I love You Baby

2K 280 43
                                    

Halo..

Maaf baru update. Terlalu banyak pekerjaan membuat mood bikin cerita jadi hilang. Mungkin para author pernah merasakan juga saat tak punya ide apapun, semua jadi hambar dan berat. Jari tangan jadi kaku membesar kayak lengkuas.

So terima kasih kalo masih suka. Vote dan komen yang banyak yaa, supaya saya semangat!






□■□■□■□■□■□■□■□■□■□







CHAPTER 49






Ini baru bulan ke tiga usia kandunganku, tapi rasanya sudah 3 tahun perut terasa kram. Berbeda dengan kehamilan Tata dulu sangat santai dan tanpa gangguan ibarat berkendara di jalan tol jam 2 malam. Kehamilan kali ini sangat menyiksa lahir batin. Aku sampai lupa menjadi karakter Jungkook yang asli karena merasa dituntut perubahan.

Tiap pagi setelah makan pasti kembali kumuntahkan. Berat badanku turun drastis hanya dalam 1 minggu. Sungguh diet alami yang patut direkomendasikan untuk para genduters. Hamillah dengan suami dinamit. Eh, tapi Taehyung itu tidak sekejam yang dibayangkan. Dia pemarah tapi tak pernah menyakiti fisik. Jika harus melampiaskan kemarahan padaku, tangannya akan berdarah akibat meninju tembok tebal. Lagipula aku bukan tipe istri yang mudah di KDRT. Coba saja dia memukulku, maka pukulan balasanku lebih membabi buta dengan media teflon anti lengket.

Tapi Taehyung justru manusia paling tak berperasaan saat ini. Dia tersenyum selalu pulang awal, menciumi perutku yang sedikit menyembul, kemudian berceloteh dengan Tata.

"Nanti adikmu akan pandai membuatkan daddy es serut. Kita bisa meminta yang rasa stroberi dengan almond."

"Dad, are you crazy?"

"Kenapa? Bukankah ahjumna dan mommy tak bisa membuat es serut?"

"No, dad. I mean....I don't like almond."






Sementara bayi yang mereka halusinasikan masih di dalam perutku bergerak menggila hingga aku tak tahu mulasnya mau berak atau asam lambung. Oleh karena satu kali aku dibawa Taehyung ke hospital akibat kesakitan bukan main. Ternyata setelah naik ranjang hospital, sakitnya lenyap berganti feses yang keluar.

"Seharusnya kita ke WC umum, bukan ke hospital! Astaga, aku tak tahu ngidammu menakutkan sekali! Hospital mana lagi yang ingin kau tinggalkan jejak feses basah?"

"YAK! aku tak tahu sakit perutnya dimana! Dulu hamil Tata tak seperti ini!"

"Aku tak masalah jika harus membayar hospital sebagai closetmu, aku hanya prihatin perawat itu nyaris pingsan membersihkan seprei putih yang menguning busuk!" Serunya sambil mengunyah mie ramen. Mungkin alien itu makin berselera makan dengan membayangkan hal jorok.

Penyiksaan belum berakhir. Saat tidur aku akan diguling-guling seperti ayam goreng tepung. Betapa sulitnya mencari posisi nyaman yang diinginkan si janin. Terkadang Taehyung harus rela tidur sambil duduk dengan memangku tubuhku. Jika dia mengomel maka sakit perut kamuflaseku makin menjadi. Maka ia harus diam tenang agar aku lebih rileks.

"Aku jadi curiga, jangan-jangan bayi kita punya jenis kelamin yang belum ada di dunia." Cetus Taehyung sambil mengelus-elus punggungku.

"Iya, sama sepertimu."

"Tapi tak apa. Anak kita berikutnya boleh memiliki satu jenis kelamin gabungan."

"Astaga. Kasihan sekali anak-anakku nanti punya ayah yang idiot."

Ya. aku beruntung masih punya suami seperti dia. Meskipun level posesifnya diatas ambang batas, setidaknya aku lega merasa dilindungi.

Antar jemput ke kampus sudah jadi agendanya. Aku sama sekali dilarang naik mobil umum sekalipun taksi online. Jika tak sempat, dia akan mengutus Hanbin atau Joseph. Selain mereka aku wajib menolak.

SANG PENGIKAT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang