Lama tak bersua, menikmati hari raya di rumah saja
Vote dan komen sangat dirindukan ☺
Note:
Wilayah rate aman, kalo butuh NC silahkan keluar lewat jendela lantai atas
●○●○●○●○●○
🔆🔅🔆
Ini sudah hari ke-5 kami menginap di hotel kecil kota Cambridge. Pakaian hanya dua helai yang dibawa menimbang lebih memperbanyak barang milik si bayi. Bagaimana bisa begitu?
Iya. Tadinya Taehyung harus meninjau lokasi konstruksi di Cambridge bersama sekretaris Adam Hugh yang lupa gender. Disebut demikian karena tubuh tegap perkasa namun tulangnya lunak dipenuhi otot elastis. Uncle George makin mempercayai kinerja mahluk itu sejak ia menggantikan jabatan grandma sepuluh tahun lalu. Wajar saja kecakapan Adam Hugh tak terganti sekalipun dengan wanita seksi.
Seperti sekretaris Taehyung itu, si Ariana yang cantik seksi namun selalu pucat oleh caci maki atasannya.
Sialnya menjelang keberangkatan si mahluk separuh jadi itu justru sakit. Ususnya tak bisa lurus sehingga kentut tiada henti setiap lima menit sekali. Akhirnya Taehyung tetap memutuskan pergi karena harus mengurus satu pekerja bangunannya tewas tertabrak truk molen.
Aku tak mau berdiam di rumah hanya menanti berita tak pasti. Apalagi pekerja yang tewas itu adalah saudara Joice yang bekerja atas rekomendasiku.
"Aku ikut! Kau tak perlu melarang, berteriak tak penting hanya membuat kepalaku miring!"
"YA! Siapa yang melarang? Jika ingin ikut, bagaimana nasib Tata? Apa kau bisa meninggalkan pentil susumu dalam kulkas?"
"Hanya satu malam kan? Aku bawa saja dia, kalau perlu Tata kubiarkan menyusu sepanjang perjalanan hingga dadaku kempis!" Seruku berapi-api.
"Terserah! Kemasi pakaian seadanya, kita harus cepat sampai sebelum malam! Aku malas bertemu hantu yang sok hebat menakuti dengan darah bercucuran. Menjijikkan!"
Maka tas ransel hanya kuisi dua pasang bajuku dan dua pasang bajunya. Selebihnya adalah kebutuhan Tata berupa biskuit varian rasa, susu formula, botol susu, kotak obat, diapers, baju hangat dan barang remeh lain termasuk boneka cekik berbentuk ulat yang sebenarnya bisa dicekik bagian manapun berhubung leher semua.
"Kenapa tidak kau bawa juga bak mandi beserta air sabunnya?"
"Tadinya berniat tapi takut kau mengencinginya di mobil."
"Cih! Sudahlah! Bicara denganmu bisa seratus season! Simon sudah berlendir menunggu di luar!"
Namun sesampainya di hotel S, ternyata ada penutupan jalan karena satu restoran cepat saji terindikasi virus covid19 yang masih merebak. Mobil bahkan tak bisa keluar parkiran sampai pengamanan selesai.
"Simon, jika ada perlu aku akan menghubungimu." Taehyung segera memesan dua kamar untuk kami dan sopir perusahaannya.
"Baik, Tuan Kim."
"Ingat, selalu aktifkan ponsel!"
Kulihat Taehyung berdiri di depan jendela kamar dalam diam. Ciri khas kerbau sedang berpikir keras, bahunya naik turun sangat lambat.
Aku menidurkan Tata setelah ia puas menyedot susu dari botol.
"Jadi kita akan terkurung disini? Bagaimana jika.."
"Chagiya, aku tetap harus ke lokasi mengurus kekacauan. Jika mobil tak boleh melintas, aku bisa naik sepeda kesana. Itu artinya kau hanya bisa menunggu disini sampai aku selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG PENGIKAT 2
FanfictionKelanjutan dari book sebelumnya dengan tokoh dan karakter yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Satu judul bisa selesai satu chapter atau lebih. Ini demi menghindari tumpukan book on going sehingga saat mood hilang, book tidak terbengkalai beg...