Jangan lupa vote dan komen ya
Dengan nafas yang tersenggal Sea berlari untuk masuk dalam lift yang akan membawa nya menuju lantai 10, dimana kelas pertama nya hari ini dimulai hingga suara Kelly sang sahabat terdengar. “Sea, kau kesiangan lagi?”
“ya seperti yang kau lihat Kelly” Sea menjawab dengan masih berusaha menormalkan nafas nya, ia merasa bahwa sekarang tubuh nya sangat banjir dengan keringat.
“Sea Mr Marthin masuk dalam daftar para petinggi yang harus mengikuti rapat tetap dengan para partner kampus kita” ucap Kelly dengan tawanya yang lantang
“ya Tuhan kau serius Kelly? Kenapa Mr Marthin tidak memberikan informasi bahwa kelas kita libur?”
“tidak libur, kau lupa tidak ada kata libur dalam kamus Mr Marthin, kita tetap berada dalam kelas dan mengerjakan tugas yang sudah Mr Marthin titipkan pada ketua kita”
Setelah Kelly menjelaskan bahwa kelasnya mendapatkan tugas Sea dan ketiga sahabatnya langsung menduduki kursi masing-masing dan mengerjakan tugas yang sangat mereka benci,
“seharusnya kita bisa meminum kopi hari ini huh” gumam Valerie yang terdengar sangat jelas kedalam telinga sahabat nya
“kau ingin mendapatkan nilai 0 Valerie?”
“tidak bukan begitu maksudku, aish kalian ini sama menyebalkan nya dengan Mr Marthin” Valerie menjawab dengan nada kesal yang terlampau dalam, dan tawa ketiga sahabatnya membuat Valerie semakin kesal.
~~~
Setelah semua selesai dan kelas berakhir Sea, Valerie, Kelly, dan Liora bersepakat untuk mendatangi cafe langganan mereka yang tak jauh dari kampus mereka, sehingga dengan berjalan kaki mereka akan sampai dengan cepat.
“rame sekali lift nya dan mereka sangat berisik” suara Liora membuat ketiga sahabatnya menolehkan kepalanya dan tertawa, mereka sangat tau bahwa sahabatnya itu sangat membenci suara ramai yang terlampau berisik.
“kita bisa duduk terlebih dahulu hingga lantai 10 ini sepi dari manusia” usul Sea dan di angguki oleh ketiga sahabatnya, mereka dengan segera duduk pada kursi panjang yang memang di sediakan di dekat lift lantai mereka.
“kau tidak sibuk kan Sea?”
“tidak Valerie aku shift siang untuk hari ini, jadi kita bisa berbincang di cafe dengan tenang”
ya Seana Rosaleen atau yang selalu di panggil Sea anak kedua dari 3 bersaudara, ia berkuliah di universitas ternama dengan menjadi mahasiswa penerima beasiswa, ia hidup sendiri setelah nenek yang merawatnya meninggal dunia karena sakit dan orang tuanya tidak peduli dengan hidup Sea.
Ia menghidupi dirinya sendiri dengan menjadi pelayan di sebuah restoran dan menjadi penjaga perpustakaan pada akhir Minggu nya, cukup menyusahkan untuk seorang mahasiswa yang menerima beasiswa yang mana ia harus selalu dan selalu mempertahankan nilai agar beasiswa tidak di cabut.
“ayo saatnya kita menunggu lift dan turun lalu berlari menuju cafe”
“berlarilah sendiri Kelly aku tak mau”
“aku lapar asal kau tau”
perdebatan antara Kelly dan Liora selalu mendominasi persahabatan mereka hingga Sea dan Valerie sudah hafal dan selalu mengabaikan.
“pencet tombolnya Liora kau sangat bodoh”
“diam Kelly, aku sudah akan melakukannya”
setelah Liora menekan tombol dan sekarang mereka sedang menunggu lift berhenti di lantai mereka.
..Triing.. suara lift terbuka dan..“MOMMYYY”
teriakan melengking khas anak kecil sangat menyakiti telinga keempat perempuan itu bersamaan dengan ekspresi melongo mereka setelah melihat anak itu memeluk sahabatnya -Sea-.
“astaga adek kecil jangan berlari” ucap Sea sambil menahan tubuh anak tersebut agar tidak terjatuh.
“dimana orang tuamu?”
“ddyyy di atas mmyy ini” jawab anak tersebut sambil menunjuk Sea.
“kau kenal dengan anak ini Sea?” tanya Valerie
“aku baru bertemu hari ini asal kau tau, bantu aku mencari orangtuanya”
“oke adek kecil dimana mommy mu?” tanya Liora dengan nada halus
“iniii, niii mmmy Yden” jawab anak tersebut dan lagi sambil menunjuk pada Sea
“demi tuhan anak kecil selalu membuat pusing” keluh Liora sambil memijat kepalanya
“beritahu Kakak nama mu dan nama Daddy mu, setelahnya akan kakak antar untuk menemui daddymu”
“ini ayiden myy, eummm namanya Daddy ddyy Ayex ya Daddy Ayexx” Sea mencoba mengartikan sebelum akhirnya menyimpulkan
“namamu Ayden benar? Dan daddymu Alex?”
“yeayyy benar mmyy pintal” jawabnya dengan ekspresi bahagia
“Apakah daddymu ada di atas? Ikut rapat?’” tebak Kelly
“yeayyy benall unttyy Daddy di atas sedang lapat dan sangat yamaaa dan yden bocan” keluh ayden dengan wajah merajuknya.
Oke finall keempatnya setuju untuk mengantarkan Ayden kepada sang Daddy, mereka memasuki lift dan menekan tombol angka 27, lantai ruangan rapat terlaksana.
###
“apakah para pria kaya selalu lalai dengan anaknya?”
“bisa jadi ia tidak menyadari anaknya pergi Kelly, kau tau sendiri rapat tahunan kan di hadiri ratusan petinggi perusahaan, rumah sakit dll yang bekerjasama dengan universitas kita”
“harusnya mereka menyediakan bodyguard untuk anak sekecil Ayden” sela Sea
“kau benar Sea mereka benar-benar ceroboh” ocehan Liora menjadi penutup perbincangan mereka sebelum akhirnya mereka keluar lift dan berjalan menuju ruangan luas yang menjadi tempat rapat
“oke Ayden Sekarang masuklah, daddymu di dalam kan? Dia pasti sedang menunggu mu”
“noo mmy Yden Ndak mawu, Daddy menyebalkan Yden mayas dengan dyy”
ya tuhan cobaan apalagi ini, mereka hanya ingin mengantarkan Ayden kepada dadyy nya dan sarapan sesuai keinginan mereka tadi, tapi kenapa banyak sekali halangan pikir mereka bertiga, ya hanya bertiga karena Sea tidak menganggap Ayden halangan ia menyukai Ayden karena baginya Ayden sangat menggemaskan.
mereka sangat frustasi karena ayden benar-benar tidak mau masuk kedalam ruangan rapat dan yang pastinya mereka tidak bisa meninggalkan nya begitu saja.
Lamunan mereka berhenti karena suara berat yang memasuki telinga keempat nya
“kau selalu melanggar ucapan Daddy boy, dan selalu menyusahakan para bodyguard mu”......
Sorry ya kalau masih banyak typo, kalau ada kritik dan saran sampaikan dengan baik
Next >>>
Bye see u next chapter ♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )
LosoweKisah seorang perempuan berusia 20 tahun yang menjalani kehidupan sederhana nya dalam kesendirian, penuh luka dan tangisan. Berusaha bertahan untuk meraih gelar nya dan melanjutkan hidup dengan tenang. Hingga munculnya anak laki-laki usia 2 tahun ya...