Hari yang ditunggu-tunggu oleh Zanna pun tiba. Kini ia dan Adara mulai kembali melakukan aktivitas di butik setelah libur 1 minggu lamanya.
Setiba nya di butik, Zanna pun segera dikenalkan dengan asistennya yang baru dan kini, Adara resmi menduduki posisi supervisor yang bertanggung jawab pada seluruh butik.
Sejak pagi Zanna terus merasa gelish dengan rencananya. Ia takut jika rencananya itu akan gagal, tapi ia juga terus meyakinkan diri agar rencananya itu berhasil.
"Zanna, apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Adara sontak membuat Zanna mendapatkan tatapan dari para pegawai.
"Ah, maaf...aku sedang kurang sehat hari ini" jawab Zanna.
"Nona muda, apa sebaiknya Nona beristirahat saja di mansion?" Tanya asisten barunya itu.
"Tidak apa, Thrisha. Jangan terlalu mengkhawatirkan ku" jawab Zanna.
Asistennya yang bernama Thrisha Joanie itu hanya mengangguk. Ia masih bingung harus melayani boss nya itu seperti apa.
"Thrisha, ini adalah pertama mu bekerja. Jadi saya harap kamu bisa menyesuaikan diri dengan baik disini" ucap Adara.
"Baik, Nona" jawab Thrisha.
"Untuk pegawai lainnya, saya tunggu di ruangan fitting untuk melakukan meeting pagi bulanan" ucap Adara.
"Maaf, Nona. Kami tidak pernah melakukan itu bersama ibu Ayu sebelumnya" ucap salah satu pegawai dengan pakaian hitam putih yang sangat rapi.
"Ini usulku!"
Seluruh mata yang ada didalam butik itu sontak menoleh kearah pintu masuk dan menemukan Kanaka sedang berdiri disana.
"Kana, apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Adara.
"Tentu saja aku mendapat tugas untuk menyampaikan itu dari Eyang" jawab Kanaka kemudian merangkul pundak Adara.
"Ingat. Adara----sorry, maksud saya Nona Adara. Mulai saat ini sudah resmi menjadi supervisor tetap disini" ucap Kanaka.
"Ibu Ayu, gimana Tuan?" Tanya pegawai lainnya.
"Dia sudah diberhentikan sejak minggu lalu. Bagi siapapun yang masih berhubungan baik dengan dia, maka kontrak kerja dengan kami akan langsung berakhir" jawab Kanaka dengan tegas dan lantang.
Pegawai yang sedang berdiri disana saling bertukar pandang kebingungan dengan kebijakan yang baru saja diumumkan oleh Kanaka.
Mereka seolah tidka terima dengan kebijakan itu dan berpikir kalau semua itu adalah ide pikiran dari Adara dan Zanna.
"Itu saja. Saya akan memantau pergerakan kalian dari cctv, jadi hati-hati" ucap Kanaka kemudian berlenggang pergi.
Zanna menghela lalu segera menarik tangan Adara untuk memasuki ruangan mereka.
Didalam ruangannya, Zanna merenung. Ternyata cctv itu masih terpasang di butik ini. Membuat Zanna bingung bagaimana caranya kabur dari tempat ini.
"Zanna, ayok kita meeting dulu" ucap Adara setelah menimbulkan kepalanya dari sela-sela pintu.
Zanna mengangguk lalu segera bangkit untuk mengikuti Adara. Dalam meeting itu, Adara menyampaikan beberapa poin mengenai peraturan baru yang ia buat.
Peraturan yang sama sekali tidak memberatkan untuk mereka. Namun mereka tetap tidak suka dengan yang dilakukan oleh Adara.
***
Selesai meeting, Zanna dan Adara kembali ke ruangan masing-masing. Sekarang Zanna sudah akan memulai rencananya. Ia pergi ke toilet membawa pakaian yang ia siapkan untuk menutupi identitasnya lalu menggantinya didalam salah satu bilik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Authoritarian Man
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan pria yang otoriter? Baca cerita ini untuk tau kelanjutannya😉 Di publish pada tanggal 05/11/2022