06. Ketenangan Yang Aneh?

959 89 17
                                    

Flashback On.

Di sebuah tempat dengan nuasan putih dengan ciri khas berbau obatnya, disini lah seorang pemuda berpakaian putih abu–abu dan juga seorang pria paruh baya lengkap dengan setelan jas putihnya.

Dua orang dengan genre yang sama itu tampaknya sedang membahas sesuatu hal yang sangat penting. “Kamu yakin mau, dengar semuanya? Kamu bisa saja hancur ketika mendengar ucapan Saya ini, Nak.” Kata Pria itu, panggil saja dia Dokter Aliendra biasa dipanggil Dokter Alien.

Sementara pemuda yang tampak lebih muda dari nya, yang berada disana hanya mengangguk. “Katakan saja, Dokter. Siap gak siap, Saya harus mendengarkannya. Karna tujuan Saya datang ketempat ini, karna itu,” Jawab sang pemuda. Dia Halilintar.

Dokter Alien menghela nafasnya gusar. “Baiklah, tapi Saya mohon sama kamu untuk tegar dalam masalah ini. Dari hasil laboratorium yang tertera disini, kamu, Halilintar ...

Terlalu banyak sekali mengeluarkan darah kamu, yang mengakibatkan darah putih yang awalnya sedikit menjadi banyak, bahkan sudah ada darah putih kamu yang bercampur dengan darah merah kamu,

Disini lebih singkatnya kamu mengalami yang namanya kebanyakan darah putih. Darah putih ini lah yang membuat kamu menjadi semakin pusing dan lemas setiap harinya, bahkan lama–kelamaan darah putih kamu mampu memakan darah merah yang berada didalam tubuh kamu,

Contohnya seperti ya, Muntah darah, mimisan, batuk berdarah, atau jika kamu luka, luka itu tidak akan pernah mengering dan akan selalu mengeluarkan darah, memang mungkin bagi setiap orang itu hanya hal kecil, namun jika dibiarkan secara terus–menerus bisa menyebabkan ...

Kematian?” Sambung Halilintar yang mana membuat Dokter Alien mengangguk. “Terus Dok, apa cara mengatasi kebanyakan darah putih ini?” Tanya Halilintar yang kini bersedekap dada.

Melakukan operasi pendonoran darah merah setia 2 Minggu sekali dalam satu Minggu. Dan juga kamu harus meminum pil penambah darah merah,” Jawab Dokter Alien.

No Problem, Dokter. Itu bisa Saya lakukan, namun satu hal yang ingin Saya tanya kan lagi pada, Dokter.

Apa itu?

Dok ... Saya mohon kali ini saja, jangan berbohong kepada Saya. Saya tau, Saya memang mengalami kondisi kebanyakan darah putih, tapi ... Pasti ada hal lain yang Dokter Alien sembunyikan dari Saya bukan?” Tutur Halilintar serius.

Kasih tau aja, Dok yang sebenarnya, jangan ditutup–tutupi. Bukan kah Saya sudah bilang ke Dokter tadi? 'Siap nggak siap Saya harus mendengarkannya'.

Dokter Alien terdiam, dengan senyum tipis yang membentuk tak terlihat diwajahnya. Ternyata pasien nya kalian ini tidak sebodoh yang ia kira.

Meskipun pasien nya kali ini masih remaja labil, tapi menurut Dokter Alien, dia seperti sedang berbicara dengan seorang pasien yang sebaya dengannya.

Pintar juga kamu. Baiklah jadi begini, kamu mengidap penyakit Tumor ganas yang masih memasuki tahap pertengahan,” Jelas Dokter Alien.

Deg!

Bagai terkena petir disiang bolong, hati Halilintar hancur seketika. Rasanya ia tidak percaya akan hal itu.

Tapi ... Bukannya bagus ya? Bukan kah dirinya ingin menyusul adiknya? Tapi kenapa hati nya begitu sakit, sangat sakit saat mendengar hal ini?

Perasaan aneh apa ini?

Ap--apa? Tu--tumor Dok?” Tanyanya tak percaya.

Iya. Kamu mengidap tumor otak stadium pertengahan kurang lebih dari sebulan yang lalu, jika melihat dari hasil dari laboratorium kami.

Forgive Us Brother | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang