Ending👨‍👩‍👦

713 39 8
                                    

Setelah kembalinya Zanna dan Rasya kepelukannya, Aksa seketika berubah menjadi sosok laki-laki yang sangat manis dan romantis. Belum lagi sifat kebapakan nya yang semakin terlihat diusia Rasya yang semakin bertambah.

Zanna benar-benar melihat sosok lain dari diri Aksa yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. Sosok penyayang yang hanya ia keluarkan pada keluarganya saja.

Aksa juga merubah total pola didiknya terhadap Rasya yang membuatnya sedikit bertentangan dengan aturan keluarga yang sudah ada dari turunan sebelum-sebelumnya.

Aksa sengaja melakukan itu, karena tidak ingin Rasya dibesarkan dengan rasa takut dan trauma seperti yang dialami oleh ayah dan ibunya. Ia ingin Rasya hidup dan dibesarkan oleh kasih sayang dan perhatian yang tulus.

Untuk beberapa masalalu Aksa, mereka sudah hilang. Entah bagaimana caranya Aksa mengusir mereka, Zanna pun tidak tau. Tapi yang pasti Aksa sudah membuat mereka jera dan tidak akan pernah lagi mengganggu kehidupan barunya ini bersama keluarga kecilnya.

Mengenai hubungan Adara dan Kanaka, mereka memutuskan untuk tetap berpisah dengan Adara yang sudah tidak tinggal dimansion. Kini Adara hanya fokus pada usaha nya sendiri yang berdiri dibidang kuliner.

Memiliki usaha dibidang kuliner adalah impian Adara dan Zanna sejak dulu, itu sebabnya sebisa mungkin Adara mewujudkan itu sebagai hadiah untuk sahabatnya.

Kanaka berperan juga dalam usaha milik Adara ini, ia adalah investor dan pemegang saham 60% dari usaha yang dijalankan oleh Adara.

***

Menginjak usia pernikahan ke 7 tahun, Zanna kembali dikaruniai seorang anak yang masih dalam kandungannya. Usia kandungannya sudah membesar, yaitu sekitar 8 bulan dan menurut dokter kandungan bayi yang ada dikandungan Zanna berjenis kelamin perempuan.

8 bulan adalah masa kehamilan yang sangat rawan, dimana Aksa semakin protektif pada Zanna dan kandungannya. 

Tapi bukan hanya Aksa, Rasya yang akan menjadi seorang kakak pun berubah menjadi sangat bawel pada sang ibu dan selalu mengingatkannya untuk banyak istirahat meski ia sudah kembali disibukan dengan sekolahnya.

"Ibu, sudah minum obat?"

Zanna yang sedang duduk sembari bersandar pada sandaran kasur pun menoleh terkejut kearah pintu saat Rasya dengan tanpa aba-aba membukanya dan bertanya dengan suara yang lantang.

"Sudah, sayang" jawab Zanna dengan nada yang lembut.

"Ya sudah kalau udah" ucap Rasya.

"Memangnya ayah suruh Aca ngapain lagi hari ini?" tanya Zanna sembari hendak bangkit dan posisinya.

"Ibu mau kemana? Ibu dikasur aja" ucap Rasya sambil berjalan masuk kedalam kamar untuk membantu Zanna.

"Ibu cuma mau ambil gelas, sayang" jawab Zanna.

Rasya menghela, "ayah suruh Aca ingatin iu minum obat jam sembilan pagi, terus ingatin minum susu jam 12 siang, jangan lupa makan siang nya juga"

Zanna terkekeh setelah melihat wajah masam Rasya, "Aca tidak suka ya disuruh-suruh sama ayah buat kayak gini?"

"Enggak, Aca suka kok. Cuma Aca suka takut aja kalau Aca lupa" jawab Rasya.

"Enggak apa-apa, sayang. ibu juga gak akan lupa kok buat minum obat dan minum susu" ucap Zanna sembari mengelus puncak kepala Rasya.

Dikehamilan yang kedua ini, selain mendapatkan perlakuan yang sangat spesial dari kedua 'raja' nya itu, Zanna juga menjadi lebih sensitif. Mudah marah, dan mudah sekali sedih.

Bukan hanya perasaannya, indera penciuman dan indera perasa pun mulai terasa sensitif saat kehamilannya menginjak usia 4 bulan. Dimana Zanna tidak bisa makan makanan yang asin, peda, masam dan manis karena akan menimbulkan rasa yang berlebihan pada lidahnya.

Authoritarian Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang