awal mula

1.8K 112 1
                                    

Zanna berjalan tertunduk dengan menggunakan topi dan masker putih yang menutupi wajahnya. Hari ini ia mencoba untuk melihat hasil kiriman Adara semalam. Ia menggunakan pakaian serba tertutup agar tidak mudah diketahui oleh para pengawal depkolektor yang masih mencarinya.

Dengan uang secukupnya ia mendatangi sebuah kosan yang terlihat cukup luas. Letaknya tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya. Setelah melihat-lihat bersama dengan sang pemilik kosan, Zanna pun kembali berpamitan. Ia merasa kurang cocok dengan kosan itu karena letaknya yang masih bisa dijangkau oleh orang-orang itu.

Dilangkahkan kakinya secara gontai menyusuri jalanan ibu kota yang nampak lenggang. Ia mulai merasa lelah dan sedikit lapar. Tapi uang yang ia persiapkan hanya cukup untuk membayar kendaraan umum.

BRUKK

Zanna mendongak, ia menatap seorang wanita berusia lanjut terjatuh disamping sebuah mobil sport berwarna putih. Dengan cepat Zanna berlari menolong wanita itu.

"Ibu, ada yang luka?"tanya Zanna panik.

"Silakan hidup dijalanan, nyonya Arion!"ucap tegas seorang wanita muda nan cantik dari dalam mobil itu.

Tidak lama, mobil itu segera melaju pergi meninggalkan wanita berusia lanjut ini yang ia sebut sebagai nyonya Arion.

"HEH CEWEK SOK CANTIK. GAK PANTAS LO KAYAK GITU SAMA ORANG YANG LEBIH TUA! SINI GAK LO!"teriak Zanna.

"Sudahlah, dia tidak akan kembali"ucap wanita berusia lanjut itu.

"Maaf bu, mari saya bantu berdiri"ucap Zanna.

"Siapa nama mu?"tanya wanita itu.

"Nama saya Zanna, bu"jawab Zanna dengan polosnya.

"Jangan panggil ibu, panggil saya yayu"ucap wanita itu.

Zanna tersenyum menatap bola mata wanita berusia lanjut yang berpenampilan layaknya seorang nenek tua kaya raya.

"Iya, yayu"jawab Zanna.

Ia pun membantu wanita yang ia panggil yayu itu untuk duduk ditempat duduk yang tersedia disamping trotoar itu.

"Yayu, maaf kalau boleh tau wanita tadi itu siapa ya? Kenapa dia tega ninggalin yayu disini?"tanya Zanna.

"Dia itu kekasih dari cucu ku, aku sudah menolaknya karena dia sangat tidak cocok dengan cucu ku. Tapi tampaknya dia tidak suka dengan keputusan ku, jadi dia membawa ku pergi dari mansion dan membuang ku disini"jelas yayu.

"M-mansion?"tanya Zanna.

Yayu mengangguk lalu tersenyum menatap wajah Zanna yang masih tertutupi oleh masker.

"Kenapa wajahmu ditutupi masker dan topi?"tanya yayu.

Zanna mengerjap, "ah ini...aku lagi dicari sama orang berbadan besar, tapi aku bukan orang jahat"

Yayu mengangguk sambil tersenyum, "dengan siapa kamu tinggal?"

"Sebelumnya sama ayah, ibu sudah lama meninggal...tapi sekarang ayah pergi gak tau kemana, jadi aku tinggal sendiri"jawab Zanna.

"Boleh yayu bermalam di rumah mu, Zanna?"tanya yayu.

Zanna nampak terkejut, "t-tapi rumahku kecil, yayu...mungkin gak cocok untuk yayu"

"Tenang saja...yayu bahkan dulu pernah tinggal digubuk kecil"jawab Yayu.

"Tapi, apa yayu yakin? Aku bantu yayu menghubungi cucu yayu aja ya?"tawar Zanna sambil mengeluarkan ponselnya.

"Jangan..biar dia yang cari sendiri tanpa tau yayu ini ada dimana"jawab yayu.

Zanna kembali memasukan ponselnya kedalam saku jaket hitam yang ia kenakan. Lalu menuntun Yayu untuk pergi dari sana.

-----

Aksa menghela. Ia merasa lega setelah menyelesaikan rapat penting mengenai kerja sama perusahaannya dengan perusahaan lain.

"Bos, ada telpon dari pelayan mansion"ucap Kanaka.

"Kenapa gak telpon langsung ke hp gue aja sih"gerutu Aksa sembari menerima panggilan itu.

Ditempelnya ponsel milik Kanaka ditelinga, lalu mulai bercakap dengan pelayan mansion.

"Halo, ada apa?"

"Apa? Tidak ada dimansion?"

"Segera cari! Kerahkan semua pengawal"

Aksa langsung memutuskan sambungan itu lalu memberikan ponsel itu kembali pada Kanaka.

"Ada apa, bos?"tanya Kanaka.

"Nyonya besar kesayangan anda hilang"jawab Aksa kemudian berlalu.

Kanaka sontak membulatkan matanya terkejut lalu segera mengikuti langkah kaki Aksa dari belakang.

Didalam ruangannya Aksa tampak sangat cemas setelah mendengar kabar bahwa neneknya hilang saat pergi seorang diri dari mansion.

TOK TOK

Aksa segera mengangkat pandangannya kearah pintu dan menatap salah satu pengawal yang ia utus untuk datang.

"Bagaimana?"tanya Aksa.

"Ini tuan, dari hasil rekaman cctv mansion nyonya besar tadi siang dijemput oleh nona Chloe"jawab pengawal berbadan besar itu.

Aksa mengerang pelan lalu segera menyuruh pengawal itu untuk memanggil Kanaka.

"Lo telpon Chloe, suruh dia datang kesini...bilang kalau gue mau ketemu sama dia, dan jangan bilang kalau gue mau bahas soal hilangnya eyang"titah Aksa.

Kanaka mengangguk lalu segera mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya kemudian melakukan panggilan diluar ruangan bosnya itu.

Tidak berselang lama, seorang wanita dengan gaun seksi berwarna merahnya datang dengan langkah yang gontai memasuki ruangan Aksa tanpa permisi.

"Hai, sayang...kenapa tiba-tiba kamu minta aku kesini?"tanya Chloe sambil melingkarkan kedua tangannya pada leher kokoh Aksa.

"Kita duduk disofa saja"jawab Aksa lalu bangkit.

Chloe menyunggingkan senyumnya lalu berjalan mengikuti Aksa yang sudah duduk diatas sofa. Dipeluknya tubuh Aksa dari samping dengan manja.

"Ada apa, sayang?"tanya Chloe.

"Eyang hilang, aku lihat dari cctv kamu menjemput dia tadi siang"ucap Aksa.

Sontak Chloe melepas pelukannya lalu menatap wajah Aksa dengan raut yang takut.

"M-maksud kamu apa, sayang? Aku gak ada jemput eyang hari ini"jawab Chloe.

"Tidak perlu mengelak lagi, Chloe! Katakan dimana eyang!"ucap Aksa dengan lantang dan tegas

"A-aku gak tau"jawab Chloe.

Aksa mendengus kesal lalu dicengkramnya dagu Chloe sedikit kasar.

"Katakan dimana atau aku akan membuat kamu menyesal"ucap Aksa dengan suara baritonnya.

"Argghh, sakit Aksa"gumam Chloe.

"Katakan dimana?!"bentak Aksa sembari menepis dagu itu.

Chloe terlihat ingin menangis, namun sekuat tenaga ia tahan dan berusaha sebisa mungkin untuk mengatakannya pad aAksa dengan nada yang tenang.

"Jalanan belakang rumah sakit dewi"ucap Chloe kemudian berlalu keluar dari dalam ruangan itu.

Dengan cepat Aksa memerintahkan semua pengawalnya untuk mencari eyangnya itu.

Sedangkan Chloe menangis sejadinya didalam mobil sambil sesekali memukuli stir yang tidak bersalah didalam mobilnya.

"Sialan! Dasar nenek tua! Lihat pembalasan ku! Dan kamu Aksa, kamu akan menyesal sudah melakukan ini padaku!"ucap Chloe dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.

Setelah menunggu sekitar 3 jam, Aksa belum juga mendapatkan berita tentang keberadaan eyangnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk turun tangan mencari.

Dikendarainya mobil sport berwarna navy itu menyusuri jalanan ibu kota yang terlihat sedikit macet. Sedangkan Kanaka berada didalam mobil lain untuk mencarinya juga.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang