A.M 38

12.6K 888 63
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya







"HUWAAAAA MOMMY HIKSSS MOMMY"

Jeritan tangis Ayden menggelegar di seluruh mansion, ya setelah seminggu yang lalu Seana juga Alex bertunangan seminggu itu juga mereka kembali menginap di mansion orangtua Alex, entah alasan apa Seana juga tidak tau karena Alex hanya mengatakan "aku akan sering pulang malam juga sedikit lebih sibuk, jadi aku takut kamu akan kesepian"

Selama seminggu itu pula kegiatan Seana banyak dengan Ayden juga sang mama mertua, mama Alex sedang gencar-gencarnya menceritakan tentang masa kecil Alex, menceritakan bagaimana dulu pertemuan antara Shopia dengan Jonathan dan itu sungguh membuat Seana nyaman dan merasa di terima dengan baik

"Dulu mama dengan papa bertemu saat kita sedang berkencan dengan kekasih kita masing-masing, tapi akhirnya mama memilih papa dan begitu sebaliknya"

"Kalau melihat Ayden itu benar-benar duplikat Alex, keras kepala dan tidak mau di bantah itu membuat mama pusing sekaligus bahagia karena seakan mama berada di puluhan tahun yang lalu"

"Dulu Alex suka sekali menangis bahkan kadang jeritannya membuat neneknya geleng-geleng kepala sama seperti Ayden"

Seana mengingat beberapa ucapan sang mertua termasuk kebiasaan menangisnya Ayden dengan Alex yang sama persis, selalu di sempurnakan dengan jeritan yang menggelegar

"Sayang mommy masih berjalan sebentar" teriak Seana menjawab panggilan Ayden, ia tadi sedang berada di ruang keluarga untuk melihat-lihat album foto keluarga Alex. Ketika mendengar teriakan Ayden ia langsung melangkahkan kakinya menuju atas dengan sedikit berlari

"Ayden kenapa sayang? Ada yang membuat Ayden sedih?" Tanya Seana ketika memasuki kamar sang anak

"Ddy mana mmy?" Tanyanya dengan sesenggukan

"Daddy sudah berangkat kerja sayang, kenapa? Ayden rindu Daddy ya?"

"AAAAAAAA HUWAAAA DDYY HONG (bohong), DDY BIYANG KITA JAYAN-JAYAN MMYY HUWAAAAA" jeritan Ayden muncul kembali

"Sayang Ayden sedang kesal ya dengan daddy? Sedang marah ya?" Tanya Seana sembari memeluk lembut sang anak

"Iya" lirih Ayden

"Mau mommy peluk tidak?" Ayden mengangguk Ia merentangkan tangannya guna mengangkat Ayden dalam gendongannya

"Ayden kalau sedang marah boleh nangis tapi jangan berteriak ya nanti tenggorokan Ayden sakit sayang" Seana mengusap lembut punggung mungil sang anak yang berada dalam gendongannya

"Mommy tunggu ya sampai Ayden puas menangisnya" Seana menggendong Ayden menuju ruang keluarga, ia berfikir akan menenangkan Ayden di bawah saja
Sesampainya di ruang keluarga Seana duduk dengan nyaman serta membenarkan posisi sang anak agar nyaman dalam pangkuannya serta agar ia bisa leluasa memeluk sang anak. Melihat isakkan Ayden sudah sedikit tenang ia mencoba menjelaskan kemana sang daddy

"Sayang Daddy tadi pagi harus kekantor dengan opa, maaf ya Daddy membatalkan acara jalan-jalan kita karena ada suatu hal, tadi Daddy sudah berpamitan dengan Ayden ketika Ayden masih tidur, jadi Ayden jangan marah ya"

"T-tapi ddyy biyang kita jayan-jayan bukan bekelja hali ini"

"Iya sayang seharusnya begitu, tapi tadi ada urusan mendadak jadi Daddy mengundurkan rencananya"

"Tapi Yden malahhhh ddy tidak biyang duyu"

"Tadi Daddy berangkat pagi banget jadi belum sempet menunggu Ayden bangun, maafkan Daddy ya, bagaimana kalau nanti siang kita samperin Daddy ke kantor nya saja, Ayden mau tidak?"Ayden mengangguk dengan semangatnya membuat Seana memekik gemas dengan ekspresi sang anak

AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang