Halo,
Semoga tidak bosan dengan kemunculan saya disini.
Sebelumnya mau memperjelas bahwa Tata dan adiknya lahir di tanggal dan bulan yang sama. Kalo dibaca chapter yang terdahulu, pengumuman hamilnya pas dia ulang tahun di bulan september.
Biar hitungannya pas gitu. (Biar apa coba, gak penting amat)
Happy reading, jangan lupa voting dan komen yang ramai untuk menyemangati saya 🙄🙄
NC 21+ boleh diskip
.....
Kediaman Sanders lebih ramai dari biasanya. Bunga dan balon dipajang di setiap sudut tempat sehingga ruangan menjadi cantik. Begitu pula di halaman belakang dekat kolam renang nampak indah.
Grandma Sanders mengadakan pesta perayaan kelahiran cicit keduanya. Sekaligus merayakan ulang tahun Tata yang juga lahir di tanggal yang sama dengan adiknya. Tanpa persetujuan Taehyung, ia sudah mengundang kerabat keluarga, rekan-rekan kerja hingga tetangga memenuhi halaman belakang menikmati sajian lezat serta pertunjukan musik dari grup band ternama.
Meskipun sudah dua minggu pasca kelahiran bayi kami, kondisi badanku masih terasa lemas. Mungkin karena penyakit anemiaku kambuh lagi. Setiap menatap langit-langit terasa luas sekali disertai gambaran asteroid dan meteorid. Namun aku masih kuat untuk menyusui bayiku karena ASI melimpah ruah. Takutnya Tata jadi ingin menyusu lagi. Apalagi ayah mereka yang senantiasa kehausan.
Oh iya, bayi perempuan kami ini lahir sehat dengan bobot 3,2 kilo. Taehyung makin rajin mengurusnya di rumah. Sebelum berangkat kerja ia sempat memangku dan mengajaknya ngobrol. Pulang kerja menggendongnya keliling rumah memperkenalkan lingkungan layaknya MPLR. Semua yang melihat pasti mengatakan bayi kami ini mirip aku saat kecil. Mata bulat, pipi gembil, mulut kecil, dan ada tahi lalat di bawah bibir. Menurut Song ahjumna, hal yang mirip aku itulah membuat Taehyung sangat senang dan teramat sayang. Mungkin dia bernostalgia mengenang penampakan kecilku yang dulu jadi incarannya. Hahaha.
Tanpa pikir panjang, tak berlama-lama merangkai kata, hanya menatap lampu kamar sesaat ia memberi nama Inggris Kim Vivian Veronica dengan panggilan singkat Vee. Artinya kekuatan hidup dan kejayaan. Pikiran kerbau itu secepat dan sekuat bersinnya. Padahal nama akan disandang puluhan tahun kedepan dan akan tertulis di setiap formulir pendaftaran apapun yang diikuti.
"Untuk apa aku memikirkan nama bayi yang belum tahu jenis kelaminnya? Jika aku suka dengan satu nama laki-laki ternyata yang lahir perempuan, tentu itu jadi kegalauan terparah seumur hidupku!" Ketusnya saat kutanya tentang itu bulan lalu.
"Bagiku tak masalah anak lelaki dengan nama Angelica. Tak ada undang-undang mengatur nama laki-laki harus nama pria!" Balasku sengit.
"Lalu kau suka jika dia kelak berotot besar namun memakai lingerie? Pikiranmu kadang tak masuk akal membuat otakku pegal!"
Jadi bayi kami ini cukup dipanggil Vee. Terasa singkat namun lucu juga, mirip nama idol kesayanganku itu. Herannya Vee nampak mengerti saat namanya disebut akan menggumam.
"Selamat sayang, bayimu cantik sekali." Bibi Victoria mengecup pipiku senang.
"Vee tidak cantik, dia lucu!" Sela Taehyung serius.
"Bayi perempuan pasti akan cantik, apalagi ayahnya tampan sepertimu." Goda Paman George nampak sengaja membuat Taehyung marah.
"Sudah kubilang Vee tidak perlu tumbuh cantik, dia cukup tumbuh manis dan lucu! Cantik itu membosankan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...