A.M 20

27.2K 1.7K 49
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya


Setelah diam beberapa saat dan sea yakin ia bisa melanjutkan ceritanya, ia menegakkan dirinya dan mencoba memulai bercerita kembali.

"Kau yakin akan melanjutkan? Tidak apa-apa jika tidak bisa aku tidak memaksa" Alex mencoba negosiasi karena ia tak sanggup melihat sea menangis lagi

"Aku bisa Alex, dengarkan saja aku tidak mau kau mendengar dari orang lain" ucap sea dengan yakin. Dan ia melanjutkan nya...

Awalnya aku mencari kemana bibi kesayangan ku kenapa tidak ada di kamar kami, aku mencoba mencari dan bertanya pada maid, tapi mereka selalu menutupi dan mencoba mengalihkan perhatian ku, Sampai saat itu ada satu maid yang berkata bahwa bibi kesayangan ku sedang ditugaskan di rumah kami yang di pinggir kota untuk beberapa hari, aku percaya dan selalu menunggu nya kembali.

Hari-hari setelahnya aku selalu sendiri tidur sendiri dan melakukan hal seperti biasanya sendiri tetapi yang berbeda saat itu aku di asuh oleh bibi yang lebih muda, setauku ia masih baru disini tapi dia sangat baik terhadap ku.

Aku selalu menyimpan tulisan dan gambaranku untuk ku tunjukkan pada bibi dan aku selalu menanyakan sekarang hari apa? Dan kapan bibi Mia kembali? 

Suatu ketika kakaku menemukan gambaran ku dan mengadu pada ayah ia berbicara lantang bahwa aku adalah anak maid yang lancang karena berani menggambar keluarga mereka.

Eum pada saat itu aku menggambar 5 bintang dan menulis kan ayah, bunda, kakak, aku, dan adik. Hal itu memancing amarah ayah ia merebut gambar ku dan merobeknya kasar ia juga memukuli ku lalu berteriak lantang "kau hanya anak sialan yang kebetulan lahir dari istriku,kau anak menjijikkan jangan pernah merasa kau anak kami" 

Dan masih banyak kalimat menyakitkan yang terucap dan di akhir dengan pengakuan bahwa ayah membunuh bibi Mia, sejak saat itu aku sadar bahwa bibi kesayangan ku sudah meninggal dan tidak akan pernah kembali,

aku marah pada ayah aku mencoba protes kenapa ayah membunuh bibi Mia padahal hanya bibi Mia yang sayang aku tapi tamparan yang ayah berikan bukan jawaban. Dan ya kejadian selanjutnya sudah bisa ditebak aku dikurung dan disiksa.

Aku selalu merenung dan merengek pada Tuhan agar aku di ikut sertakan dengan bibi Mia, aku merasa aku sudah tidak sanggup sampai akhirnya nenek datang dan membawa ku keluar dari rumah menakutkan itu.

Sebelumnya nenek dan kakek sudah bertengkar dengan ayah dan bunda tapi akhirnya mereka menang dan berhasil membawa ku.

Kami tinggal di rumah nenek yang terletak di desa, kami hidup damai dan bahagia sampai pada saat kakek meninggal karena tertembak.

eummm saat itu aku kelas 5 SD aku sedih sangat sedih sosok pelindung ku lagi lagi harus meninggal karena ulah orangtuaku.

Pada saat kecil aku mengira kakek dibunuh oleh lawan bisnisnya tapi ternyata aku salah, setelah kematian kakek aku dan nenek pindah di desa terpencil sangat pelosok tapi damai,

sampai pada aku kelas 3 SMP aku pindah lagi kesini, di akhir hidup nenek ia menceritakan semuanya termasuk kematian kakek dikarenakan sebelumnya kakek mencoret nama ayah di ahli waris dan berganti menjadi namaku tentunya memancing emosi ayah.

Disini aku hanya setahun bersama nenek sebelum nenek meninggal juga, dan aku tahu itu ulah ayah juga. Huh sea mengembuskan napasnya sakit.

"Kenapa ayahmu membunuh nenek?" Tanya Alex

"Ayah ingin mengambil harta kakek yang tersisa dan membuang ku jauh, karena jika ada nenek aku masih masuk dalam daftar ahli waris ayah"

"Ayahmu gila harta? Aaa lebih tepatnya maniak harta?" Cerca Alex

"Mereka mencintai harta dan kedua anaknya,ya hanya 2 anaknya karena aku tidak akan pernah ter akui" sea tersenyum getir

"Sekarang mereka dimana? Apakah mereka masih menghubungi mu?"

"Aku tidak tau mereka dimana yang pasti bukan di kota ini, dan mereka tidak pernah mengunjungi ku sejak saat pertama kali aku di bawa nenek"

"Apakah mereka tau kau sudah sebesar ini? Ah bukan maksudku kau sudah bisa semandiri ini?"

"Aku tidak tau, tidak penting juga bagiku"

"Aku minta maaf karena harus membuat mu mengingat masa buruk mu" sesal Alex

"Tidak apa-apa Alex, aku berterimakasih kau mau mendengarkan nya, setidaknya aku bisa sedikit lega saat ini"

"Kalau begitu ayo tidur lagi sudah jam 4, besok saat ayden bangun duluan ia pasti akan mengganggu kita" ucap Alex sembari terkekeh membayangkan kebiasaan ayden.

Setelah beberapa saat sea tertidur dalam dekapan Alex dan dengan segera Alex meraih handphone nya untuk mengirim pesan pada Lucas

Cari informasi sebanyak nya tentang keluarga Ardiyanto

Setelah mengirimkan pesan ia menaruh kembali keatas meja disebelah nya dan tertidur menyusul 2 orang kesayangan nya.

Kesayangan nya? Ya bisa dibilang begitu karena ayden adalah putra kesayangannya dan seana adalah kesayangan ayden.

Ia mengecup kening anaknya dan sea secara bergantian sebelum ia menuju alam mimpi












Kaget banget tiba-tiba dapet notif buanyak banget 😭 dan terimakasih untuk #1ceo (18.9.22) nya ya, terimakasih juga karena udah mau membaca tulisanku 💚












Sorry kalau masih banyak typo ya bestie & Kalau ada kritik dan saran sampaikan dengan baik ya ....

Next chapter >>>

See u next chapter ♡♡♡♡♡

AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang