Halo,
Please vote dan komen yang ramai. Kalo chapter ini sepi seperti sebelumnya, saya akan hibernasi unlimited. Supaya ada rindu yang berat antara kita
Suwer ✌🤥
●○●○●○●○●
"Merry Christmas all !" teriak Paman George yang sudah menenggak minumnya lebih dulu.
"Oke! Aku setuju saja!" sahut Taehyung tak kalah kencang. Tapi yang diminumnya hanya botol soda lemon.
"Semoga keluarga kita semakin kokoh dalam ikatan persaudaraan dan bisnis!" seru Kim Taeho sambil tertawa.
"Kalian konyol semua." Grandma Sanders hanya menggerutu sambil mengelus-elus kepala Tata di pangkuannya.
Kami berkumpul natal ini sekeluarga besar Sanders dan Kim. Paman George dengan istri dan 3 orang putrinya sudah tiba di London kemarin.
Sedangkan Bibi Victoria dan suaminya marga Wu sudah seminggu berada di London karena takut cuaca buruk penerbangan dari Beijing. Mereka duduk di sebelah Sohyun dan Park Jimin. Sohyun sendiri sudah bergelayut mesra di lengan Park Jimin tunangannya yang sudah mengajukan cuti akhir tahun pada Taehyung, atasannya.
Kim Taeho dan Kim Hanbin memang sedang menyelesaikan proyek Kerjasama Kim Sanders jalan tol Bristol hingga tahun depan.
Sedih. Andai saja eomma dan si kembar ada disini juga, pasti kami akan berebut oksigen. Sejak menikah dengan Jungjin, mereka sering jalan-jalan keluar kota. Tahun ini katanya natal bersama keluarga Jungjin di Beijing. Sepertinya senang sekali melupakan putri tercinta mereka yang terjerat oleh perangkap kerbau disini.
"Ah, eonnie! Ayo bantu aku mengambil kue-kue di dapur!" Seru Sohyun lalu melompat dari pelukan Jimin.
Ya. Sekaya apapun mertua kita, sebagai menantu tetap saja tak lepas dari area dapur meskipun sudah ada Hannah, Song ahjumna dan seorang maid muda yang bergerilya disana. Untungnya aku tak perlu tidur menginap disini karena kamar sudah penuh oleh para tamu.
Jika sedang tak ada event keluarga, kamar 10 buah itu seperti hotel hantu. Hanya saja Tata tak mau ikut pulang karena ingin bermain dengan putri-putri Paman George yang lincah bagai ulat nangka yang tak tumbuh disini.
"Setelah ini eonnie ikut ke gereja kan?"
"Sebenarnya aku lelah tapi Tae sangat bersemangat ikut."
"Oppa memang selalu ikut ke gereja karena sejak dulu dia dekat dengan bibi Vicky. Sebenarnya dulu oppa sangat pendiam sejak ditinggal mati grandpa. Dia tak peduli pada siapapun tapi bibi dan paman sering mengajaknya bicara hingga kini dia dekat dengan mereka."
"Kau sendiri bagaimana?"
"Meskipun tinggal dengan Abeoji yang bukan ayah kandungku, setiap natal aku selalu dibawa kesini berkumpul dengan grandma."
Aku kasihan juga dengan Sohyun yang ternyata menyimpan rasa minder. Dia memang anak Laura tapi hasil hubungan yang tak jelas dengan bapa Jang. Namun selama Taehyung masih disisinya, Sohyun terlihat tegar dan ceria. Apapun yang membuat Sohyun sedih akan dibuat Taehyung jadi kasus besar.
Hm. Sohyun merasa minder apalagi aku yang hanya menantu dari keluarga kere. Itu juga faktor Alika, istri paman George memandangku rendah. Sejak tahu ayahku hanya sopir keluarga Kim Taeho, ia langsung membuat jarak.
"Eonnie, kau tahu? aku ingin cepat menikah dan tinggal di Seoul lagi bersama suamiku. Maka aku tak perlu mendapat tatapan hina dari mahluk Afrika itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...