acara penting

545 49 1
                                    

Selesai dengan riasannya, Zanna dibantu oleh pelayan memakai gaun yang memang sengaja dibuat khusus untuknya.

"Nona, pekerjaan ku sudah selesai...aku izin keluar ya"ucap Vinaya.

"Baik, terimakasih banyak Vinaya sudah membantuku"jawab Zanna.

"Dengan senang hati, Zanna...semoga hari mu menyenangkan ya"ucap Vinaya.

Zanna mengangguk. Setelah berpelukan sebentar, Vinaya pun melanjutkan langkahnya keluar. Zanna menatap dirinya dari pantulan cermin, ia tidak menyangka bisa memakai gaun mahal dengan design khusus seperti ini.

"Bu, gaun ini pasti sangat mahal, kan?"ucap Zanna.

Bu Rumi yang sedang merapikan kamar pun menoleh, "bahkan lebih terlihat mahal ketika nona memakainya"

Zanna tersenyum malu. Sedangakn bu Rumi dan dua pelayan lain tersenyum manis kearahnya

"Sebaiknya kita keluar sekarang, Nona..tuan Aksa sudah menunggu dibawah"ucap bu Rumi.

Zanna mengangguk lalu ia memegang tangan salah satu pelayan untuk menuntunya keluar.

"Maaf, aku tidak terbiasa dengan sandal tinggi ini"ucap Zanna.

"Tidak apa, nona.."jawab pelayan itu.

Bu Rumi pun tunrun terlebih dahulu, diikuti oleh Zanna dan 2 pelayan lain yang menuntunnya dari kedua sisi.

Dilantai utama Zanna menatap Yayu, Aksa dan Kanaka secara bergantian lalu tersenyum canggung.

"Aku sangat buruk dengan pakaian ini"gumam Zanna.

"Hei, apa yang kamu katakan? Kamu bahkan terlihat sangat cantik sekarang"ucap Kanaka.

"Benar, cucu ku ini sangat cantik"timpal yayu.

Zanna tersenyum lega lalu berjalan perlahan menghampiri Yayu, "bagaimana kabar yayu sekarang?"

Yayu menurunkan pandangannya, menatap kearah kaki Zanna, "aku sudah merasa jauh lebih baik sekarang, apa kamu tidak nyaman dengan high heels itu?"

Zanna menatap kedua kakinya, "Aku tidak terbiasa, yayu"

"Apa mau ku pinjamkan dulu sepatu ku? Nanti jika sudah sampai diperusahaan kamu bisa menggantinya dengan sepatu itu lagi"tanya Kanaka.

"Tidak usah Kana, itu akan merepotkan mu"jawab Zanna.

"Tidak perlu berpikir seperti itu, sebentar ya aku ambilkan"ucap Kanaka kemudian berlari kecil menuju kamarnya yang terletak dilantau utama.

"Duduklah dulu, kakimu akan lecet jika terus berdiri"ucap Yayu.

Zanna mengangguk, lalu ia duduk disofa samping Yayu. Ia terus tersenyum kearah yayu, begitupun sebaliknya. Aksa hanya diam, ia kembali mengingat kejadian memalukan yang terjadi pada ia dan juga Zanna beberapa puluh menit lalu.

"Ini dia, kamu bisa memakainya..tapi agak sedikit kebesaran"ucap Kanaka yang kembali dengan sepatu kets berwarna putih.

"Kana, terimakasih...aku akan memakainya"jawab Zanna yang merasa tidak enak.

"Biar aku pakaikan"ucap Kanaka lalu berjongkok didepan Zanna.

Dengan lembut ia membuka high heels yang dikenakan oleh Zanna, lalu diganti oleh sepatu kets miliknya.

"Sudah, sekarang kita bisa berangkat"ucap Kanaka.

Zanna pun bangkit sembari menerima uluran tangan Kanaka. High heels miliknya dijinjing oleh Kanaka menuju mobil lalu meletakannya didekat kaki Zanna.

"Aku akan duduk didepan"ucap Kanaka setelah mengantarkan Zanna ke kursi penumpang.

Aksa pun masuk kedalam mobil lalu duduk disamping Zanna. Air wajahnya tetap datar seperti biasa, sedangkan Zanna merasa semakin kaku dengan duduk bersama Aksa sekarang.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang