Ketika semua orang sudah pergi, Zanna dan Adara kembali masuk kedalam kamar dan memperhatikan dengan seksama gambar design yang diberikan oleh mereka tadi.
"Dar, coba lo pilih 5 diantara 10 undangan ini," ucap Zanna.
Adara pun bangkit lalu beringsut mendekati Zanna.
"Shhh--bagus semua sih." Ucapnya dilema.
"Ih, pilih aja secara acak." Jawab Zanna.
Adara menghela lalu menunjuk 6 undnagan yang menurutnya paling elegan dan mewah.
"Terus, lo pilih 3 diantara 6 dekorasi ini." Ucap Zanna.
"Zan, bagus semua gue gak bisa milih" jawab Adara.
"Dar..bantuin gue please, ini cara supaya gue gak lama diskusi sama Aksa nya" ucap Zanna.
Adara kembali menghela lalu menunjuk secara asal.
"Satu lagi, lo pilih 10 menu catering yang wajib ada diacara nikahan gue" ucap Zanna.
"Zanna---"
"Adara, please" sela Zanna.
Adara mengalah lalu kembali menunjuk menu makanan itu kali ini dengan penuh pertimbangan.
"Udah? Puas?" Tanya Adara dengan tatapan malasnya.
Zanna menyengir, "makasih"
Adara memutar bola matanya malas lalu melengos duduk diatas sofa. Zanna yang melihat itu hanya tersenyum lalu merapikan kembali gambar-gambar itu kemudian menyimpannya kedalam laci nakas yang terletak disamping kasurnya.
----
Ketika malam tiba, Zanna bersiap untuk menemui Aksa yang baru saja pulang dari kegiatannya hari ini. Keduanya bertemu didepan pintu ruangan Aksa dengan Zanna yang sudah memegang gambar-gambar itu.
"Ada apa?" Tanya Aksa dengan nada yang lesuh.
"Aksa, aku ingin kamu membantuku memilihkan dekorasi untuk gedung dan undangan" jawab Zanna.
Aksa menatap kertas-kertas itu kemudian menghela, "masuk."
Zanna tersenyum kaku lalu memasuki ruangan Aksa setelahnya.
"Mana yang harus aku pilih?" Ucap Aksa.
Zanna dengan antusias segera menaruh 6 undangan yang sudah dipilih oleh Adara keatas meja, dan 3 dekorasi pernikahan yang juga sempat dipilih oleh Adara.
Dengan segera Aksa memilih 2 undangan berwarna biru muda dan kuning lalu memberikannya pada Zanna kemudian memilih 1 dekorasi yang cukup sederhana dan memberikannya pada Zanna lagi.
"Sudah?" Tanya Aksa.
Zanna menatap kertas undangan dan gambar dekorasi itu kemudian menatap Aksa.
"Aku akan kembali lagi besok untuk memintamu melakukan ini, sekarang istirahat lah" jawab Zanna.
Aksa mengerutkan keningnya, "ada salah?"
Zanna mengangguk, "yayu tidak menyukai satupun yang kamu pilih"
Aksa mengambil kembali benda itu lalu menaruhnya diatas meja.
"Jika eyang tidak menyukai pilihan ku, kenapa tidak kamu tanya saja mendapatnya?" Tanya Aksa dengan tatapan yang dingin.
"M-maaf Aksa...yasudah aku akan memilihnya sendiri" jawab Zanna kemudian segera membereskan kertas-kertas itu dan segera pergi kembali ke kamarnya.
Aksa menggelengkan kepalanya kemudian ikut keluar dari ruangan itu kemudian memasuki kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022