Halo, lama tak berjumpa👋
Mohon maaf pekerjaan saya sangat banyak hingga tak punya mood menulis apapun
Vote dan komen anda semoga jadi obat lelah saya
●●●●■■■●●●●■■■●●●●
Usai magang, aku kembali aktif full di kampus. Tak bertemu Joice selama 3 bulan terlihat banyak sekali perubahan. Gadis itu agak kurus dan pipinya tirus. Aku khawatir dia sakit keras karena sudah dua kali pingsan di toilet kampus. Ditambah lagi berita itu menyebar sangat cepat di seantero kampus.
"Sekarang katakan dengan jujur padaku sebagai orang sudah pernah mengalaminya. Siapa yang melakukannya, Joice?"
"Maksudmu apa? astaga Jung, kau juga mengira aku hamil muda?"
"Lalu ini apa?" kutunjukkan test pack dua garis merah yang menyembul di tasnya.
"Itu bukan punyaku!"
"Lalu apa punyaku? Joice, aku memang sedang program hamil anak kedua. Jika aku merasakan tanda-tandanya maka aku tak perlu membeli test pack semacam itu lagi. Daddy Tata pasti bersedia mengantarku ke Rumah Sakit untuk lebih memastikan."
"Jung, aku sungguh-sungguh tidak pernah melakukan itu dengan siapapun. Aku bahkan sangat yakin masih perawan hingga kini! test pack itu kutemukan di toilet tadi pagi masih terbungkus tissue. kupikir pasti ada mahasiswi yang menjatuhkannya maka kuambil untuk mengamankannya. Tapi saat aku memegangnya, beberapa mahasiswi melihat itu."
"Kau itu bodoh atau tolol sih? benda sepribadi itu bukan untuk dikoleksi! sekarang orang-orang akan menuduhmu hamil termasuk aku!"
"Lalu aku harus bagaimana? Aku seperti komedian yang mereka tertawakan."
"Buat saja pengumuman di buletin kampus bahwa kau tidak hamil dan testpack itu bukan milikmu!"
Joice terlihat shock, terduduk lemas di kursi kelas. Sementara orang-orang yang masuk ruangan hanya tersenyum meliriknya.
"Berteman dengan Jungkook dia jadi ingin hamil, hihihi." bisik seorang yang sangat jelas tertangkap kokleaku.
"Iya, ibu rumah tangga sambil kuliah jadi trend saat ini. Apalagi ada koneksi."
Sekejap kutarik kerah baju gadis itu hingga ia terpekik kaget.
"Apa maksudmu kehamilan itu hal yang hina?"
"Kenapa kau semarah ini?" Serunya berusaha menepiskan tanganku.
"Apa aku tak boleh marah? Lagipula jika aku hamil, itu dengan suamiku, bukan dengan kakekmu! Apa? Kenapa matamu melotot? Marah? Mau kucungkil?"
Gadis itu membenahi gaunnya dengan kesal namun segera menjauhiku duduk di kursi paling depan. Mungkin dia berpikir membalas orang gila takkan ada ujungnya.
Joice masih termangu di kursinya lemas.
"Jung, kurasa kau benar. Aku sedang dijebak fitnahan. Seseorang meracuni minumanku di kantin 2 hari lalu hingga kepala dan perutku sering sakit. Kemudian test pack itu sengaja diletakkan agar aku mengambilnya."
"Baguslah kau langsung sadar tak perlu menunggu beberapa chapter."
"Jung, bantu aku memulihkan nama baikku ya?"
"Pulihkan dulu sakit kepalamu itu, akan kutemani ke dokter sepulang dari kampus nanti."
"Kita mungkin harus bersiap menerima teror ... Jung, aku jadi takut."
......
Tata sedang asyik belajar membaca di pangkuan daddynya saat aku pulang. Balita itu bersandar nyaman di dada Taehyung dengan buku di tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
Fiksi PenggemarKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...