Doa Ibu

1.5K 211 71
                                        

Halo.

Maaf lanjutannya sangat lama karena sulit mencapai mood. Tapi saya masih hidup, itu info yang baik bagi handai taulan.

Mohon komen dan vote sebanyak-banyaknya tanda masih berminat ya...




🐃🐃🐃🐃🐃🐃🐃🐃🐃🐃

🏥



Keadaan rumah sakit masih sepi pagi ini. Suara alat pembersih terdengar di luar menyapu sepanjang koridor.

Aku sudah terbaring disini sejak kemarin. Hanya mengeluh sakit perut, Taehyung memaksaku rawat inap. Tak bisa kutolak karena berpikir sakitnya beda dari rasa ingin pup. Mungkin saja aegi ingin cepat keluar sstengah bulan lebih awal. Ia sudah bosan dalam rahimku yang sempit dan pengap. Andai bisa kupasang AC, tentu dia lebih nyaman.

Tapi ternyata hanya kontraksi semu. Mungkin efek terlalu banyak makan acar ketimun dengan mayonaise pedas.

"Kalau begitu istriku tetap menginap disini untuk berjaga-jaga." Putus Taehyung waktu itu.

"Maaf Tuan Kim, sebenarnya istri anda bisa berobat jalan karena resep obat sudah kami buat."

"Lalu apa salahnya berobat sambil menginap? Setidaknya disini dia tidak menemukan acar mayonaise dan ketimun pedas! Ini juga antisipasi Bayi kami tidak akan mabuk sempoyongan karena makanan aneh itu!"

"Tuan Kim.."

"Apa ucapanku tidak masuk akal?"

"Baiklah. Perawat kami akan memeriksa ulang kondisi istri anda."

Itu karena aku menjerit sakit. Rupanya rambutku tersangkut ranjang RS.




Jadi semalam aku tidur ditemani Taehyung yang terkapar di sofa. Dan pagi ini aku menemukan lelaki itu masih tertidur pulas berbantalkan tas ransel. Kekhawatirannya kadang di luar nalar masih bisa kumaklumi.

Sejak memasuki bulan terakhir kandunganku sering bermasalah. Tiap pagi sakitnya menggebuk kepala sehingga tanpa malu aku menangis kolokan. Taehyung menjadi ayah yang terlalu siaga, ia melompat terbang meraih koper untuk segera ke hospital.

"Dad, would you please to be normal man?"

Tata mengeluh karena ributnya suara koper diseret.

"Kau pikir daddy suka menjadi orang yang mudah panik?" Sahut Taehyung sambil meneguk habis air minum 1,5 liter sebotol penuh.

"Dad...mom...aegi will be born anytime, why should we be confused? Will he come out with a sharp weapon??"

Tatapan polos Tata membuat sakit perutku langsung hilang. Taehyung langsung terkapar di lantai dengan sendawa keras akibat terlalu banyak minum air.

"Tata, kau masih ingat simulasinya?"

"Of course. If you take mommy to the hospital, Yeontan and I will have to evacuate to grandmother's house."

"Good boy."

Lalu Taehyung bersendawa lagi.




Itu setiap pagi. Siang harinya aegi kembali beraksi menendang kesana kemari. Beruntung aku sudah menyelesaikan tugas akhir kuliah dan lulus dengan nilai pas-pasan. Kupikir sudah sangat hebat bisa lulus dalam kondisi perut bergejolak. Jadi saat Joice dan Karen berlibur merayakan kelulusan, aku menikmati rasa sakit perut yang tak masuk akal.

"Kehamilan kedua biasanya memang lebih menyulitkan sang ibu. Tapi semua akan aman-aman saja." Hibur dokter kandungan itu tenang.

"Aman bagaimana? Apa kau merasa aman jika melihat istrimu hamil besar sering menangis kesakitan? Kau tentu kacau! Jika kau tak cinta istrimu, kau akan emosi karena terganggu!" Ketus Taehyung.

SANG PENGIKAT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang