Hai,
Masih suka sang pengikat?
Vote dan note sangat kuharapkan agar semangat tak pernah padam.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
🥴
Ini sudah hari ke-5 Taehyung pulang kerja dalam kondisi lemas. Menurut karyawannya sudah 5 hari ini mereka turun ke lapangan meninjau konstruksi jalan yang sedang mereka kerjakan. Bagi Sanders, proyek kali ini tak begitu besar hanya membangun jalan sepanjang 150 km di daerah yang masih hutan belukar. Pemerintah ingin membangun sebuah taman bermain dan akses menuju hutan wisata lebih dekat dari Bristol ke London.
150 km jika naik mobil truk tetap saja membuat pantatku gepeng.
Proyek kali ini dibantu juga oleh perusahaan konstruksi Kim yang sedang berencana merger. Jadi abeoji mertuaku kemungkinan akan lama menetap disini.
Ternyata pekerjaan Taehyung sungguh menguji stamina. Sebagai GM ia lebih banyak berhubungan dengan peninjauan lapangan. Sedangkan paman George dari Afrika menjalankan kepemimpinan berupaya memenangkan berbagai proyek besar. Setelah itu Taehyung yang mengurus pelaksanaannya. Wajar saja kerbau biasa berkotor-kotor di lumpur disamping tensi tinggi yang membuat para staff karyawannya kocar kacir mencari selamat.
"Kau kenapa? Bateraimu lupa dicharge?" Kasihan juga melihat penampakan garangnya duduk tersandar di sofa dengan kepala tengadah. Seperti kerbau siap disembelih.
"Jangan mendebatku sekarang. Aku sedang malas berteriak."
"Mau kupijat?"
"Pijatanmu tak pernah gratis, kau pasti minta uang membeli underwear lagi."
"Hei, pikiranmu sangat negatif. Aku sangat tulus kali ini!"
"Baiklah jika kau memaksa."
Aku duduk dan meraih kepalanya untuk berbaring diatas pahaku. Kakinya langsung naik berbaring diatas sofa.
"Kalau kau tidak mampu lagi menangani pekerjaan berat dari Grandma, kenapa masih memaksakan diri?" Omelku sambil memijiti pelipisnya.
"Pekerjaanku memang seperti itu sedari dulu, apa aku bisa banting stir menjadi pemain sirkus?"
"Kuliahmu di jurusan teknik, bisa saja kau alih profesi menjadi petinju!"
"Ahya, kau mengambil fakultas sastra tentu ingin menjadi chef restoran?"
"Cih. Tak mau berdebat tapi tak mau kalah."
"Urat sarafku terbentuk untuk bekerja dibidang ini. Bahkan sejak kecil umur 8 tahun grandpa sudah membawaku ke perusahaan dan menunjukkan lokasi konstruksi untuk kupelajari mengisi libur semester!"
"Pantas saja orangtuamu berjodoh."
"Jelas mereka bertemu karena bekerja dibidang yang sama. Kau pikir abeoji bertemu ibuku di pasar ikan? Itu bukan skenario yang bagus karena...pfft.."
Kukecup bibirnya untuk mendiamkan. Sesaat ia terpejam menikmati lumatan dan hisapan yang kuberi.
"Mommy? it suck." Tiba-tiba Tata muncul dalam gandengan Song ahjumna.
"Psst. Itu namanya cinta. Ayo mandi." Song ahjumna menyahut cepat.
"No, it's unnormal."
Taehyung menoleh sambil melotot,
"Anak ini....astaga, mungkin aku salah setel mulutnya di mode bayi 20 tahun!"
"Daddy? It suck." Tata langsung diangkat dalam gendongan Song Ahjumna sebelum dicekik sang ayah. Tentunya sambil tertawa geli karena Tata memang gemar meniru kata-kata Taehyung yang tak layak luncur. Sebelum terjadi perang antara bayi tua dan bayi muda, Song ahjumna segera membawa pergi si Tata ke kamar mandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/203500662-288-k340297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanficKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...