luar negeri

444 48 5
                                    

Setelah menghabiskan waktu selama 2 minggu di Bali, kini saatnya Aksa dan Zanna mengunjungi negara dengan julukan Kota Singa ini.

Sama seperti sebelumnya, mereka tinggal sementara di penginapan milik keluarga Arion yang memang ada disetiap negara.

Selama di Singapura pun Aksa dan Zanna jarang menghabiskan waktu bersama karena masalah kerjaan yang harus segera diselesaikan.

Pada tahun 2018 Aksa mulai membangun perusahaan nya di Singapura yang bergerak dibidang fashion, perusahaan ini mempunyai banyak investor beberapa diantaranya teman-teman Aksa seperti Johan, Dika, Migael, Vernon bahkan Kanaka sekalipun.

Tapi pemegang saham terbesarnya tetaplah Aksa. Ia juga membatasi saham yang bisa dijual ke pasar invest.

"Aksa, kamu mau kemana? Ini sudah larut?" Tanya Zanna ketika melihat Aksa hendak pergi dengan pakaian kerjanya.

"Aku harus ke kantor sekarang, aku akan menghubungi mu besok pagi ya" jawab Aksa terburu-buru.

"Aksa, tapi---"

Belum selesai Zanna berbicara, Aksa sudah menghilang dan menutup pintu dengan rapat.

Di penginapan itu ada satu orang yang dipercaya oleh keluarga Arion, bernama bu Jihan. Ia memiliki tugas yang sama persis seperti bu Juli dan bu Rumi.

Karena Aksa sudah pergi, Zanna memutuskan untuk menyalakan televisi. Mencari beberapa tayangan yang bisa menghibur kesunyiannya.

"Masih menjadi bahan perbincangan, pernikahan CEO termuda nomor 2 Di Asia disebut menjadi pernikahan dengan konsep paling mewah dan megah. Ini potret istri cantiknya bernama Zanna Kirania---

---gadis dengan latar belakang biasa saja bisa menembus bentenh tinggi dan menikahi sang konglomerat"

Zanna tersenyum saat melihat wajah cantiknya dengan riasan terpampang jelas dilayar televisi yang besar itu.

"---namun, baru menikah kurang lebih hampir 1 bulan. Beredar kabar jika istri konglomerat pernah terjerat hutang dan saat ini ayahnya menetap dirumah sakit jiwa. Ada apa gerangan? Apakah ia menjual dirinya pada laki-laki yang kita kenal sebagai Tuan Aksa? Demi melunasi semua hutangnya?"

Senyuman yang sebelumnya mengembang tiba-tiba pudar. Seumur hidupnya, ia baahkan belum pernah meminta Aksa untuk melunasi hutang ayahnya atau bahkan memintanya untuk menikah.

Semua atas dasar keputusan Yayu, dengan helaan yang cukup panjang Zanna mematikan tayangan itu lalu menengadahkan kepalanya ke langit-langit.

"Kalau ibu masih ada, kira-kira ibu bakalan ngelakuin apa pas denger Zanna dijelek-jelekin?" Monolognya.

***

Keesokan paginya, Aksa kembali dan menemukan Zanna yang tertidur pulas diatas ranjang dengan selimut yang menutupi bagian kakinya hingga pinggang.

Tidak ingin mengganggu, Aksa memilih untuk langsung mandi dan menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri karena bu Jihan belum datang di jam 05.00 pagi.

Usai sarapan, Aksa kembali ke kamarnya dan melanjutkan pekerjaannya disana. Berbeda dengan saat di Bali, kini Aksa dan Zanna sudah menetap di satu kamar yang sama.

"Aksa, kamu sudah pulang?" Tanya Zanna tanpa merubah posisi tidurnya yang membelakangi Aksa.

"Sudah" jawab Aksa singkat.

"Aku ingin meminta tolong, apakah kamu tidak keberatan?" Tanya Zanna.

"Ya, apa itu?" Jawab Aksa.

"Aku menstruasi hari ini, aku tidak tau dimana harus membeli pembalut dan aku juga bingung harus minta tolong pada siapa, jadi bolehkah kamu membelikan aku beberapa?" Ucap Zanna.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang