Chapter 33

23.7K 1.2K 48
                                        

Freya menelungkupkan kepalanya di atas meja kerja.

"Aku lelah." Freya mendesah lirih.

Isaac melirik ke arah arlojinya yang menunjukkan angka 2.50, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.

Awalnya, Issac dan Clay menjelaskan garis besar usaha dan juga jenis jenis produk yang dijual oleh perusahaan milik Pedro. Setelah istirahat sejenak untuk makan siang, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang sistem marketing dan keuangan.

"Otakku penuh." Freya menatap tumpukan kertas di hadapannya, kepalanya masih bersandar di atas meja kerja.

"Kita lanjutkan besok." Isaac menghela nafas, membereskan berkas berkas yang tampak berantakan di atas meja.

"Besok lagi?" Freya mengangkat wajahnya, tertegun sejenak.

"Iya, besok lagi Aya." Clay menatap gemas ke arah Freya.

"Bisakah kita berhenti?"

"Aya, Pedro membangun usaha ini dari nol. Semua keringat, air mata dan tenaganya ia curahkan hingga perusahaan ini akhirnya menjadi besar dan terkenal." Isaac menatap Freya

"Tapi aku benar benar buta soal bisnis apalagi masalah drone dan programming." Freya mendesah lirih.

"Aku tau, Aya. Sebenarnya kami hanya butuh tandatanganmu. Just it. Tapi...." Isaac menahan kalimatnya, menatap Freya.

"Kami berdua ingin agar kau setidaknya menguasai sedikit tentang perusahaan Pedro, bagaimana produknya, bagaimana penjualannya, siapa saja yang menjadi pembeli pontensialnya, dan hal hal lain secara umum. Urusan design drone, programming dan hal teknis lainnya, itu tugas teknisi." Isaac menghela nafas "Kita tidak pernah tau bagaimana kondisi Pedro ke depannya."

"Apa maksudmu? Pedro akan baik baik saja!" Freya menatap tajam Isaac, penuh rasa ketidaksukaan.

"Kita semua berharap Pedro baik baik saja dan cepat sadar dari komanya. Tapi kita juga harus melihat kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Organ vital Pedro tidak berfungsi sebagai mana mestinya, Aya. Tanpa ventilator, paru paru Pedro tidak berfungsi." Isaac menghela nafas lelah.

"Pedro akan bangun."

"Sebelum Pedro bangun, kau adalah penggantinya. Kami berdua ingin kau menjadi Aya yang benar benar bisa membuat keputusan penting untuk perusahaan. Bagaimanapun juga Aya, perusahaan ini dan semua kekayaan Pedro adalah milikmu dan anakmu."

Hening

"Baiklah...." Freya menghela nafas panjang, memejamkan matanya "Berikan aku waktu. Ini tidak mudah bagiku."

"Tentu saja. Aku akan mengatur jadwalmu agar kau tidak perlu ke kantor setiap hari dan mengurangi jam kerjamu."

"Atur saja. Aku percaya padamu." Freya meregangkan tubuhnya.

"Kau baik baik saja?" Clay menatap Freya, tampak khawatir.

"Aku hanya lelah." Freya bergumam pelan.

"Kau tidak mual mual? Kudengar, kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness."

"Tidak, sepertinya anak ini tidak ingin menyusahkan ibunya." Freya mengelus lembut perutnya.

"Ayo kita pulang." Isaac berdiri dari kursi.

"Isaac...." Freya mendongak untuk menatap Isaac

"Ya, Aya?"

"Bisakah kita mampir ke rumah sakit? Aku ingin menjenguk Pedro."

"Baiklah, tapi jangan sampai kelelahan. Ingat kau sedang hamil." Isaac memasukkan sebagian berkas ke dalam lemari.

No Escape (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang