Tuan Aksa

941 80 4
                                    

Aksa segera pergi dari perusahaannya setelah mendapat kabar jika yayu jatuh sakit. Dengan laju mobil yang begitu cepat Aksa membelah keramaian jalan kota Jakarta ini tanpa memerdulikan keselamatannya sendiri.

Sesampainya dimansion, ia bergegas pergi menghampiri yayu yang sedang tertidur didalam kamarnya. Matanya menghangat saat melihat yayu sudah melepaskan pompa oksigen dari mulut dan hidungnya.

Ia berjalan menghampiri Zanna yang sedang duduk disamping ranjang yayu.

"Zanna"panggilnya dengan suara yang hangat.

Zanna tersentak lalu segera menghapus air mata kemudian bangkit menatap Aksa.

"Iya, tuan ada apa?"tanya nya dengan suara yang serak.

"Kenapa menangis?"tanya Aksa.

"Gak papa, tuan"jawab Zanna.

"Panggil Aksa saja, jangan tuan. Kamu bukan pelayan disini"ucap Aksa.

Zanna mengangguk, "aku ke kamar dulu"

Aksa mengangguk, lalu setelah itu Zanna pergi ke lantai dua untuk ke kamarnya. Ia terdiam dalam kamarnya sambil menatap langit-langit yang nampak putih bersih.

"Dara....jemput gue"gumamnya dengan suara yang parau.

Sore harinya, Zanna keluar dari kamar dengan pakaian lusuh yang sama seperti hari pertama ia datang ke mansion ini.

Dilangkahkan kakinya perlahan menuju tangga dan berusaha sekuat tenaga agar langkah kakinya itu tidak menimbulkan suara sedikitpun.

"Sedang apa?"suara bariton Aksa terdengar sangat menggema dimansion besar ini.

Zanna sontak berhenti lalu berbalik dengan senyuman kaku yang ia perlihatkan.

"A-aku mau keluar sebentar"jawab Zanna.

"Kemana?"tanya Aksa sambil menuruni anak tangga mendekat kearah Zanna.

"Ketemu temen----maksudku bertemu teman"jawab Zanna

"Tanpa seizin ku atau eyang?"tanya Aksa.

Zanna menundukan kepalanya saat Aksa sudah berada tepat dihadapannya.

"Aku janji akan kembali lagi kesini secepatnya, selesai dengan urusan ku aku akan kembali"jawab Zanna dengan suara yang gemetar.

"Tidak ada yang diperbolehkan keluar tanpa izin dariku"ucap Aksa dengan tatapan yang tajam.

Zanna mendongak, menatap manik Aksa lalu kembali menunduk.

"M-maaf tuan"jawab Zanna lalu menaiki tangga untuk kembali kedalam kamarnya.

GREPP

Zanna tersentak saat pergelangan ya digenggam oleh Aksa.

"Jika kamu menginginkan keluar, aku bisa mengantar"ucap Aksa.

"Tidak perlu, aku hanya ingin sendiri menemui temanku"jawab Zanna sembari menepis genggaman tangan Aksa.

"Yasudah, biarkan supir yang mengantarnya"ucap Aksa.

Zanna terdiam. Ia sedikit menimbang dari ucapan Aksa.

"Baiklah"jawab Zanna setelah memutuskan.

"Ok. Tapi ganti dulu pakaian mu. Seorang dari mansion ini tidak boleh berpakaian lusuh seperti itu"ucap Aksa.

Zanna menunduk, memperhatikan baju dan celana jeans yang ia pakai. Lalu ia menghela dan segera berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Selesai dengan penampilan barunya, ia pun kembali turun. Matanya membulat saat melihat para pelayan sedang berbaris didepan pintu.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang