secret agent

407 47 3
                                    

Keesokan harinya, mereka kembali bertemu setelah berisitirahat satu hari penuh di hari kemarin.

Rencananya hari ini mereka akan pergi ke pantai yang tidak jauh dari villa mereka. Yayu adalah orang pertama yang sudah siap untuk pergi, disusul oleh Aksa dan Kanaka. Terakhir, Zanna dan Adara yang keluar dari kamar dengan setelan pantai yang sangat cantik.

"Lihatlah cucu-cucu ku, mereka sangat cantik" ucap Yayu sambil tersenyum.

Adara dan Zanna tersenyum malu. Sedangkan Kanaka hanya diam membisu karena terpukau dengan kecantikan Adara.

"Eyang benar, mereka sangat cantik" timpal Kanaka.

Adara menoleh, menatap wajah Kanaka yang tersenyum cerah kearahnya.

"Apa kalian saling menyukai?" Tanya Yayu.

"Tidak!"
"Iya!"

"Apa ini? Kenapa jawaban kalian tidak kompak?" Tanya Yayu.

"Eyang, bukankah sebaiknya kita segera pergi? Pantai akan sangat panas ketika tengah hari" ucap Zanna.

Yayu mengangguk, "baiklah. Ayo kita pergi!"

Mereka pun bergegas pergi menggunakan mobil koleksi Aksa yang paling mewah. Khusus perjalanan kali ini, Kanaka yang menjadi pengemudi dan tidak ada satu pun orang suruhan Aksa yang akan menemani mereka ketika di pantai nanti.

Hanya ada beberapa pengawal yang berjaga disekitaran pantai.

"Wah! Sudah sangat lama aku tidak datang ke tempat seperti ini" ucap Yayu dengan wajah yang sangat bahagia.

"Sungguh, Yayu? Aku bahkan baru pertama kali kesini" jawab Zanna.

Aksa dan Kanaka spontan menoleh, tidak percaya dengan ucapan Zanna yang membuat senyuman diwajah Yayu memudar perlahan.

"Apa kamu merasa sedih, Zanna?" Tanya Yayu.

Zanna menoleh kemudian menggelengkan kepalanya, "aku sangat bahagia dan sangat berterimakasih pada Yayu karena sudah membawa ku kesini untuk mewujudkan harapan ku"

"Sungguh? Aku senang mendengarnya" jawab Yayu.

Zanna tersenyum kemudian kembali melanjutkan langkahnya sambil menggandeng lengan Yayu. Begitupun dengan Adara yang berjalan disisi lainnya.

"Target sudah memasuki area. Langsung siapkan"

Aksa mendongakkan kepalanya lalu menoleh kekanan dan ke kiri mencari sumber suara uang baru saja ia dengar.

"Sedang mencari siapa?" Tanya Kanaka.

"Apa kamu mendengar sesuatu?" Tanya Aksa.

Kanaka mengerutkan keningnya lalu menggelengkan kepala tidak yakin.

"Memang suara apa yang kamu dengar, boss?" Tanya Kanaka.

"Sepertinya kita sedang dipantau oleh seseorang" jawab Aksa.

"Dipantau? Untuk apa?" Tanya Kanaka.

"Wanita dengan celana jeans hitam dan sepatu kets putih. Target kita!"

Aksa kembali menolehkan kepalanya lalu menatap kearah Zanna yang sudah berada cukup jauh dengannya.

"Bukan kita, tapi Zanna" gumam Aksa kemudian segera berlari menyusul Zanna.

"Ha? Apa kamu bilang? Aku tidak mendengarnya!" Ucap Kanaka spontan ikut berlari mengejar Aksa.

Saat beberapa detik lagi Aksa sampai ke samping Zanna, atensinya beralih pada seorang pria yang sedang mengarahkan sebuah pistol kearah Zanna, Yayu dan Adara.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang