Chapter 2

47.7K 2.2K 22
                                        

Pedro mendengus kasar, melepas pegangan tangannya dari tubuh Freya dan membiarkan tubuh Freya jatuh ke lantai. Pedro menepuk nepuk lengan dan celananya untuk membersihkan kotoran yang melekat akibat tumpahan rice bowl.

"Akan kita apakan anak ini?" Isaac menatap iba pada tubuh Freya yang tergolek tidak berdaya di anak tangga.

"Hubungi Clay, suruh dia membereskan kekacauan di sini, termasuk rice bowl yang berserakan di lantai." Pedro memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, berdiri bersandar pada tembok.

Isaac mengeluarkan ponsel dari saku celananya, tampak membuat panggilan dan berbicara dengan suara rendah.

"Clay akan ke sini, secepatnya." Isaac memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

"Dan anak ini?" Isaac belum menyelesaikan kalimatnya, ketika pintu kaca dibuka dari luar.

Clay melangkah masuk, menatap bingung meminta penjelasan ke arah Pedro dan Isaac saat melihat sosok Freya tergeletak tidak sadarkan diri di anak tangga.

"Singkirkan anak itu, tanpa jejak." Pedro bergumam dingin.

"Kenapa?" Clay menatap Pedro.

"Dia sudah mendengar apa yang seharusnya tidak boleh didengar. Jadi singkirkan anak itu."

Clay berjongkok di sisi Freya, membalikkan tubuh Freya dari tengkurap menjadi terlentang.

"Oh shit!" Clay memaki dengan wajah tegang.

"Ada apa lagi?" Pedro menatap datar ke arah Clay.

"Sepertinya dia kurir pengantar makanan." Clay bangkit, menuruni anak tangga dengan cepat, meraih paper bag, memeriksa logo di paper bag.

"Damn! Dia benar benar kurir pesanan makanan kita." Clay menatap ke arah Pedro, menunjukkan paper bag di tangannya.

"Aku tidak peduli, Clay. Kubilang singkirkan dia." Pedro bergumam tajam.

"Tapi.... Dia masih sangat muda. Dia hanya apes saja bertemu denganmu." Clay menghela nafas panjang.

"Dia sudah mendengar pembicaraanku dengan Isaac, aku tidak ingin mencari gara gara. Dia bisa saja bercerita ke mana mana." Pedro menaikkan nada suaranya.

"Sebaiknya kita bawa ke unitku dulu, nanti kita bahas apa yang akan kita lakukan pada anak ini." Clay mulai membereskan wadah rice bowl, memasukkannya kembali ke dalam paper bag.

"Sudah kubilang, pesan antar makananmu akan membawa masalah." Pedro mendesis tajam

"Sorry, tapi selama ini tidak pernah terjadi masalah apapun." Clay menyodorkan paper bag ke arah Isaac. "Biar aku saja yang bawa anak ini ke dalam unit apartment."

"Jangan sampai James melihat anak itu." Pedro mendengus dan dengan cepat melangkahkan kaki menaiki anak tangga dan keluar melalui pintu kaca.

"Apakah Pedro benar benar akan menyingkirkan anak ini?" Clay mendesah pelan, mengusap rambut Freya "Anak ini lumayan cantik."

"Cepat bawa ke dalam unit sebelum ada yang melihat." Isaac memberi kode pada Clay dan melangkah mendahului Clay, menaiki anak tangga.

Clay membopong tubuh kecil Freya, menaiki anak tangga. Sesampainya di depan pintu kaca, Clay menunggu kode aman dari Isaac. Setelah mendapatkan kode aman, dengan cepat Clay melangkah masuk ke dalam unit apartment.

"Kunci dia di dalam kamar. James akan tiba sebentar lagi." Pedro melirik dingin ke arah Freya yang berada di dalam gendongan Clay.

"Pedro, kurasa kita tidak harus menyingkirkannya." Clay menghela nafas, meletakkan tubuh Freya di atas ranjang, sebelum keluar dan mengunci pintu kamar dari luar.

No Escape (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang