnya mengikuti langkah besar Pedro keluar dari ruangan.
"Sakit.....Tolong lepaskan!" Freya mencoba menyamakan langkah kaki kecilnya dengan langkah besar Pedro yang terus menyeretnya. Freya mencengkram tangan Pedro yang menarik rambutnya. Kepalanya terasa sangat sakit. Freya bahkan merasa sebagian rambutnya rontok akibat tarikan kasar Pedro.
"Apakah kau sudah memikirkan konsekuensinya sebelum kau bertindak, bunny? Sepertinya tidak." Pedro terus menarik rambut Freya, membawanya ke sebuah pintu, dan membuka lebar pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape (TAMAT)
RomanceSemua orang mengenal Pedro Ramiro, pengusaha drone dan pemilik real estate dengan wajah tampan dan tubuh kekar. Tapi tidak banyak yang tau, siapa sebenarnya sosok Pedro, bagaimana masa lalunya, termasuk bisnis gelap yang dijalankannya. Freya Damaris...