17+
Unsur cerita dewasaKalo suka minta responnya ya?
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Busan
Akhirnya eomma menikah juga dengan Lee Jungjin, teman SMAnya yang juga pacar pertamanya. Sebenarnya tidak bisa disebut selingkuh dari appa karena menjanda 5 tahun sudah cukup sulit. Akupun bisa merasakan betapa pusing dan gatalnya saat hormone sedang naik namun tak ada yang menuntaskannya. Dulu kupikir wanita yang pernah menikah tak bermasalah pada kebutuhan biologis. Jika ingin ya cari saja wortel, untuk dimakan. Tapi ternyata rasa wortel itu tak seenak sosis yang lebih bertenaga. Jadi aku harus memakluminya. Punya suami juga memiliki sandaran yang aman untuk berlindung. Meskipun kadang terjadi keresahan hati namun si pelindung itulah yang selalu kita andalkan.
Pernikahannya tak banyak mengundang tamu karena keluarga besar Lee Jungjin ternyata berada di Thailand. Mungkin mereka akan merayakan resepsinya disana jika sudah aman dari pandemic sialan ini. Rencananya Eomma tetap tinggal di rumah peninggalan appa dan tetap menjalankan warung sundae seperti sebelumnya. Yang berbeda hanya Lee Jungjin ikut disana selama 4 hari, 3 harinya dia bekerja di Seoul. Perusahaannya ternyata berada dibawah pengawasan perusahaan Kim Taeho jadi sebuah azas keberuntungan karena mereka bisa saling bekerja sama. Tahun depan si kembar akan lulus dan segera kuliah di Seoul. Merekapun tak perlu susah mencari apartemen karena bisa tinggal di rumah ayah baru mereka. Hiks.
Sedangkan aku, tetap menjadi istri Kim Taehyung entah sampai kapan. Bagaimanapun aku sudah terbiasa menikmati sosis darinya jadi mulutku lebih bertenaga untuk berteriak.
“Chagiya, besok kita kembali ke London bukan? Bisakah kita menginap di rumahku untuk malam ini saja? Aku rindu kasur busukku,” kataku sambil melipat baju Tata.
“Apa kita tidak akan mengganggu kegiatan eommamu? Rumahmu terlalu kecil, kau tersenyumpun bisa terlihat dari ruangan lain!”
“Jangan mengejek, dulu rumah itu lunas memakai uangmu bukan?”
“Mana kutahu jika appamu membeli rumah liliput? Padahal uang yang kuberi bisa membeli rumah Hulk!”
“Mungkin appa tidak berpikir jika anak-anaknya bakal besar dan berebut oksigen. Tapi itu peninggalan appa untuk kami jadi takkan dijual sampai kapanpun.”
“Yayaya, terserah saja. Aku akan menelepon Joseph, agar besok siang pesawatnya langsung menjemput kesini. Sohyun dan ahjumna akan tidur di rumah abeoji jadi kita bertemu di bandara,”
Kami bertiga sampai di rumah eomma langsung bersiap makan malam bersama. Eomma nampak berseri-seri setelah kemarin sukses menikah lagi.
“Apa eomma tidak berniat bulan madu?”
“Sudah tua begini mana sempat untuk bersenang-senang? Kookie, eomma pasti akan rindu pada kalian terutama cucu gendut eomma ini. Apa kuliahmu sudah beres? Mengingat otakmu yang pas-pasan itu sangat meragukan,”
“Eommaaaa. Kenapa kau membullyku terus? Tentu saja sulit karena di sana bahasa pengantarnya Bahasa Inggris. Lagipula aku kuliah sambil mengasuh Tata bahkan jika terdesak aku menyusuinya di kelas!”
“True!” teriak Tata sambil menunjuk lampu gantung. Eomma tertawa geli, mencubiti pipi gembilnya dengan gemas.
“Kau tak tahu, dulu eomma menggendongmu di punggung sambil berkeliling menjual sundae. Waktu itu appamu bekerja di Seoul jadi sopir Nyonya Laura. Bayangkan betapa sulitnya eomma mencari uang sambil membawa bayi. Baru setelah agak mapan, appamu berani mengambil rumah ini untuk membawa kita pindah dari rumah halmeoni.”
![](https://img.wattpad.com/cover/203500662-288-k340297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...