wedding

450 39 4
                                    

Waktu begitu cepat berlalu. Kini hanya tinggal menghitung jam saja menuju ke pernikahan Aksa dan Zanna.

"Dar, serius besok gue bakalan nikah sama Aksa?" Tanya Zanna yang kini sedang berdua dengan Adara didalam sebuah kamar dihotel.

"Iya, lo masih gak nyangka ya?" Adara balik bertanya.

"Gue masih suka kepikiran soal kebradaan ayah sih" ucap Zanna.

"Ini pasti berat banget sih buat lo, tapi gue yakin lo bisa lewatin semuanya. Kan ada gue yang selalu nemenin lo, lo bisa kapan aja datang ke gue" jawab Adara.

Zanna tersenyum, "makasih ya, Dar"

"Ibu bapak lo datang gak?" Tanya Zanna.

Adara menghela, "mereka janji bakalan datang"

Zanna mengangguk, lalu keduanya kembali menatap langit-langit hotel dengan isi kepala masing-masing.

Di satu sisi, Aksa hanya diam menatap dirinya dari pantulan cermin. Bukan hanya Zanna, Aksa juga merasakan ke khawatiran yang sama.

Bahkan dari tadi pagi sore Aksa terus keluar masuk kamar mandi karena terasa tidak nyaman dengan perutnya dan menurut keterangan dari Tiara, dokter khusus keluarga Arion, itu biasanya terjadi akibat kondisi stress, dimana otak melalui hormon stres akan mengirimkan sinyal ke ujung saraf di perut.

Dalam artian, Aksa memang sangat memikirkan moment yang akan terjadi besok. Bukan perihal bagaimana berjalannya acara, tapi mengenai kondisi mentalnya yang akan segera menjadi seorang suami.

"Kenapa aku harus seperti ini? Bukankah ini hanya sebuah pernikahan kontrak yang hanya akan bertahan selama 1 tahun?" Gumam Aksa.

"Aku tidak boleh membiarkan diriku gugup seperti ini" lanjutnya lagi.

Setelah itu Aksa segera mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga lalu keluar dari dalam hotel untuk berlari kecil dimalam hari sambil menikmati angin malam sendirian.

***

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya.

Zanna sudah selesai dirias sedemikian rupa. Dan Aksa sudah menunggunya diatas podium bersama dengan seorang pendeta.

"Astaga! Zanna ini kamu? Cantik banget sih?"

Seperti yang sudah dikatakan oleh Adara, kedua orang tuanya datang untuk menyaksikan pernikahan Zanna yang sudah dianggap seperti anak mereka sendiri.

"Makasih, bi" jawab Zanna.

"Zanna, mana ayah? Dia datang, kan?" Tanya Fathan, ayah kandung Adara.

"Bapak. Kan Dara udah bilang jangan bahas itu" ucap Adara.

"Bapak kan cuma nanya, emang ada yang salah sama pertanyaan bapak?" Jawab Fathan

"Sssttt, bapak. Udah! Ini kita lagi diacara orang, gak enak!" Ucap Yasmin, ibu kandung Adara.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang