5. Awal Mula Perjuangan Arka

616 21 0
                                    

Saat ini, Alexa dan Safar bersenda gurau di dalam kelas sambil menceritakan banyak hal tentang keluarga absurd Alexa, Alexa memang selalu menceritakan banyak hal tentang keluarganya pada Safara. Seperti saat ini, Alexa tengah menceritakan hukuman dari sang mami untuk Alex semalam yang membuat Alex hanya pasrah melaksanakan hukuman yang didapatnya. Safara hanya terkekeh mendengarkan cerita Alexa yang sangat antusias jika membicarakan hukuman saudara kembarnya—Alex—.

"Fara, Eca tuh sebenarnya kasihan sama bang Xander karena dia gak boleh menyetir mobil dan motornya lagi tauk, tapi mau gimana lagi? Mami dan papi udah kasih hukuman yang setimpal atas kenakalan bang Xander selama ini," kata Alexa menghela nafas berat.

"Eca udah keterlaluan ya, sama bang Xander, semalam? Tapi kan, itu semua demi kebaikan dia dan Keluarga Anderson," sambung Alexa.

"Menurut gue lo gak salah, Ca. Apa yang lo lakuin itu udah bener buat kebaikan dan keinsafan abang lo, gue juga dimarahi sama bang Arka kemarin karena hukuman yang lo kasih. Tapi gue sadar kalau itu semua demi kebaikan mereka nantinya," respon Safara membuat Alexa terkejut.

"Fara dimarahi sama kak Arka?" tanya Alexa yang diangguki oleh Safara.

"Aduh, Eca bener-bener minta maaf ya Fara ... Eca beneran gak tau kalau kak Arka akan marah sama Fara," sesalnya menundukkan kepala.

Safara yang melihat Alexa merasa bersalah pun menghiburnya dengan perkataan yang menegaskan bahwa ini semua bukan salah Alexa. Ia tidak mau jika Alexa menyalahkan dirinya sendiri atas kemarahan Arka padanya kemarin, karena abang kembarnya itu memang paling tidak suka jika dirinya ikut campur memberikan hukuman pada sang abang atas kenakalan abangnya, maka dari itu setiap Arka berbuat kesalahan, ia hanya terdiam dan tidak mencegah atau menegurnya.

"No Eca, lo gak salah! Bang Arka emang gak suka kalau gue ngehukum atau negur dia seenaknya jika dia berbuat nakal. Jadi, jangan salahin diri lo sendiri lagi ya ..., " bujuk Safara.

"Tap ... tapi Eca udah bikin Fara dimarahi sama kak Arka, dan Eca udah salah besar, Fara. Eca udah salah besar," bantah Alexa tetap menyalahkan dirinya sendiri.

"Ck udah dong Ca ... lo gak salah tapi kita yang salah," pungkas Safara membuat Alexa diam dan menyetujui ucapannya bahwa bukan dia yang salah, tapi mereka berdua.

"Yaudah, kalau gitu kita ke kantin yuk, Ca!" ajak Safara setelah Alexa terdiam.

"Kok ke kantin? Bukannya pelajaran pertama belum dimulai ya?" heran Alexa.

"Iyaa ... tapi Reano bilang kalau kita tuh jam kosong sampai waktu istirahat nanti, karena semua guru lagi rapat untuk rapat mengenai persiapan pesta yang dilakukan dua hari lagi di apartemen keluarga gue," jelas Safara menyampaikan pengumuman dari Reano si ketua kelas.

"Owh gitu ... ok, yuk Fara! Eca juga udah lapar mau ngemil."
Saat mereka hendak berjalan keluar kelas menuju kantin, Arka terlebih dulu menghentikan langkah mereka dengan memanggil nama Alexa yang membuat kedua gadis itu menoleh ke arahnya secara bersamaan.

"Alexandra!" panggilnya.

"Lo Alexandra, kan?"

"Iya Kak Arka, itu Eca sendiri. Ada apa ya?" tanya Alexa bingung. Sebab, ia sama sekali tidak memiliki urusan dengan pria di depannya ini, bahkan ia sama sekali tidak ingin berurusan dengan semua atau salah satu teman dekat abangnya.

"Boleh minta waktunya sebentar, gak?" tanyanya membuat keduanya bingung. Terutama Safara yang curiga pada saudara kembar cueknya ini, karena tidak biasanya ia mau repot-repot menemui seseorang jika tidak penting dan tidak menguntungkan bagi Arka.

'Kok Bang Arka aneh ya?' batin Safara bertanya-tanya.

"Boleh kok, Kak. Tapi setelah Eca makan sama Fara di kantin yaa ... sudah janji soalnya," setuju Alexa tanpa curiga sedikit pun.

"Ok. Gue tunggu lo di taman belakang sekolah yaa .... "

"Iya Kak, nanti Eca ke sana sama Fara."

"Tapi gue maunya cuma kita berdua aja Al dan itu tanpa ada siapa pun," tolak Arka membuat Alexa ragu.

"Akan tetapi Kak, kata mami dua orang yang bukan mahram gak boleh berduaan karena itu dosa," sela Alexa ketika teringat akan pesan mami dan papinya.

"Lagian di sana gak cuma ada kita berdua kok Al. Banyak siswa lainnya juga," jelas Arka.

"Pokoknya gak boleh, Kak. Eca harus ke sana sama Fara atau kita gak usah bicara sama sekali," kekeh Alexa tetap pada pendiriannya.

"Ck, ok lo sama Fara ke sana nanti. Satu jam lagi gue tunggu kalian berdua di taman belakang sekolah," putus Arka yang disetujui oleh keduanya.

Setelah mendapatkan persetujuan dari keduanya, Arka pergi dari sana meninggalkan Alexa dan Safara yang kebingungan akan tingkah Arka. Lama terdiam, akhirnya Alexa memutuskan untuk bertanya pada Safara sahabatnya mengenai kelakuan Arka padanya beberapa saat yang lalu.

"Fara, kak Arka kenapa, yah? Kok aneh banget? Gak biasanya deh samperin Eca kaya tadi," heran Alexa.

"Gue juga gak tau dia kenapa jadi aneh gini Ca."

"Biasanya kalau kak Arka ada keperluan sama Eca, pasti dia gak akan repot-repot samperin Eca ke kelas dan akan minta tolong ke Fara untuk bilang ke Eca kalau dia mau ketemu sama Eca yang pasti untuk bicara masalah bang Xander. Dan itu juga pasti ngajak Fara juga, ya kan? Lalu, kenapa tadi kak Arka maksa minta ketemu berdua aja ya? Aneh banget!" tutur Alexa yang diiyakan oleh Safara.

Tanpa sadar, Safara mengatakan jika Arka mungkin melakukan hal itu karena ia ingin kenal lebih dekat dengan Alexa. Untung saja Alexa masih sangat polos, jadi dia tidak mengerti apa maksud dari ucapan Safara.

"Maksud Fara apa?"

"Gak, abaikan aja. Yuk ke kantin! Kasihan abang gue nunggu lama nantinya," elaknya dan mengajak Alexa ke kantin.

"Owh iya ya, yuk Fara!"

Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju tujuan awal, yaitu kantin sekolah dengan diselingi canda tawa selama perjalanan dan melupakan topik pembicaraan mengenai Arka tadi.

***
Saat ini, Arka sedang menunggu Alexa dan Safara di taman belakang sesuai janji mereka satu jam yang lalu. Entah apa yang pria cuek satu ini ingin bicarakan dengan Alexa, jika saja hal itu tidaklah penting maka bisa dipastikan Alexa akan mengeluarkan omelan gratis untuknya nanti.

Beberapa saat kemudian, dua orang yang ditunggunya sampai dan langsung menghampirinya. Tanpa menunggu lagi, Alexa langsung bertanya tujuan Arka ingin bertemu dengannya di taman belakang hari ini, bukankah Alexa tidak pernah memiliki masalah dengan Arka? Lalu mengapa Arka mengajaknya bertemu pagi ini.

"Ada apa Kak Arka? Eca kan gak pernah punya masalah sama Kakak selama ini, lalu Kakak ngapain ngajak Eca ketemuan?" tanya Alexa beruntun.

"Eca punya waktu gak, nanti sore?" bukannya menjawab, Arka malah balik bertanya membuat Alexa semakin bertanya-tanya dan menggerutu dalam hatinya.

'Ck tadi nanya ada waktu satu jam lagi atau nggak, sekarang malah nanya nanti sore ada waktu atau nggak. Sebenarnya ada apa sih?' gerutunya dalam hati.

"Emang ada apa sih Kak Arka? Kok dari tadi Kakak nanya waktu Eca mulu kaya orang penting," kesal Alexa.

"Ya jawab aja sih, Al. Kalau gak ada nanti sore gue mau ngajak lo jalan-jalan ke mal bareng Safara, dan nanti gue belikan lo boneka tedy bear favorit lo," balas Arka cepat.

"Kak Arka kalau mau ngajak Eca jalan izin dulu sama mami, papi, dan bang Xander. Dibolehin atau nggak sama mereka," celetuk Alexa.

Memang benar akan apa yang diucapkan oleh Alexa, jika ada seseorang yang ingin mengajak Alexa keluar di sore maupun kapan pun itu, maka dia harus izin terlebih dulu kepada semua anggota keluarga Alexa. Karena mau bagaimanapun, Keluarga Anderson sangatlah posesif jika berhubungan dengan Alexa, putri Keluarga Anderson satu-satunya.

"Nanti gue ke rumah lo untuk minta izin sama keluarga lo," sahut Arka.

"Ok terserah Kak Arka aja sih. Udah kan, gak ada yang mau dibicarakan lagi? Eca mau ke kelas soalnya sama Fara," ujar Alexa.

"Iya, gak ada lagi kok."
 
 
 
 
 
 
 

To be continue?

Alexa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang