Yap jadi ini adalah part terakhir dari cerita ini.. semoga part ini ga mengecewakan kalian yaaa❤️
Dan saat ini aku lagi memproduksi cerita terbaru. Jadi mohon dukungannya dari kalian dan sampai bertemu di cerita selanjutnya.
Happy reading....
***
Sesampainya dirumah sakit, Aksa segera berlari diikuti oleh Kanaka dan Adara serta beberapa pengawal dibelakangnya. Selama perjalanan menuju rumah sakit hingga sampainya dirumah sakit, Aksa tidak henti terus menghubungi kontak Zanna.
Namun jawaban dari penggilannya adalah 'nomor tidak dapat dihubungi' itulah yang membuat Aksa semakin khawatir.
Mereka segera mencari ruang UGD tempat Supri, Zanna, Riona dan Rasya berada. Air mata sudah terjun tidak karuan sejak tadi. Pikirannya melayang entah kemana.
Baru tadi pagi ia berbincang dengan Zanna perihal kematian. Lalu siang ini, ia mendengar kabar kecelakaan yang menimpa keluarga kecilnya.
Rasanya sangat hancur ketika Aksa harus benar-benar menerima semua kenyataan itu secepat ini.
"Jangan tinggalkan aku, Zanna. Ku mohon" itulah gumaman yang sejak tadi keluar dari mulut Aksa tanpa henti.
Bahkan Kanaka, Adara dan beberapa pengawal dibelakangnya dapat mendengar kalimat itu dengan jelas.
Langkahnya terhenti saat melihat Zanna dan kedua anaknya sedang duduk didepan ruang UGD dengan tatapan yang kosong. Ketiganya nampak berpelukan sejak mereka sampai di rumah sakit ini.
Dengan cepat Aksa berlari dan langsung memeluk tubuh Zanna dengan erat.
"Apa yang terjadi? Kalian baik-baik saja kan?" Tanya Aksa kembali menangis.
"Kami baik-baik saja, pak Supri yang ada didalam dan harus dioperasi karena kecelakaan itu" jawab Zanna.
Aksa menoleh lalu segera berjongkok memeluk kedua anaknya dengan erat.
"Kakak takut, ayah" ucap Rasya.
Tangannya sejak tadi gemetar setelah melihat secara langsung bagaimana mobil yang sempat mereka tumpangi tertabrak oleh mobil lain.
"Ada ayah disini, kakak tidak perlu takut" jawab Aksa.
Adara berjalan mendekat kearah Zanna lalu memeluknya, "gue takut banget kalian kenapa-kenapa"
"Kita baik-baik aja" jawab Zanna.
Dibelakangnya, Kanaka merasa sangat bersyukur karena adik dan kedua keponakannya baik-baik saja.
"Maaf sudah membuat kalian semua khawatir" ucap Zanna.
"Tidak apa, ini semua diluar kendali kita" jawab Kanaka.
"Bagaimana kondisi pelaku?" Tanya Aksa dengan nada bicara yang tegas.
"Pelaku meninggal ditempat dan sekarang ada diruang jenazah bersama keluarganya" jawab Zanna.
"Pengawal, panggil perawat yang menelepon ku tadi!" Ucap Aksa.
"Ada apa, Aksa?" Tanya Kanaka.
"Mereka memberikan informasi yang tidak jelas dan ambigu sehingga aku tidak dapat mencerna maksud dari perkataan mereka" jawab Aksa.
"Bukankah kamu sudah panik ketika tau itu nomor panggilan rumah sakit?" Tanya Kanaka yang diiringi oleh nada candaan.
"Tapi maksud ku kan----"
Mendengar ayah dan om nya malah beradu argumen yang sangat tidak penting, Raysa pun jatuh terduduk karena di kepalanya sedang penuh dengan bayang-bayang kejadian kecelakaan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022