Hari semakin gelap, semua yang berada didalam mansion pun masih berada dikesibukannya masing-masing dan tidak ada satupun yang menampakan dirinya diluar ruangan kecuali Zanna.
"Nona, ada yang bisa saya bantu?"
Zanna spontan membalikan tubuhnya ketika seorang pelayan datang menghampirinya dari belakang. Melihat sosok pelayan itu membuat Zanna kembali mengingat tatapannya ketika berada didalam mobil tadi.
"Tidak ada, omong-omong apa yang sedang kamu lakukan di mansion?" tanya Zanna.
Menurut pengetahuan Zanna, ketika waktu sudah menunjukan pukul 07.00 malam semua pelayan wajib memasuki kamar mereka untuk beristirahat yang sudah disiapkan dipaviliun khusus. Jadi sudah dapat dipastikan tidak ada pelayan yang masih berkeluyuran didalam mansion setelah jam kerja itu.
"Saya sedang mencari jepitan saya yang terjatuh, Nona. Kemungkinan ada didalam kamar anda, boleh saya minta izin untuk mencarinya sebentar, Nona?" jawab pelayan itu.
"Boleh, carilah" ucap Zanna.
Pelayan itu segera masuk kedalam kamar Zanna dengan sopan kemudian mulai mencari benda yang ia cari sedangkan Zanna menunggunya diluar hingga pelayan itu kembali. Satu hal yang kini Zanna pikirkan 'kemana perginya earpiece itu?'
"Apa kamu sudah menemukannya?" tanya Zanna begitu pelayan itu keluar.
"Sudah, Nona. Terimakasih sudah memberi saya waktu" jawab pelayan itu.
"Sepertinya jepitan itu sangat penting bagimu?" tanya Zanna.
Pelayan itu tersenyum, "ini adalah hadiah ulang tahun dari ibu ku tahun lalu, jadi cukup berharga"
Zanna mengangguk, "kalau begitu cepatlah kembali ke kamar mu dan beristirahatlah"
"Baik, Nona. selamat beristirahat" ucap pelayan itu sambil membungkukkan tubuhnya dihadapan Zanna.
Setelah pelayan itu pergi, Aksa keluar dari kamarnya dan tertegun menatap kearah Zanna.
"Ini bukan jam yang tepat untuk berada diluar" ucap Aksa.
"Kamu sendiri?" tanya Zanna.
Aksa yang hendak berjalan menuju lift sontak berbalik, "aku sedang mengurus pekerjaan"
Zanna menatap kedua bola mata Aksa yang terhalang oleh kacamata yang dipakainya.
"Apa aku boleh mengatakan sesuatu sebelum kembali ke kamar?" tanya Zanna.
"Katakan" jawab Aksa dingin.
"Sebaiknya kamu tidak perlu mencari Ayahku dan mempertemukan kami kembali, karena semuanya akan sia-sia" ucap Zanna.
"Sudah aku bilang aku takkan mempertemukan kalian, bukan?" tanya Aksa
"Maaf, tapi aku tidak sengaja mendengar percakapan kamu dengan Kanaka tadi pagi dipenginapan" jawab Zanna.
Aksa menghela, "jadi, kamu ingin aku melakukan apa?"
Zanna menggelengkan kepalanya, "tidak ada yang harus kamu lakukan. Fokuslah pada pekerjaan mu"
Kemudian Zanna berbalik dan memasuki kamarnya. Sedangkan Aksa menatapnya kebingungan dari luar kamar itu. Dengan helaan yang cukup panjang, ia pun berbalik dan segera memasuki lift untuk menemui Kanaka yang sedang sibuk didalam ruang kerjanya.
"Ini berkas yang kamu butuhkan" ucap Kanaka begitu Aksa tiba diruangannya.
"Dia tidak ingin aku mencari ayahnya" ucap Aksa.
Kanaka menghela, "apa sebenarnya masalah yang terjadi diantara ayah dan anak ini?"
Aksa mengendikkan bahunya, "mau mencari tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomansaBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022