Vote sangat diharapkan
Komen sangat diimpikanAgar api semangat tak akan padam
♡♡♡♡♡♡♡
Mungkin karena pulang kedinginan tahun baru kemarin, Taehyung nampak pucat dan suhu tubuhnya panas. Aku juga sempat merasa salah. Jika aku tak ribut mengajaknya pergi ke Namsan menonton pesta kembang api, alergi dinginnya tak akan kambuh.
Adaptasi morfologi seorang Kim Taehyung cukup sulit. Jika lupa makan, ditambah kedinginan lupa mengenakan jas tebal, bisa dipastikan dia langsung demam. Meskipun harga dirinya sangat tinggi tak mau mengakui sakit, jika dia tidur sampai siang itu tanda tubuhnya lemah.
"Chagiya, kau tidak ke kantor?"
"Mm. Tidak ada hal penting hari ini."
"Bukankah hari ini awal pembayaran bonus tahun baru untuk karyawan?"
"Jackson bisa mengurusnya. Aku mau bersantai,"
Cih. Sudah jelas hidungnya merah dan bibirnya pucat begitu. Mau bersantai ke alam kubur?
"Baiklah. Apa aku harus disini atau tetap pergi kuliah?"
"Apa kuliahmu lebih penting dari aku?"
"Apa kau sakit?"
"Tentu tidak! Pergilah kuliah! Tidak usah pulang jika perlu!" Nadanya mulai tinggi.
"Ah, kebetulan aku ada tugas kelompok. Kalau begitu aku menginap di rumah Joice,"
"HEI! Kalau kau lakukan itu, aku akan menemui rektormu dan memintamu drop out!" Serunya serak.
"Lalu aku tetap disini? Menemanimu bersantai? Bukankah Song ahjumna bisa menggantikanku?"
"Dia bukan istriku! Dia tidak mungkin kubiarkan membersihkan tubuh telanjangku!"
"Ah? Jadi kau sakit?"
"Siapa bilang aku sakit? Apa aku salah ingin ditemani istri yang kucintai sehari di rumah?" Ia makin meninggi hingga terbatuk-batuk. Kasihan kerbauku ini luar biasa sekali prestisenya.
"Tapi saat aku minta ditemani bersantai di rumah, kau justru mengamuk mengatakan hidup harus diisi dengan kerja keras!" Kuambil selimutnya dan mengusap-usap dahinya yang berkeringat.
"Jadi kau ingin menentangku?"
"Jadi aku boleh pergi kuliah?"
"Apa aku harus membeli absensi kuliahmu agar bisa izin satu hari?"
"Tentu saja kau bisa membeli semua! Bahkan celana dalam rektor kami! Lalu apakah lazim kau membeli absenku hanya untuk menemanimu bersantai?"
"Kau susah sekali diatur! Apa program otakmu hanya untuk mendebatku?"
"Kaulah yang bermasalah! Mengaku sakit saja tak mau! Program otakmu yang terlalu kaku, sombong dan sok canggih!"
Taehyung bangkit melemparkan selimutnya. Kupikir dia akan menyumpal mulutku dengan bantal, ternyata dia masuk kamar mandi dan membanting pintunya hingga gempa 5 R dengan ukuran 10 R polaroid.
"YAK! kau merajuk? Kau mau mati demam memaksa mandi begitu!" Teriakku membuka pintu kamar mandi yang tidak dikunci.
"Tak perlu mengurusiku! Kau pergi saja kuliah dan tersenyumlah selebar mungkin jika sudah jadi sarjana!" Lelaki itu sudah telanjang bulat bersiap menyalakan shower. Namun kutahan lengannya hingga kami berebut tombol shower seperti orang primitif tak pernah melihat shower.
"Apa maumu? Aku mau mandi dan cepat ke kantor! Domba-domba dan biri-biri itu akan kegirangan kalau anjingnya tidak datang!" Teriaknya sambil melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...