20. Past Sayings

593 84 6
                                    

Satu detik satu kejadian. Satu hari satu peristiwa dan drama yang melelahkan dalam kehidupan.

••••

Darah.

Bagian paling penting dalam tubuh manusia itu kini mengalir keluar dari tubuh seorang remaja SMA.

Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan ada beberapa orang yang terduduk lemas, dan hanya menatap cipratan darah yang terkena aspal itu.

Ngilu? Tentu saja mereka pasti merasa ngilu akibat kejadian ini.

Suara–suara saat truk berwarna kuning itu menabrak seorang pemuda bahkan terpelanting jatuhnya pemuda itu masih berputar dengan bagus di dalam pikiran mereka.

“KAK HALILINTAR!” Teriakan histeris terdengar. Dengan langkah gontai, salah satu dari remaja yang hampir menjadi korban truk tadi langsung berlari menghampiri saudara nya.

“Kak... Bangun... Jangan tidur, kenapa Kakak lakuin ini?”

Cowok itu tersenyum menahan mati–matian tubuhnya yang mati rasa. Sakit. “Kar--na gu--ue ga--ak ma--u ga--gal la--gi,”

“Lu--nar... Dia pergi karna gue, ja--di gu--ue ga--ak mu--ng--kin di--em aja kan, kaloh ha--al itu kemb--ali ter--ulang, la--gi?”

“Gak gini juga caranya, Kak! Seharusnya Kakak gak perlu menambahkan luka dalam tubuh Kakak! Seharusnya biar aku aja yang ada disini!”

“Kakak jahat! Kakak bangsat! Brengsek! Kakak liat? Gara–gara ulah Kakak demi nyelamatin aku–”

Gu--ue gak mau disa--lahin lagi, Filan. Du--lu bukannya kamu sendiri yang bi--lang kaloh seharusnya le--bih ba--ik seorang Kakak yang men--jadi korban daripada adiknya, hm?”

Deg

‘Seharusnya yang jadi korban itu elo karna elo Kakaknya! Ketimbang adeknya! Dasar bejat!’

Thorn terdiam seribu kata. Benar. Itu ucapannya dulu.

“Jangan nangis. Ini gak sak--it, ras--sanya cuman kayak habis digigit semut aja,”

Gu--ue tidur bentar ya? Ngatuk soalnya,” Gumam cowok itu, dikala Thorn yang hanya bisa melamun saja.

“WOI BANGSAT LO SEMUA KENAPA PADA DIEM AJA, HAH?! CEPETAN PANGGIL AMBULANS KESINI! GAK LIAT APA KAKAK GUE SEKARAT DISANA, HAH?!”

••••

"Shhh, awh!"

"Ya Allah, San, mangkanya hati–hati kaloh lagi potong sayur tuh, tuh liat tangan kamu jadi luka kan?" Celetuk Rayendra saat melihat luka gores di telunjuk Sandra.

"It's okay, aku gak papa kok Rayen, cuman luka gores dikit aja," Balas Sandra setelah dirinya selesai membilas luka gores itu dengan air keran.

"Ya udah lain kali–"

Drttt...drtttt..drttt...

"Halo?"

"....."

Deg

"Kamu gak lagi bercanda kan, Nak?"

Forgive Us Brother | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang