Halo.
Maaf saya mulai jarang update karena sibuk kerja
Bagus atau tidaknya mohon di komen dan di vote supaya berkah😇
■□■□■□■□■□■□■□■
●○●○●○●○●○●○●○●
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤Tok tok tok
“Chagiya, aku mau ke perpustakaan wilayah dulu meminjam buku yang disuruh dosen.”
“Apa harus sekarang?” terdengar sahutannya dari dalam.
Aku segera membuka pintu kamar mandi seperti biasa. Taehyung sedang sibuk mengeringkan rambutnya berdiri hanya bercelana dalam di depan cermin toilet.
“Iya, besok tugasku harus selesai dan malam ini batas pengerjaannya.”
“Tunggu sebentar, aku akan mengantarmu.”
“Tapi kau baru pulang kantor tentu masih lelah. Jadi biarlah aku pergi sendiri. Mmm....Kutunggu 10 menit, segeralah mandi dan berpakaian.”
“Dasar kelinci plinplan.”
Di mobil aku terus meliriknya dengan mencuri-curi. Malam ini tampilan Taehyung sebenarnya sama seperti biasanya, santai mengenakan kaos hitam bergambar kepala kelinci playboy dan celana kain warna krem. Arloji satu juta dolarnya selalu dipakai karena sangat mewah pemberian dari sang grandma. Rambut disisir klimis menampakkan dahi yang luas. Lalu kenapa aku tak berhenti meliriknya?
“Mommy, that’s truck.” Cetus Tata yang duduk di kursi belakang dan terpenjara seatbelt.
“Iya, kau suka truck? Gambarmu selalu senang mewarnai truck.”
“Do you want me to buy it?” sahut Taehyung sambil terus menyetir.
“No. I just like truck at pict.”
Tata sudah mulai bisa bicara dengan lafal yang cadel namun terdengar jelas. Namun karena ia bilingual baby, masih sulit menentukan Bahasa mana yang harus ia ucapkan pada kami. Grandma mengajarinya Bahasa Inggris, aku tetap membiasakan Bahasa Korea dan Taehyung tergantung mood. Untuk usia 2 tahun 2 bulan sungguh kemajuan yang pesat bisa bicara selancar itu.
“Chagiya, kau punya masalah? Kenapa melirikku terus seolah aku tak punya lisensi menyetir?”
“Hm? Oh. Tidak ada apa-apa.”
“Oh? apa aku bau bangkai?”
“No, daddy’s smell’s good.” Tata mencetus sopan meskipun aku tahu dia tak paham arti bau.
“Thanks a lot, my heirs. Jadi aku tak perlu berteriak untuk menanyakan hal yang membuat penasaran?”
“Ah, itu perpustakaannya sudah dekat. Kalian mau menunggu di café sana? Aku hanya sebentar.” Segera kualihkan topik agar Taehyung tidak melewatkan parkiran. Dulu kami harus berjalan mundur selama 400 meter karena ia malas memutar jalan yang sangat jauh. Beruntung malam hari tak begitu ketat aturannya meskipun CCTV jalan merekam aksi bodoh itu.
“Kami ikut masuk, sebentar bagimu kadang hanya di mulut. Kau bilang pergi sebulan ternyata dari januari ke januari lagi.”
Taehyung langsung menggendong Tata karena Langkah kecil Tata masih terlalu lambat bagi kaki jangkungnya.
Perpustakaan wilayah termasuk lengkap karena memiliki tempat yang luas dan cozy. Aku segera mencari meja untuk kami bertiga duduk. Sementara Taehyung bermain ponsel dan Tata duduk manis melihat-lihat buku komik, aku mencari buku yang diinfokan Joice sesekali melirik arloji. Namun jarak pandangku tetap mengawasi keberadaan keluarga kecilku itu. Tak lama kemudian sesosok Wanita muncul menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanficKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...