Zanna terbangun karena perutnya yang kembali nyeri. Kepalanya menoleh dan terkejut saat melihat Aksa sedang tertidur disampingnya.
"Aksa! Sedang apa kamu disini?"tanya Zanna dengan suara yang lantang.
Aksa pun terbangun, "oh, aku ketiduran"
"Cepat pergi! Kamu pasti mau mesum kan"ucap Zanna.
Aksa mengerutkan keningnya lalu menatap lekat wajah Zanna, "kamu menginginkan aku melakukan hal itu?"
"A-apa?"
"Mesum?"tanya Aksa dengan senyuman kecilnya.
"Jangan gila! Aku tidak tertarik sama lelaki tua"jawab Zanna sambil beranjak.
Langkahnya terhenti saat perutnya kembali sakit. Aksa dengan sigap mengangkapnya lalu kembali mendudukan tubuh Zanna diatas kasur. Zanna menepis tangan Aksa dengan kasar dan wajah yang cemberut.
"Baiklah, kamu memang bener-bener ingin aku melakukannya"ucap Aksa.
"Tidak!! Awww"
Aksa dengan sigap segera memberikan air putih pada Zanna.
"Minum dulu obatnya"ucap Aksa sambil menyodorkan obat pada Zanna.
Obat itu sudah ditebus oleh pelayan yang diperintahkan oleh Aksa tadi.
"Kamu mau membuatku tertidur dengan obat itu?'tanya Zanna.
Aksa berdecak, "berhenti berpikiran yang tidak-tidak, Zanna..aku sudah berusaha untuk berbuat baik pada mu"
"Aku begini juga salah mu"gumam Zanna.
Aksa tertegun mendengar itu lalu kembali meredam emosinya. Dengan kasar Zanna mengambil wadah obat yang tersedia 6 obat disana lalu meminumnya satu persatu.
"Kalau sudah, kamu bisa memakan camilan itu"ucap Aksa.
Zanna menoleh kesamping. Matanya berbinar saat melihat satu trolli penuh berisi camilan kesukaannya.
"Sudah aku pastikan juga tidak ada yang berbahan kacang disana"lanjut Aksa.
Zanna tersenyum, "kenapa kamu tiba-tiba baik pada ku seperti ini?"
"Ini hanya sebagai permintaan maaf"jawab Aksa.
Zanna menarik kembali senyumnya, "minta maaf tuh ucapkan, bukan disogok pakai camilan..kamu kira aku anak kecil?"
"Tapi kan niat ku sama"ucap Aksa.
"Yasudah, terimakasih"jawab Zanna lalu beranjak untuk mengambil salah satu camilan yang ada ditrolli itu.
"Aku juga akan mengganti ponsel mu yang rusak"ucap Aksa.
"Tidak perlu diganti, aku hanya ingin diperbaiki"jawab Zanna.
"Baiklah, kalau begitu pergi dengan ku besok"ucap Aksa sambil menepuk puncak kepala Zanna.
"Apa aku tidak boleh pergi sendiri?"tanya Zanna.
"Tidak"jawab Aksa cepat sambil berlalu.
Zanna beringsut lalu memakan kembali camilan yang ada ditangannya. Ia belum menyadari bahwa pintu kamarnya masih terbuka dan tidak bisa ditutup. Setelah menghabiskan sekitar 3 bungkus makanan ringan, Zanna berbalik hendak membuang sampah dan juga mencuci tangan. Tapi langkahnya terhenti saat melihat pintu yang terbuka dan knop pintu yang berada dilantai.
Dengan langkah yang kesal Zanna melangkah menuju kamar Aksa. Tidak lupa ia mengetuk terlebih dahulu pintu kamar dengan cat warna putih bersih itu.
TOK TOK TOK
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022