Tak Perlu Curiga

2.7K 345 46
                                    

Halo semua,

Semoga masih suka book ini.

Mohon vote dan note agar kita semua terbebas dari virus 😨😷.








●●■□■□■□■□■□■□■□■□■□●●




08.00 AM, KST


"Aku mau mandi, bisakah kupinjam dulu baju hyung?"

"Pakai saja di dalam kamar mandi, jangan coba-coba berkeliaran tanpa baju atas, bawah bahkan bugil bulat! Banyak mata yang akan celaka melihatnya!"

"Hyung, jika maksudmu Jungkook, jangan lupa dulu aku pelatih renangnya."

"Lalu kau mau memamerkan lagi agar Song ahjumna juga tertarik? Joseph sudah taken, jadi simpan pesona busukmu untuk orang lain!"

Hanbin hanya menggeleng-geleng. Merasa sia-sia terus melawan kalimat Kim Taehyung yang makin pedas levelnya.





Aku cepat-cepat turun dari tangga setelah dialog opening itu kudengar di pagi ini. Kim Hanbin menginap di rumah ini menemani ayah mereka yang masih ada pekerjaan di Bristol. Sebenarnya mereka menginap di rumah sewa sana namun kemarin hujan tumpah sampai sore. Tentu saja Taehyung tak mengizinkan sang ayah menyetir dalam cuaca buruk. Sedangkan Hanbin, lisensi mengemudinya sedang dibekukan karena pernah menumbur tong sampah. Memang terdengar berlebihan namun dalam tong tersebut ada anak kecil sedang main sembunyi. Si anak tidak terluka tapi ayah si anak sangat emosi langsung menilang Hanbin di tempat.

Jadi semalam Kim Taeho dan Hanbin tidur di kamar Tata, sedangkan Tata menyempil di kamarku. Bayangkan betapa letihnya dua putingku sold out dalam jajahan dua lelaki beda generasi. Kakiku sampai kram semalaman tidur tanpa berganti posisi. Seperti ikan pari terdampar di kasur.





"Abeoji, mau sarapan apa?" Sapaku pada Kim Taeho yang sedang memangku Tata yang asyik menyedot susu botol.

"Oh, abeoji tidak pantang makan apapun."

"Kalau begitu sampah non organik hari ini tak perlu dibuang." timpal Taehyung sambil duduk di hadapan ayahnya.

"Mulutmu tidak berijazah ya?" Cetusku marah.

"Otakku harvard, tidak sepertimu yang sakit kepala setiap kali ujian semester!"

"Aku baru tahu alumni Harvard mulut dan otaknya hanya berjarak 1 senti!"

"Kau harus bersyukur suamimu ini alumni Harvard! Tak ada lagi di dunia ini tipe lelaki cerdas intelektual kaya yang hanya bernafsu birahi pada gadis barbar bermulut comberan! Di FF juga mereka kebanyakan berselingkuh!"

"YAK! Kau ini..."

"Hei, sudahlah. Abeoji sudah biasa dengan kelakuan Taehyung itu." Kim Taeho menepuk bokongku menyuruh ke dapur.

"Apa yang kau perbuat, Kim Taeho? Kau menepuk bokong istriku dengan kurang ajar di depan mata suaminya!" Seru Taehyung membuatku melengos kesal.

"Bukankah lebih kurang ajar jika kulakukan di belakang suaminya?"

"Coba saja lakukan! Kursi kantormu yang empuk akan kubakar dan sekretarismu akan kuganti jadi lelaki gendut bercambang lebat!"

Aku memilih ke dapur untuk menyiapkan pancake dan roti isi daging sebagai menu sarapan simpel.
Kubiarkan saja keributan ayah dan anak itu karena sudah biasa terjadi. Sebentar lagi juga akan berhenti.

"Agggh! Tata! Kenapa kau menyemprot daddy dengan susu?!"

"Noisy."

Nah. Selesai.


SANG PENGIKAT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang