22. Blaze's Plan

619 78 22
                                    

"Enggak, enggak mungkin Kak Halilintar amnesia," Bantah Blaze, rahang cowok itu mengeras saat mendengar penjelasan Taufan.

"Gue juga awalnya mikirnya gitu Aze, tapi setelah diliat–liat lagi kondisi Kak Elon, gak ada kemungkinan bahwa dia–"

Bruhg!

"BLAZE!" Semua orang kaget, saat tiba–tiba saja Blaze menonjok Taufan dengan sangat keras, yang mengakibatkan sang empu terjatuh ke lantai.

"GAK USAH ASAL BICARA BISA GAK SIH LO KAK?!" Teriak Blaze kesal. Amarah anak itu sepertinya sekarang sedang tidak terkontrol dengan baik untuk saat ini.

Taufan bangkit dari acara duduknya, lalu mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya yang sobek karna pukulan Blaze tadi. "Gue asal bicara? Lo gak liat bukti yang jelas udah ada didepan lo, dek?!"

"LO–" Blaze hentak menyerang Taufan lagi, namun ditahan oleh Petir yang ada tepat ditengah–tengah Taufan dan Blaze.

"CUKUP! bisa gak sih lo pada gak usah dibawa emosi? Lo pada gak lupa apa bahwa Halilintar baru aja sadar, hah?! Jangan buat ulah bisa? Kasihan Halilintar dia yang gak tau apa–apa jadi pusing liat tingkah kekanak–kanakan kalian!"

"Lo juga Blaze jangan apa–apa dibawa emosi. Lagian Taufan tuh ngejelasin bukan ngedoain. Udah, gak perlu beribut lagi,"

"Kaloh semisalnya emang Halilintar hilang ingatan ya udah, kita cukup bantuin dia buat pulihin lagi ingatannya. Apa susahnya coba?" Kata Petir.

Sementara Halilintar? Cowok itu hanya terdiam memandangi aneh mereka.

ODGJ nyasar kayaknya, Batin cowok itu.

.
.
.

"Kamu beneran gak inget apa–apa tentang Mama, sayang?"

Halilintar yang sedari tadi sibuk memakan otmeal miliknya, kini menatap Sandra yang bertanya kepadanya.

"Enggak," Jawab Halilintar seadanya. Membuat Sandra benar–benar tersenyum tipis mendengar nya.

"Emangnya, sebelum aku kecelakaan aku kenapa?"

"Kamu–"

"Tapi, kaloh boleh jujur aja nih ya, aku takut dan ngerasa aku punya feeling buruk tentang kalian,"

"Bukan aku gak percaya kaloh kalian benar–benar keluarga aku, tapi kenapa aku ngerasa takut saat bersama kalian?"

"Nak, kami–"

"Aku cuman ingat satu hal aja sekarang ini, yang aku tau, aku cuman punya satu anggota keluarga aja,"

"Yaitu, Oma, Oma Mesya Anara, selebihnya, aku gak inget siapa–siapa, termasuk tentang kalian," Celetuk Halilintar yang mana mampu membuat Sandra terdiam.

Tuhan, apa kah ini karma untuk ku?

Cobaan apalagi yang engkau beri kepada hamba mu ini?

Rasanya sakit, saat mendengar anak ku sendiri begitu memuliakan Nenek nya sendiri, ketika Mamanya sendiri masih ada didepannya, menatapnya hangat, namun kenapa tidak ada sekelip ingatan saja tentang diriku didalam benaknya?

Forgive Us Brother | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang