Mencekam

1.9K 308 59
                                    

Halo,

Hadir lagi dengan semangat yang makin pudar karena respon readers makin sedikit.

Please minta komen yang membangun ya, supaya bisa diubah karakter atau tokoh mana yang perlu di bongkar

Happy holiday,



😁😁😁😁😁😁😁😁

💜💜💜💜💜💜💜💜


"Jadi kau pulang ke mansion mertuamu?" Karen bertanya sambil menyetir.

"Iya, sampai malam Daddy Tata menjemput kami."

"Wah, apa benar manusia berbacot besar ini ternyata takut hantu?" Ejek Karen.

"Hei! Jaga gigimu ya!"

"Gigiku sudah bagus, kenapa harus dijaga?"

"Lebih bagus jika memakai helm pengaman agar tak pecah kutinju!"

Joice terkikik di kursi belakang.

"Kalian konyol semua. Eh, Jung. Tapi apa benar kau pernah melihat hantu di rumahmu?"

"Tentu saja ada." Sambar Karen. "Rumah Jungkook itu termasuk bangunan tua. Bukankah kakek Tata membelinya sebelum mertua perempuanmu meninggal? Itu artinya sudah berdiri puluhan tahun lalu."

"Tidak, kau jangan menakuti seperti itu! Semua rumah tentu ada penunggunya, termasuk penthouse mewah sekalipun!"

Karen malah tertawa keras.

"Kau lucu juga kalau sedang takut,"

"Hei, apa salahnya aku takut? Aku pernah bertemu arwah mahasiswi di kampus lamaku jadi aku percaya alam mistis itu ada! Sudahlah, turunkan aku di halte bus sana. Jangan sampai terlewat atau kau harus berputar arah mengantarku pulang!"

"Woah, aku sih sangat sudi bertemu Kim Vante yang tampan membara. Tapi Joice harus cepat sampai tempat lesnya,"

"Pantat arangmu yang membara!" Seruku ganas.



...





Seminggu tanpa Song ahjumna di rumah membuat banyak perubahan. Biasanya aku menonton tv ditemani wanita itu. Masak untuk makan malam memang biasa sendirian, tapi suara Song ahjumna mengobrol dengan Tata cukup meramaikan ruangan. Joseph hanya masuk rumah jika sudah selesai berkeliling area halaman jam 1 malam. Itupun langsung masuk kamarnya di dapur untuk tidur. Weekend dia pergi berkencan dengan pacar bohaynya entah menginap dimana.

Tata juga bocah yang sepi. Hobinya menggambar sehingga tak mau banyak cingcong saat kuajak bicara. Kadang aku terpaksa mengajak Yeontan berbincang serius. Membicarakan apapun yang tak dipahaminya sampai aku radang tenggorokan.

Saat Taehyung pulang, aku sengaja membuat perdebatan untuk meramaikan. Tapi terkadang piranha tak selalu menyerang saat dilempari daging.

"Kau pulang terus tersenyum miring, aku jadi curiga kau sedang jatuh cinta pada dada bulat besar Bianca!"

"Mwo? Kenapa kau yang lebih tau bentuk dadanya? Apa kau mulai berubah orientasi?"

"Tapi.."

"Tunggu, nanti saja jika ingin memacu adrenalin denganku! Besok aku harus berdebat di rapat tender, jika kupakai beradu bacot denganmu, tenagaku besok bakal mengendur dihadapan menteri tua renta berpangkat jutawan itu!" Taehyung meneruskan pekerjaannya didepan laptop.

"YAK! Kalau kau masih bekerja terus, tidur saja di kantormu!" Seruku kesal.

"Ohya? Tidur di kantor dan kau berpikir aku juga jatuh cinta pada testis runcing Satpam yang berjaga?!"

SANG PENGIKAT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang