Jangan lupa vote dan komen ya
"Kau ingin mencari informasi tentang perempuan itu? Informasi kemarin kurang?" Ucap Lucas, salah satu orang kepercayaan Alex
"Sangat kurang, kau tau putraku ayden, dia benar-benar sudah jatuh hati padanya, sebagai Daddy nya aku harus memastikan bahwa dia orang baik dan tidak berbahaya untuk ayden" jelas Alex sembari masih memikirkan tentang Seana
"Kau yakin itu alasannya? Ku rasa ada alasan lain Alex" goda Lucas yang memang sedari awal ia diberi tugas untuk mencari informasi perempuan asing bernama 'seana'
"Ya hanya itu, ayden harus selalu aman dan terlindungi. Tidak boleh asal dekat dengan orang, Karena itu menakutkan" bela Alex pada Lucas, namun pikiran Alex tetap terisi banyak hal mengenai Seana
"Kalau hanya itu kurasa tanpa mencari tau lagi semua sudah terlihat Alex, dia hanya perempuan biasa yang tak punya koneksi pada kejahatan apapun, yaaah jangankan menjadi bagian dari kejahatan melawan tatapan mu saja dia tidak bisa. Sepertinya kalian sama-sama mempunyai rasa yang tak biasa cobalah memahami kata hati mu". Dan suara tawa Lucas memenuhi ruangan Alex
"Aku tak punya rasa pada Seana, sudah ku bilang semua perempuan hanya mengincar hartaku, mungkin sea mau dekat dengan ayden karena menjadi perantara untuk menguasai hartaku"
"Kau terlalu terbelenggu dalam masa lalu yang buruk, cobalah melihat masa depan yang indah, Seana tak terlalu buruk untuk kau ajak berkencan, terlebih ayden menyukainya " Lucas berusaha membuat sang atasan yang juga sahabatnya untuk melangkah kedepan dan mulai mencoba mencari pasangan hidup nya, tak mungkin kan ia akan melajang sampai mati.
Setelah Lucas meninggalkan ruangannya, Alex memikirkan segala ucapan Lucas, apakah ia akan mencoba membuka hati? Tapi tetap saja pikiran Alex tentang masa lalunya masihlah membekas, dan Alex masih berperang dengan keegoisan nya sendiri.
Tapi jika di ingat interaksi antara putranya dengan Sea, ia sedikit berfikir bahwa mungkin saja Sea memang perempuan baik, entahlah Alex masih saja berperang dengan pikirannya sendiri.
Alex sedang bersiap untuk melakukan rapat penting setelah di beri tau oleh sang sekretaris bahwa ia memiliki jadwal rapat dengan petinggi perusahaan Abraham. Ia keluar dari gedung megah tersebut menuju mobil mewah miliknya yang pasti sendiri karena sang sekretaris menaiki mobil yang berbeda.
Ditengah perjalanan nya yang sedikit membuatnya kesal karena jalanan yang macet, tiba-tiba saja handphone Alex bergetar tanpa henti seolah sang penelepon tidak sabar untuk menunggu.
"Iya ma ada apa? Alex sedang menuju tempat rapat" suara Alex membuka percakapan dalam telepon tersebut
"......"
"Mama yakin? Ma Alex belom bisa pulang cepet tapi Alex usahakan setelah rapat langsung pulang dan tolong jaga ayden ya ma"
"......."
"Okey ma nanti Alex belikan ketika pulang, bye ma" tutup Alex pada percobaan nya dengan sang mertua
###
"Seluruh berkas yang dibutuhkan sudah siap kan?" Tanya Alex pada sekretaris nya
"Sudah pak, sudah saya siapkan seluruh nya "
"Bagus, setelah rapat kosongkan jadwal saya" imbuh Alex
Sejujurnya ia sedikit gusar setelah mamanya memberi tau bahwa ayden tantrum lagi karena ia merasa semua orang tidak menyayangi nya dan ingin membuangnya, entahlah dapat pemikiran darimana. Dan selalu saja dalam keadaan apapun perkara 'mommy' selalu ia ungkit.
" Ya Tuhan sungguh pusing dengan semuanya ini"
Setelah selesai dengan semua urusannya Alex keluar dari ruangan rapat dan ingin cepat pulang, ia juga merasa kasian dengan sang mama yang menjaga ayden sendirian, yaa meskipun banyak maid tapi ayden pastinya tidak akan mau dengan para maid dan yang pasti sang mama lah yang akan kerepotan.
"Kembalilah ke kantor dan sesuai ucapan saya tadi kosongkan jadwal saya hari ini" ucap Alex pada sekretaris nya
"Baik pak" jawab sang sekretaris dengan singkat
"Lucas kau ikut denganku, ada banyak hal yang akan aku bicarakan denganmu"
"Ya"
Alex dan Lucas berjalan beriringan dan pastinya menjadi sorotan para karyawan, yang wanita terutama, bagaimana tidak visual keduanya yang luar biasa tidak tertandingi serta aura kekayaan yang selalu melekat pada tubuh mereka.
Braakkk
Suara sesuatu jatuh yang kemudian bercampur suara jeritan kekhawatiran orang-orang ditempat tersebut
"ada apa Lucas? Sangat rame bukan padahal bukan jam istirahat" Alex bertanya sekaligus mencemoh kegiatan karyawan disitu
"Kurasa ada yang pingsan di antara mereka, yang pastinya akan membuat heboh" tebak Lucas sembari tetap mencoba melihat kejadian yang tak jauh darinya
"Apa gadismu bekerja disini Alex?" Tanya Lucas secara tiba-tiba
"Gadis? Aku tak punya gadis" jawab Alex dengan kesinisannya
"Akhh maksudku perempuan yang ayden sukai? Kurasa ia yang pingsan, dari pandangan ku seseorang yang sedang berusaha disadarkan disana ciri-ciri nya sama seperti Seana"
"Kau serius? Oh ya dia bekerja disini sebagai office girl" Alex menghela nafasnya, ia baru ingat ini perusahaan Abraham yang mana tempat Sea bekerja menjadi office girl.
"Sepertinya dugaanku benar Alex itu Seana, lihatlah yang berada dalam gendongan salah satu karyawan itu alex" ucap Alex sambil menunjuk orang yang ia maksud
"Seana, itu Seana Lucas, kita ke ruang kesehatan kantor ini" setelahnya Alex berjalan dengan sangat terburu-buru bahkan melupakan Lucas yang masih mencoba mencerna apa yang terjadi pada temannya ini
"Huhh sudah kubilang kau jatuh cinta Alex, tapi sangat munafik untuk mengakui" geram Lucas sambil mengikuti langkah Alex yang sudah jauh didepannya
###
"Sea kau tak apa? Mukamu sangat pucat, kau sakit?" Tanya teman Sea dengan nada khawatir
"Tidak Levia, aku tidak sakit, hari ini aku mendapatkan hari pertama ku haid yaa kau tau kan pasti sakit dan sedikit menyusahkan " jawab sea apa adanya
"Kau harus istirahat sea lagipula pekerjaan kita tinggal sedikit, biar aku yang menyelesaikan"
"Tidak tidak aku masih bisa melakukannya, tenanglah Levia" Sea mencoba menenangkan Levia -temannya bekerja- bahwa ia baik-baik saja
"Terserah kau saja Sea yang pasti jika kau sudah tidak kuat bilang padaku"
"Ya terimakasih Levia"
Tidak berselang lama setelah Levia membersihkan tempat terakhir dari shift mereka suara jatuh disusul suara tumpahan kaleng menggema di lantai tersebut.
Levia langsung menolehkan kepalanya dan membelalakkan matanya "seaaa" teriak Levia sembari berlari kearah Seana dan yang pastinya disusul dengan beberapa karyawan yang ingin melihat dan memastikan apa yang terjadi
"Akan aku antar Seana ke ruang kesehatan" ucap seorang karyawan laki-laki yang ada disitu
"Terimakasih atas bantuannya" ucap Levia sembari mengikuti langkah laki-laki tersebut menuju ruang kesehatan di kantor.
Levia juga berdoa semoga Seana baik-baik saja, ya semoga!
Hai, udah mulai ngebosenin ya ?
Tapi beberapa chapter lagi udah mulai main emosi sih, untuk sekarang masih ringan-ringan aja dulu :)
Sorry kalau masih banyak typo ya bestie & Kalau ada kritik dan saran sampaikan dengan baik ya ....
Next chapter >>>
See u next chapter ♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )
RandomKisah seorang perempuan berusia 20 tahun yang menjalani kehidupan sederhana nya dalam kesendirian, penuh luka dan tangisan. Berusaha bertahan untuk meraih gelar nya dan melanjutkan hidup dengan tenang. Hingga munculnya anak laki-laki usia 2 tahun ya...