Keesokan harinya, Zanna, Aksa, Adara dan Kanaka berangkat untuk mengantar Yayu ke bandara.
Tepat siang ini, Yayu memutuskan untuk melanjutkan kehidupannya disana sembari melakukan pengobatan demi kesehatannya.
Sebenarnya Yayu sendiri sudah tidak mempermasalahkan mengenai penyakit yang ia alami, hanya saja kedua cucunya itu sangat menyayanginya dan selalu berharap bahwa Yayu akan sembuh kembali dan melakukan aktifitas seperti biasanya.
"Eyang, jangan lupa kabari kami terus" ucap Aksa.
"Iya, Aksa" jawab Yayu.
"Jaga kesehatan eyang disana, jangan pernah bolos untuk terapi" ucap Kanaka.
"Iya, Kana. Terimakasih sudah memberikan perhatian dan kasih sayang begitu banyak untukku. Aku harap kalian tetap sukses disini, dan bisa menjaga diri masing-masing" jawab Yayu.
"Baik, Yayu" jawab Aksa dan Kanaka kemudian bersamaan memeluk Yayu.
Zanna dan Adara hanya tersenyum menyaksikan itu dan tidak lama ikut berhambur dalam pelukan ketika Kanaka menarik mereka.
"Aku juga ingin berterimakasih pada kalian berdua yang sudah mau menemaniku" ucap Yayu.
"Sama-sama, Yayu" jawab Adara dan Zanna.
"Zanna, jaga selalu suami mu ini. Dia adalah manusia yang paling tidak terduga. Jangan buat ia marah juga, sekarang aku tidak ada disini jadi tidak ada yang bisa menyelamatkan mu jika Aksa berubah menjadi monster" ucap Yayu.
Zanna terkekeh, "iya, Yayu. Hati-hati dijalaan, dan semoga setelah ini Yayu bisa kembali dengan kondisi yang jauh lebih baik"
"Itu sudah pasti, Zanna" jawab Yayu.
"Nyonya, mohon maaf. Mari" sela bu Rumi yang akan mengantarkan Yayu sekaligus menemaninya selama di New York.
"Iya-iya. Ingat pesan ku ya, jaga kesehatan kalian" ucap Yayu.
Zanna mengangguk dengan kedua bola matanya yang sudah berkaca-kaca. Sedangkan Adara dan Kanaka melambaikan tangannya kearah Yayu yang perlahan menjauh. Aksa hanya diam tanpa melakukan apapun dan menyaksikan kepergian Yayu dengan berat hati.
"Kita kembali ke mansion sekarang" ucap Aksa kemudian berbalik.
Zanna, Adara dan Kanaka mengikuti Aksa tanpa mengatakan apapun.
***
Sesampainya di mansion, Adara dan Kanaka melanjutkan perjalanan mereka menuju perusahaan tanpa ditemani oleh supir.
"Apa kamu lapar?" Tanya Kanaka pada Adara yang duduk disampingnya.
"Tidak, tapi aku ingin membeli beberapa cemilan untuk diruangan ku" jawab Adara.
"Segera pergi dan beli. Cemilan apa yang kamu mau?" Tanya Kanaka.
"Aku ingin------"
Ciiiitt
Gubrak
Adara spontan menatap kearah Kanaka dengan bola mata yang membulat sempurna.
Kanaka tidak sengaja menabrak seorang pria yang sedang menyeberang dijalanan yang cukup sepi itu.
Dengan segera keduanya turun dan melihat kondisi pria itu. Adara menutup mulutnya terkejut melihat pria yang tertabrak itu.
"Kana, bawa dia ke rumah sakit sekarang!" Ucap Adara.
"Dara, tapi sepertinya pria ini baik-baik saja" jawab Kanaka.
"Kana, ayok bawa ke rumah sakit" ucap Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022