A.M 32

18.5K 1.1K 20
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya


"Tuan semua berkas sudah siap, keluarga Ardiyanto sudah menunggu didalam"

"Hmm bagus, ingat kalian harus beda meja denganku" setelahnya sekretarisnya, Lucas juga Soeha berjalan berjauhan menuju meja masing-masing.

Melihat kedatangan Alex Ardiyanto juga Selen sang putri berdiri menyambut dengan sopan "siang tuan Alex"

"Siang"

"Suatu kehormatan bisa duduk langsung dengan pengusaha muda terkaya di negara ini"

"Ya pastilah suatu kebanggaan bagi kalian semua, duduklah " jawab Alex dengan angkuhnya

Alex mengangkat tangannya guna memanggil pelayan dan menyuruh Ardiyanto juga Selen memesan makan siang, setelah mereka selesai giliran Alex yang mengucapkan pesanan nya "kopi saja".

Tentu saja hal tersebut membuat mereka terkejut, bingung dengan pesanan Alex yang hanya kopi?

"Tuan tidak makan?" Tanya Selen dengan nada menggelikan, yang pasti membuat Alex merasa jengah

"Tidak"

Menyadari atmosfer sedikit berubah Ardiyanto berdeham mengambil alih keadaan "tuan ingin membicarakan apa? hingga dengan repot nya mengundang kita makan siang?"

"Kerjasama, kau akan mengeluarkan produk baru kan? ku dengar 2 orang partner dalam peluncuran kali ini mengundurkan diri? ah bukan mencabut bagiannya maksudku"

"Tuan serius? memang benar 2 orang menarik bagiannya dengan alasan tidak yang tidak berkelas, mereka sangat tidak profesional dalam hal tersebut, karena bagaimana bisa mereka menarik bagiannya disaat produk sudah berjalan 63% dan sudah akan ku luncurkan" Ardiyanto mencoba menarik minat Alex, karena dipikirannya berkerjasama dengan pengusaha muda sukses seperti Alex akan menghasilkan keuntungan besar, ia tersenyum penuh makna

"Saya bisa saja tertarik , tapi semua tergantung bagaimana kalian mempresentasikan  tentang produk baru kalian, dan jika menurut saya menguntungkan akan saya ambil alih bagian kedua orang tadi"

"Produk kali ini akan menghasilkan keuntungan besar tuan, itu sudah pasti" sela Selen dengan tatapan menggoda pada Alex

"Jangan terlalu percaya diri seperti itu, dalam dunia bisnis juga usaha sering tidak sesuai prediksi, banyak sekali yang prediksi awal untung besar akan tetapi ketika sudah peluncuran malah rugi besar" cemoh Alex

Pembicaraan mereka terhenti sejenak ketika makanan tersaji dengan nikmatnya, Pelayan menata satu persatu pesanan Ardiyanto juga Selen

"selamat menikmati makan siang tuan juga nyonya" ucap pelayan tersebut sebelum kembali ke belakang

Kejadian barusan membuat Alex Dejavu

"Tuan anda sungguh tidak ingin makan? atau tuan mau saya suapin saja?" Pertanyaan Selen membuat Alex muak, 'benar-benar jalang' pikirnya

"Jangan terlalu banyak bicara, segeralah makan setelahnya kalian harus mulai mempresentasikan produk kalian"

Setelah selesai makan siang, Ardiyanto dan juga sekretaris nya mulai mempresentasikan produk mereka dengan seksama dan tentu saja sekretaris Alex sudah berada disebelahnya sementara Lucas dan Soeha masih di meja seberang
Alex mendengarkan segala sesuatu yang sekretaris itu presentasikan sembari memikirkan tentang hal tersebut, namun entah kenapa ia ingin segera pulang karena rindu Ayden juga Seana, sepertinya ia sudah bucin kronis hingga disaat seperti ini tetap memikirkan juga merindukan 2 orang tersayang nya

"Bagaimana tuan Alex? apakah anda sudah mendapatkan poin besar dalam rencana kerjasama kali ini?" Sekretaris Ardiyanto menanyakan hal tersebut karena ia melihat Alex sudah tidak begitu memperhatikan mereka

"Siapa yang menjadi sumber ide dalam produk kali ini?"

"Kebetulan untuk produk kali ini, pelopor ide murni dari anak kebanggaan saya  Selen Ardiyanto tuan, sudah sangat terlihat bukan anak saya bukan hanya cantik dan menarik tapi juga berotak jenius dan menjadi lulusan universitas luar negeri membuatnya bisa mengeluarkan ide-ide menarik seperti saat ini" jelas Ardiyanto panjang lebar pada Alex, dalam nada bicaranya ketara sekali ia ingin memamerkan nilai plus anaknya pada Alex

"Tidak ada yang menarik juga tidak ada yang bagus dari ide ini, 2 orang yang mencabut bagiannya sudah sangat benar, ide kalian sangat buruk, sasaran pasar juga pemilihan bahan sangat berantakan, dan anehnya kenapa bisa sudah terealisasikan 63%?"

"Maksud tuan?"

"Ide putrimu ini masihlah mentah seharusnya kau sebagai ayah juga pemimpin perusahaan tau tentang hal ini, bagaimana bisa membuat produk yang menggaet model papan atas tapi masih amburadul? Konsepmu kosong tema yang di pilih tidak sejalan dengan pemilihan bahan juga pernak pernik lainnya"

Melihat ketidaktertarikan Alex pada projek ini membuat Selen panik, ia berfikir jika Alex menolak kerjasama kali ini sudah pasti kesempatan untuk mendekatkan diri pada pengusaha muda terkaya di negara nya ini musnah, maka dari itu dengan gerakan cekatan ia berdiri dan duduk di pangkuan Alex dan dengan lancangnya ia mengusap rahang Alex dengan sensual

"Jangan terburu-buru seperti ini alexhhh, tenang dulu kita bisa berbicara dengan kepala dingin" tatapan menggodanya membuat Alex muak dan ingin muntah saja, sungguh ia ingin segera pulang dan memeluk Seana

"Turun jalang" ucap Alex dengan nada dinginnya, sungguh ia ingin marah saat ini, jika tidak ingat dengan rencananya pastilah ia sudah mendorong Selen agar terjungkal.

"Turun, atau semua orang akan tau anak seorang Ferdi Ardiyanto pemimpin perusahaan yang bergerak di dunia fashion adalah seorang jalang penggoda para client agar mau menjalin kerjasama" sindir Alex karena Selen benar-benar tidak mau turun dari pangkuannya yang mana hal tersebut membuat nya jengkel setengah mati

"Itu tidak mungkin terjadi tuan Alex, karena image ku sangat tinggi mereka semuanya mengenaliku sebagai perempuan cerdas, cantik, serta sexyh" desahan di akhir ucapan Selen membuat Alex dengan sengaja mendorong tubuh Selen hingga hampir saja terjungkal jika sang ayah tidak menahannya

"Baiklah tuan Ferdi Ardiyanto saya menyatakan tidak menginginkan kerjasama kali ini dikarenakan ide juga konsep nya tidak bagus serta pencetus ide adalah seorang jalang" ucap Alex dengan tenang

"Coret lembar kerjasamanya, setelah keluar dari sini robek serta musnahkan" titah Alex pada sang sekretaris, yang mana hal tersebut membuat Ferdi juga Selen pucat pasi

'semuanya hancur, seluruh rencananya rusak' pikir keduanya

"Tuan yakin? Anda tidak perlu gegabah dalam mengambil keputusan, saya rasa anda akan mendapatkan keyakinan jika berfikir ulang" nego Ferdi sembari sedikit tergugup takut

"Tidak ada yang harus di fikir ulang, presentasi sekretaris mu tadi sudah menjelaskan semuanya, bahwa projek kali ini hanyalah lelucon seorang ayah yang dengan senantiasa selalu mengabulkan keinginan putrinya tanpa mau mengoreksi lebih lanjut, sehingga semuanya terlihat seperti rancangan meleburkan sampah" Alex sedikit terkekeh melihat ekspresi mereka bertiga, ya sang sekretaris juga ikut pucat pasi mendengar semuanya

"Sudahlah kalian sudah membuang banyak waktuku untuk membicarakan hal tidak berguna, saya harus menemui wanitaku jadi silahkan pulang atau tetap disini terserah saja" dan Alex pergi begitu saja.







Haihaihai aku up nih, apa kabar kalian semuanya? Selamat menjalankan aktivitas pagi ini ya 😽 sebenarnya mau up Senin kemarin tapi karena aku lagi berduka jadi aku up sekarang deh, maafkan yaa 🦕 terimakasih juga karena sudah selalu menunggu cerita ini update 😘 JANGAN LUPA RAMEIN KOMENTAR NYA DENGAN KOMENTAR YANG LUCU DAN MENGGEMASKAN JANGAN CUMA 'NEXXT' 😎







Sorry kalau masih banyak typo ya bestie & Kalau ada kritik dan saran sampaikan dengan baik ya ....

Next chapter >>>

See u next chapter ♡♡♡♡♡

AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang