sandiwara

415 41 1
                                    

Setelah acara penyambutan pengantin baru yang dimeriahkan oleh Kanaka dan Adara, kini keduanya diantar ke kamar yang sudah disiapkan khusus untuk mereka tempati setelah menikah.

"Jadi inilah kamar kalian mulai sekarang" ucap Kanaka sembari membuka pintu kamar yang terletak dilantai 2.

"Tunggu, bukankah ini kamar Aksa, Kana?" Tanya Zanna.

"Betul sekali. Aksa meminta kamarnya saja yang diubah menjadi kamar kalian berdua. Dan kamar mu masih tetap seperti itu, tapi jika kamu menginginkannya untuk diubah aku akan melakukannya" jawab Kanaka.

"Maaf jika aku tidak memberitahumu, s-sweetie" ucap Aksa sembari mengusap lengan Zanna dengan lembut.

"Apa?! Sweetie? Apa aku tidak salah dengar, Kana?!" Tanya Adara heboh.

"Tidak kamu tidak salah dengar, aku dan Zanna memang sudah memikirkan nama panggilan ini semalaman" Ucap Aksa.

"I-iya, itu panggilan baru kami" timpal Zanna.

"Lalu, bagaimana dengan panggilan mu pada Aksa?" Tanya Kanaka.

"Eum---hub---hubby" jawab Zanna ragu-ragu.

"Astaga?! Sungguh?! Aku tidak sanggup mendengar ini semua" kini Kanaka yang memekik kencang hingga membuat Aksa sedikit meringis.

"Yasudah, sebaiknya kita menyusul mereka----maksudku sebaiknya kita turun sekarang agar mereka bisa menikmati kamar baru mereka sekarang---maksudku---"

"Sudah, ayok kita turun sekarang" sela Kanaka.

Keduanya segera berlari menuju lift dan turun hingga menyisakan Aksa dan Zanna.

Melihat kepergian mereka, Aksa segera melepaskan rangkulannya lalu berjongkok. Sedangkan Zanna langsung bersandar pada tembok karena merasa lemas.

"Kenapa kamu memanggilku seperti itu, Aksa?" Tanya Zanna dengan suara yang tertahan.

"Aku juga tidak tau, kata itu yang tiba-tiba saja keluar dari mulutku" jawab Aksa.

Zanna menghela, "baru hari pertama, tapi aku sudah merasa muak dengan sandiwara ini"

"Tidak, kita harus bertahan sampai keberangkatan eyang ke New York" jawab Aksa.

"Tapi setelahnya pun kita masih harus bersandiwara, kan?" Tanya Zanna.

"Tapi tidak akan seperti ini. Tenang saja, aku bisa mengaturnya" jawab Aksa.

Keduanya pun segera memasuki kamar masing-masing meski kini mereka sudah memiliki satu kamar yang sama.

***

Malam pun tiba. Setelah menghabiskan waktu cukup banyak didalam kamar, semua bagian keluarga segera turun untuk melakukan makan malam bersama.

"Zanna, aku sudah menyiapkan piyama tidur untuk mu dan Aksa didalam lemari. Kenapa kamu masih memakai baju tidur mu yang itu?" Tanya Yayu begitu Zanna tiba dimeja makan.

"O-oh..tadi aku belum sempat untuk melihat lemari, Yayu. Begitu sampai aku dan Aksa langsung kembali tidur lalu terbangun ketika alarm waktu makan malam berbunyi, aku dan Aksa bingung untuk menentukan siapa yang akan pergi mandi lebih dulu, jadi aku putuskan untuk mandi dikamar pribadi ku" jelas Zanna.

"Baiklah, mulai besok pakai pakain tidur yang sudah aku sediakan didalam lemari saja ya. Disana sudah lengkap. Dan untuk baju sehari-hari sudah aku satukan dengan punya Aksa diruang ganti kamar kalian" ucap Yayu menjelaskan.

"Baik, Yayu. Terimakasih banyak" jawab Zanna.

"Kalau masih ada yang kamu tidak tau, tanyakan pada bu Rumi saja ya?" Ucap Yayu.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang