Vote anda adalah tetesan eritrosit untuk saya🌡
Lets get it!
♤♤♤♤♤♤♤
Chapter 1
Aku sudah kembali menjadi mahasiswi dan lulus ujian masuk di University College London (UCL) mengambil fakultas teknik dan sains. Berbekal pengetahuan bahasa asing di SMA, aku tak terlalu sulit berbaur dengan warga kampus ini.
Syukurlah ada satu mahasiswi asal Korea yang akhirnya menjadi teman akrabku. Namanya Go Ara yang ikut ayahnya pindah tugas militer dari Gwangju ke Bradford. Selain itu teman satu angkatanku ada yang kutu buku bernama Joice Smith dan yang jago berkosmetik bernama Karen Corby. Mereka bertiga inilah yang sudah tahu status pernikahanku. Meskipun sifat mereka berbeda-beda namun tetap satu tujuan. Ingin jadi sarjana untuk membanggakan suami kelak.
"Jungoo, kau mau ikut kami ke cafe mencoba chiffon cake blueberry?"
"Tidak, aku ada perlu membeli susu untuk bayiku."
"Owh. Repot ya jadi seorang ibu? Aku akan berpikir seribu kali jika harus mengorbankan masa muda sebagai ibu," cetus Karen sambil memasang wajah iba.
"Prinsip orang berbeda-beda. Iya kan, Jungoo ?" Bela Go Ara.
"Tak masalah. Aku pergi ya, kalian selamat bersenang-senang!" Putusku tak mau memperpanjang masalah yang berakibat mereka akan saling cakar dan jambak bulu hidung.
"Oke! Salinkan aku ya makalah yang kau buat!" Go Ara berseru.
"Salin kepalamu berkutu!''
Dengan skuter mungil warna hitam tua yang kupinta paksa dari Taehyung, aku menyusuri jalanan London yang tenang dari polusi. Sedikitnya aku sudah mengenal jalan-jalan di kota ini setelah setahun lebih menetap.
Saat skuter berbelok ke minimarket Judy yang biasa kusinggahi, tiba-tiba sebuah mobil meluncur cepat dan menyenggol ekor skuterku hingga keseimbanganku limbung.
BRAAK
Hanya jeritan-jeritan terdengar diiringi decit rem bergema di balik helmku. Setelah itu hening.
"Anda sudah sadar? Kami belum menemukan kontak keluarga anda karena ponsel anda menggunakan password,"
Wanita yang menegurku mengenakan seragam putih dipastikan adalah perawat.
Aku menatap bingung ruangan asing yang kupikir kamar di hospital. Ada 3 ranjang berjejer dan aku terbaring di ranjang terakhir. Ah iya. Skuterku bagaimana kondisinya? Padahal kemarin aku baru saja mengganti ban depannya. Hiks.
"Kim Jungkook, benar? Aku John Bradison yang tak sengaja menyenggol skutermu tadi. Aku sungguh minta maaf, ini diluar fokusku. Aku akan bertanggungjawab penuh untuk menebus kesalahan,"
Kulihat ada juga lelaki tinggi berambut pirang berkacamata tipis duduk disamping ranjangku.
"Aku meminta scan menyeluruh terhadap tubuhmu agar dapat diketahui apakah ada luka di dalam," lanjutnya lagi.
Aku segera bangkit duduk, meneliti apakah kaki, tangan dan leherku masih lengkap. Menghitung jari-jarinya sudah pas 20 buah dan berbentuk utuh. Memijit-mijit wajah terutama dagu yang nyeri tergores aspal. Fix, hanya luka gores itu yang kurasa sakit dan sedikit memar di paha kiri.
"Tidak perlu, Tuan. Aku hanya tergores dan mungkin pingsan terlalu letih mengerjakan tugas di kampus. Jadi kuanggap selesai saja urusan ini, anda melunasi bon hospital maka kita tak punya urusan apa-apa lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...