Jangan lupa vote dan komen ya
Paginya..
Sebenarnya Seana sudah terbangun sedari tadi dan langsung bergegas membersihkan diri, namun setelahnya bukannya langsung turun kebawah untuk sarapan melainkan memilih untuk diam merenung.
Sungguh ia masih malu dengan kejadian kemarin dan enggan untuk sarapan bersama keluarga Alex, namun ia juga tidak enak hati jika terlambat turun
"Huh menyebalkan, jika bukan karena kebodohan Alex aku tidak akan segugup ini" gumam Seana
Lamunannya buyar ketika mendengar ketukan di pintu kamar yang ia tempati"Seana kau sudah bangun kan? Ayden mencarimu"
Sial kenapa harus Alex yang ia temui pertama di pagi ini, ia mencoba menepis rasa kesalnya karena mendengar rengekan Ayden, ia tidak tega jika mengabaikannya.
Seana langsung saja melangkahkan kakinya dengan malas kearah pintu, ia tidak langsung membuka pintunya melainkan terdiam untuk beberapa menit guna menetralkan degub jantung nya
Ceklek...
Setelah Seana membukakan pintu, Alex masuk begitu saja membuat Seana kesal bukan main
"Kenapa kau ikut masuk? Kan Ayden yang mencari ku bukan kau" kesal Seana
"Kenapa? Aku juga mencarimu, kenapa kau terlihat kesal sekali?"
"Terserah mu saja"
Seana mengambil Ayden dari gendongan Alex dan memangku nya di atas kasur sedangkan Alex duduk di sofa yang tersedia di kamar tamu tersebut
"Kau sudah bangun sedari tadi?" Tanya Alex ketika menyadari kamar yang di tempati Seana sudah rapi sepertinya Sea sudah membersihkan nya
"Ya"
"Kenapa tidak langsung turun untuk sarapan?"
"Belum ingin"
Setelahnya hanya ocehan Ayden yang mengisi keheningan
"Kau sakit? Kenapa wajahmu merah?" Alex hanya menggoda saja, karena ia tau Seana masihlah malu dengan kejadian semalam
"Hmm? Tidak, entahlah" jawab Seana gugup, 'sialan apa-apaan Alex ini' pikir Sea
"Kalau begitu ayo turun, mama sudah menunggu untuk sarapan"
Dengan berat hati Seana mengikuti langkah Alex menuju ruang makan, ia memilih untuk menggendong Ayden agar bisa mengurangi sedikit rasa gugup akibat rasa malu nya.
Melihat anaknya dan calon menantu nya turun shopia membuat shopia antusias dengan sarapan pagi ini, ia berharap hari-hari kedepannya akan lebih sering melihat yang seperti ini
"Duduklah nak, berikan Ayden pada mama saja sini" ucap Shopia
"Tidak usah nyonya biar saja Ayden dengan saya"
"Kau ini Panggil mama saja, mulai saat ini panggil mama bukan nyonya" ucap Shopia dengan sedikit memaksa karena ia sangat gemas dengan calon menantu nya ini yang masih saja memanggil nya Nyonya
"Hmm maafkan saya, akan saya usahakan"
"Tidak apa, calon menantu ku kenapa lucu sekali"
Mendengar ucapan Shopia, jantung Sea semakin berdetak kencang tidak karuan, sungguh kenapa juga mama Alex ini senang sekali berucap manis
Dengan semangat juga Shopia mengambil kan anak juga calon menantu nya makan mulai dari nasi hingga lauknya tanpa terkecuali makanan untuk sang cucu"Mmy Ndak mawu sayull" rengek ayden pada Seana ketika melihat ada sayuran berwarna hijau di piringnya
"Kenapa sayang? Ayden harus makan sayur supaya cepet besar"
"Ndak mawu hikss mmy pwease mmy" isakkan Ayden membuat Seana menghela nafas, memikirkan bujukan apa lagi yang harus ia keluarkan untuk Ayden
"Ayden mau makan apa kalau begitu? Hanya ayamnya saja? Masa hanya 1 lauk tidak enak nanti" Seana masih mencoba bernegosiasi dengan balita tersebut
"Mau nugget mmy, di kas ada"
"Nugget? Ayden suka nugget?"
"Iya Yden suka gget mmy"
Percakapan mereka terdengar jelas oleh Shopia dan Alex begitu juga para pelayan yang bertugas di dekat mereka makan sehingga dengan cekatan mereka menyajikan nugget kesukaan tuan kecil nya.
Setelahnya Seana menyuapi Ayden dengan perlahan sambil berfikir untuk membuat nugget sayur agar Ayden bisa makan sayur
"Hbwis mmy Yeay" pekik girang Ayden ketika melihat piring makannya kembali kosong
"Pintar sekali anak mommy" Seana menyubit kecil hidung Ayden
"Mommy? Kau sudah memanggil dirimu sendiri mommy nak? Mama senang sekali".
"Aaah maafkan Sea ma, Ayden yang meminta"
"Bagus, pintar sekali cucu Oma, besok Oma belikan mobil yang baru untuk Ayden, mau kan?"
"Mawuuu Oma Yeay"
"Oke setelah sarapan mama mau ajak Ayden ke kantor papa, Seana jangan pulang dulu ya atau nanti Ayden akan marah padamu" ucap Shopia
"Oh iya untuk kerjamu mama sudah mengizinkan untuk libur sampai akhir Minggu jadi sekarang tinggal lah disini ".
"Maksud mama? Itu sangat merepotkan saya tidak bisa"
"Merepotkan apa sih, mama sering di rumah sendirian tau, dan kau bisa menemani mama, oke"
"Mama tidak suka di bantah Seana, turuti saja" Alex akhirnya membuka suaranya melihat Seana yang bingung tidak enak hati
"Terserah saja"
"Bagaimana kalau kita keluar saja? Kau mau sea?" Tawar Alex pada Seana agar wanita tersebut tidak bosan di dalam mansion saja
"Kau ingin kemana?"
"Mall? Kau bisa berbelanja".
"Aku sedang tidak ingin berbelanja lagian belum menerima gaji"
"Aku punya 4 blackcard asal kau tau, tinggal kau pakai salah satunya".
"Aku tidak mau".
"Ya sudah ayo jalan-jalan saja, kita bisa berburu makanan dan camilan di mall"
"Baiklah kalau begitu, tunggu aku ganti baju"
"Tidak usah begini saja sudah cantik, ayo berangkat "
Ucapan Alex sukses membuat pipi Seana Kembali memerah menahan malu, dan sepanjang ia berjalan menuju luar pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan rumit, sudahlah ia hanya perlu menemani Alex berjalan-jalan dan selesai tugasnya hari ini
Haihaihai up lagi nih, laporan ke instansi udah selesai nih, doain langsung ACC ya tanpa revisi 🤣 terimakasih sudah mau menunggu dan setia membaca cerita ini 💚 kemungkinan double up nih (tapi gak janji ya), ramein dulu pokoknya yaa, ramein komentar nya nanti aku double up okey 🤳
Sorry kalau masih banyak typo ya bestie & Kalau ada kritik d an saran sampaikan dengan baik ya ....
Next chapter >>>
See u next chapter ♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN'S MOMMY ( Slow Update )
RandomKisah seorang perempuan berusia 20 tahun yang menjalani kehidupan sederhana nya dalam kesendirian, penuh luka dan tangisan. Berusaha bertahan untuk meraih gelar nya dan melanjutkan hidup dengan tenang. Hingga munculnya anak laki-laki usia 2 tahun ya...