Ibu Kedua #1

1.8K 292 41
                                    

Halo,

Maaf baru update karena lebih prioritas pekerjaan di real life😄

Yang masih suka, saya ucapkan hamdalah. Yang gak peduli saya ucapkan bodoamat, hehe


□■□■□■□■□■□■□■□■□

Chapter 1





Song ahjumna mendadak harus pulang ke Seoul karena adik lelakinya meninggal. Iya, selama ini ternyata ia masih punya keluarga yang jarang menghubungi. Kabarnya Song ahjumna yang nama aslinya Song Mi Kyung itu setelah ditinggal mati suaminya tak pernah mau menikah lagi sampai kini sudah berusia 60 tahun. Ia menjadi pengasuh Taehyung dari bayi hingga mengasuh putra Taehyung. Kemanapun Taehyung pergi dia selalu mendampingi. Tak heran ia kenal baik keluarga Sanders karena saat Taehyung kecil ikut grandpa maka Song ahjumna juga ikut ke Inggris.

Dan kupikir wanita ini lebih baik dari ibu manapun. Jika eommaku yang cerewet yang gemar membullyku, maka sosok Song ahjumna kebalikannya. Itulah sebab aku teramat menyayanginya dan tak begitu sedih jauh dari eomma. Meskipun ia tetap tak mau menghilangkan sebutan Tuan muda Tae dan Nyonya muda Kookie yang terasa arogan.




"Tuan muda, aku memang harus pulang ke Seoul."

Aku diam saja mendengar perbincangan Song ahjumna dan Taehyung.

"Adikku itu Song Gyu Pil, menguasai tanah peternakan orang tua kami sendirian. Kudengar anaknya yang meneruskan usaha itu. Gyu Pil meninggal jatuh dari kuda dan pengacara Dongjun memanggilku karena di surat wasiat tertulis juga namaku sebagai pemilik setengah tanah itu."

"Aku ingat dia. Paman botak yang dulu memberitahumu ke mansion Kim bahwa ayah kalian meninggal."

Tidak logis, botak bisa saja tumbuh rambut jika rajin berobat. Pikirku.

"Iya, Gyu Pil tidak jahat tapi istrinya yang selalu berusaha menyingkirkanku dari keluarga Song. Kami hanya dua bersaudara dan setelah suamiku meninggal, istrinya itu makin kuat menendangku pergi. Sampai aku terpaksa bekerja di rumah kakek Kim anda."

"Tapi tendangan itulah yang membuat kita bertemu. Ahjumna, aku merasa berat harus membiarkanmu pulang sendiri ke sarang gorila serakah. Jadi aku akan menemanimu kesana!"

"Tuan muda, anda tak perlu cemas. Setelah masalah selesai, aku pasti kembali kemari."

"Tidak bisa! Aku berkeras ikut, ingat? Dulu aku pergi kemanapun kau juga ikut! Lantas apa bedanya kini saat aku sudah dewasa harus menjagamu yang sudah tua?"

Song ahjumna terdiam namun airmatanya menetes.

"Lebih tepatnya, aku menemani ibuku! Kau harus sadar bahwa kau di dunia ini juga punya aku dan keluargaku! Jadi, besok kita berangkat bersama-sama! Tata dan Kookie juga ikut!"

Mwo? Aku tercengang. Bagaimana bisa ia memutuskan secepat itu? Besok aku ada quiz di kampus!

Tapi tatapan haru Song ahjumna membuatku mengangguk cepat.

Setelah ini aku langsung pontang panting mengemasi pakaian kami dalam satu koper. Terpikir untuk apa repot membawa banyak barang karena Korea tanah kelahiranku. Aku bisa belanja pakaian di mall Seoul atau berburu kuliner di pusat kota.

Aku juga bisa jalan-jalan ke Namsan.

"Peternakannya ada di Gurye, 450 km dari Seoul." Sahut Taehyung sambil melirikku tajam.

Gulp.


....



Seperti mimpi, aku sudah sampai tanah Korea lagi dengan sempoyongan akibat mabuk udara. Sebelum bertolak ke Gurye, aku sempat tidur menghilangkan jetlag di mansion Kim. Berhubung abeoji Kim masih ada bisnis di London, mansion ini hanya dihuni karyawan dan Asisten Rumah Tangga. Tidur di kamar Taehyung mengingatkanku pada malam pertama kami dulu. Memalukan sekali.

SANG PENGIKAT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang