Sekedar eksis biar gak dikira terbenam di rawa
Vote dan komentar memperlancar segala urusan duniawi
》》》》》》》》
Trak
Tinggal menyusun gelas, persiapan selesai. Aku kembali menghitung jumlah piring dan kue-kue lebih meyakinkan diri. Sejauh ini kurasa cukup.
"Apa strawberry cakes juga langsung disusun?"
"Iya, aku akan mandi dulu dan bersiap-siap. Ah, ahjumna. Jika dia pulang tolong suruh mandi juga."
"Oh?"
"Ha? Oh...tidak. tidak bukan itu, kami tidak akan mandi berdua. Jam delapan tamu-tamu akan datang jadi grandma memintanya lebih cepat pulang."
"Mandi berduapun tak masalah bukankah kalian suami istri? Takkan berdosa jika istri melayani hormon suaminya," Celetuk Hannah membuat Song Ahjumna tertawa.
"Iya tidak masalah jika itu di kamar mandi kami sendiri," sahutku sebal. Aku memang menggunakan kamar Taehyung di kediaman Sanders untuk beristirahat.
Kadang Taehyung ada benarnya juga. Hannah ini mengerikan luar dalam. Aku disuruh berhati-hati menghadapinya jika tak mau di voodoo malam jumat.
Grandma memang ingin merayakan ulangtahun Taehyung di kediaman Sanders karena sejak bertunangan denganku, manusia itu tak pernah lagi merayakannya di London. Kami berdua merayakannya hanya makan sup rumput laut yang dimasak ibuku. Tahun sebelumnya dia mengajakku makan di resto dan memintaku berciuman dengannya lebih intens.
Kediaman Sanders yang luas sering dimanfaatkan untuk mengadakan pertemuan. Baik itu urusan perusahaan maupun urusan keluarga. Tahun ini Taehyung tepat 29 tahun sedangkan aku baru merayakan ulang tahun ke 21 bulan september kemarin. Paman George dan Bibi Victoria kebetulan berada di London sekaligus menikmati tahun baru bersama grandma. Oh iya, Kim Taeho juga hadir bersama kekasihnya yang muda dan cantik jelita. Aku mengenalnya bulan lalu lewat vidcall, dia seorang desainer Korea Kim Tae Hee. Cocok sekali nama Taeho dan Taehee memiliki putra kerbau seekor Taehyung.
Pikirku jahat.
"Aku tak peduli abeoji mau kawin dengan setan gigi panjangpun terserah saja." Komentar Taehyung saat ayahnya mengenalkan wanita itu dari layar.
"AGGHH! Chagiya! Kenapa cubitanmu seperti tang besi? Kau berguru pada wonder woman hah?" Teriaknya membuatku blingsatan dalam tontonan Kim Taeho dan pacarnya.
Jam 12 malam tadi aku sudah membangunkan Taehyung untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Kue tart kecil sudah kusiapkan dengan lilin 2 batang.
"Kenapa lilinnya dua? Memangnya aku masih balita?"
"Ini bukan lilin umurmu tapi tandukmu! Sudahlah segera buat doa harapan dan tiup sampai tewas!"
"Iya iya! Kenapa kau masih cerewet sekali meskipun sudah malam! Apa bateraimu unremoveable !?"
Cukup lama menunggu doa yang dipanjatkannya membuatku mulai pegal. Segera kutiup dua lilin tersebut sebelum membakar kasur kami. Benar dugaanku, lelaki itu memejamkan mata untuk tidur. Sekali sentuh bahunya langsung terhempas lagi di kasur lengkap dengan dengkur kucingnya.
"YAK! Chagiya! Kau tidur? Aishh.....sesukamulah. Yang penting aku sudah menuruti keinginanmu untuk memberi ucapan tengah malam! Aku juga ngantuk, kau kira seharian tidak linu menggendong Tata yang semakin gendut?"
...
Tapi sekarang sudah pukul 22.30 KST. Sosok Kim Taehyung belum terlihat muncul disini. Aku bahkan sudah memutuskan berganti pakaian, dari gaun panjang beralih ke dress putih diatas lutut.

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...