Sean sengaja menjeda ucapannya untuk membuat sang adik dan Alexa penasaran, tetapi perbuatannya membuat Alena geram karena dan tak sabar.
"Karena Kak Sandra kenapa Bang?" tanya Alena dengan tatapan mengintimidasi.
"Ya karena Sandra .... "
"Gue kenapa, ha? Gue tau kok, kalau gue cantik nan imut plus kece. Yaa mungkin karena itu lo biarin gue manggil lo dengan nama Sean, yekan?" ujar Alexa membusungkan dada sombong.
"Pede sekali Anda Nyonya Sandra," cibir Sean.
"Maaf Tuan Sean yang terhormat, tetapi saya memanglah wanita yang cantik nan imut juga kece. Artis saja iri dengan kecantikan juga keimutan saya ini," tukas Alexa semakin percaya diri.
"Ck kalian ini udah dong, jangan bertengkar. Alena hanya ingin mengetahui alasan Bang Arkan bolehin kak Sandra manggil dia Sean, itu aja!" kesal Alena melihat perdebatan un-faedah mereka.
"Yaa karena Sandra spesial! Udah itu aja," balas Sean jujur.
"Eh ... ? Kalian ... ada hubungan apa emangnya?" ucap Alena penasaran.
"Spesial apa? Kita belum ada hubungan apa-apa kok, gue baru ketemu ni cowok tengil tadi pagi pas baru sampai di pantai indah ini. Jadi jangan berpikiran yang aneh-aneh ya," tampik Alexa.
Memang benar bahwa mereka belum memiliki hubungan apa-apa, catat! Belum memiliki hubungan apa-apa, dan perkataan Alexa itu mengartikan bahwa suatu saat nanti mereka akan memiliki sebuah hubungan. Entah hubungan seperti apa yang Alexa maksud, kita lihat saja nanti!
"Kok belum? Itu artinya kalian akan segera menjalin suatu hubungan dong," celetuk Alena membuat Alexa merutuki kelemesan bibir cantiknya itu.
'Ck. Ni bibir lemes amat dah, padahal kan yang gue maksud tuh bukan gitu. Iih kesel deh ah!' batin Alexa merutuki bibir cantiknya.
"Ng ... nggak gitu maksudnya Alena, duh gimana ya ... maksud gue tuh ..., " Alexa bingung sekaligus gugup seketika mencari berbagai alasan.
"Alena paham maksud kakak kok, gak usah malu-malu kucing gitu lah ... Alena restui hubungan kalian kok. Jadi santai aja ya," kata Alena menggoda Alexa hingga wajah wanita hamil itu memerah karena tersipu malu.
"Ya Allah suer deh Alena, gue gak ada hubungan apa-apa sama Abang tengil lo ini. Jangan aneh-aneh deh," respon Alexa berusaha menutupi kegugupannya.
"Kita emang belum ada hubungan apa-apa untuk saat ini, tetapi doain aja dalam waktu dekat ini kita akan memiliki hubungan Sandra. Hubungan yang mengarah ke pelaminan," sela Sean santai membuat Alexa melotot padanya.
"Apaan lo? Ngajak gelud? Hayuk atuh, sini maju! Pede banget jadi cowok, udah tengil, ngeselin, petakilan, gila lagi! Mana mau gue sama lo," ketus Alexa membuat Alena terkekeh geli mendengarnya.
"Tapi lo suka, 'kan? Udahlah, ngaku aja. Gue bisa jaga rahasia kok," sahut Sean semakin menjadi.
"Dasar cowok gila, cowok bego, cowok gak ada akhlak! Mati lo mati cowok ngesellin!" teriak Alexa frustrasi menghadapi pria tengil di hadapannya itu..
"Anak gue jangan lo ajarin gak bener dong," seloroh Sean.
"Heh! Anak lo, gak salah denger gue? Mana mau anak gue punya bapak gila nan tengil kaya lo!" sarkas Alexa.
"Fiks, Abang Arkan pengen cepet-cepet nikah sama kak Sandra! Ok, nanti Alena akan bicarain hal ini sama ummi dan abi. Tenang aja!" Putus Alena dan hendak pergi meninggalkan dua sejoli yang saat ini sudah melongo seperti orang bodoh, tetapi Alexa langsung sadar dan mencegah Alena.
"Eh, jangan gila deh! Gue gak ada hubungan apa pun sama Abang lo, suer deh. Jadi lo gak perlu ngomong apa pun sama kedua orang tua lo, gue pamit dulu yaa bye Alena ... muach!" Alexa berpamitan pada kedua orang itu dengan mengecup pipi Alena secepat kilat.
Sungguh, Alexa malu saat ini. Entah mengapa ia malu setelah mendengar godaan Alena pada dirinya dan juga Sean, hello! Dia saja baru kenal dengan Sean si cowok tengil yang mengusik hari pertamanya di London ini.
Saat Alexa telah pergi dari hadapan mereka, Sean tersenyum-senyum sendiri mengingat tingkah menggemaskan Alexa. Ia yakin seratus persen bahwa ia sudah sangat mencintai wanita hamil itu, tak peduli mau Alexa sedang hamil atau tidak.
Yang penting ia bisa mengajak Alexa menyempurnakan agamanya dan menuju jannah–Nya, ia ingin mendidik Alexa dan anak-anak mereka kelak menjadi penghuni surga yang sangat indah itu.
Sean berjanji pada dirinya sendiri jika ia bisa mendapatkan Alexa, maka ia akan menganggap anak yang Alexa kandung saat ini menjadi anak kandungnya juga. Lama merenung, Sean tidak mendengar bahwa sang ibu sedari tadi memanggil namanya.
"Arkan, Alena!" seru wanita paruh baya menatap kesal pada Alena dan Sean.
"Ummi! Maaf Ummi, Sean dan Alena tidak mendengar panggilan Ummi sedari tadi. Maafkan kami Ummi," sesal Alena menundukkan kepalanya.
"Gak papa Sayang, Ummi cuma kesal aja karena kalian tidak mendengar panggilan Ummi."
Tatapan wanita itu terarah pada Sean—putra pertamanya— yang saat ini tengah tersenyum-senyum sendiri. Ia heran pada putranya itu, mengapa ia tersenyum-senyum sendiri? Lantas ia menatap Alena dengan tatapan bertanya sembari melirik Sean.
"Ummi tanya Abang kenapa? Dia lagi bahagia Ummi," kekeh Alena membuat umminya mengernyitkan dahi.
"Kok kamu ketawa gitu? Abang kamu kenapa? Apakah otak pintarnya ketinggalan di kantor?" perkataan sang ummi membuat Alena tertawa terbahak-bahak.
"Iihh, Ummi ada-ada aja deh ah," tawa Alena pecah saat itu juga. Alena tak menyangka bahwa umminya akan melontarkan kata-kata yang sangat menyebalkan seperti itu.
"Astaghfirullah, ada apa dengan kedua anak hamba ini ya Allah? Mengapa mereka senyum dan tertawa sendiri seperti orang gila?" tukas wanita itu berdramatis.
"Ummi lebay deh! Abang tuh senyum sendiri kaya gitu karena terkena sebuah virus," jelas Alena membuat wanita patuh baya di hadapannya semakin bingung.
"Maksud kamu virus apa sih, Sayang? Ummi gak ngerti maksud kamu, jangan bertele-tele deh!"
"Abang lagi terkena virus yang bernama cinta pada pandangan pertama," papar Alena membuat mata sang ummi berbinar bahagia.
"Waah ... kalau gitu Ummi akan segera dapat menantu dong, yes!" serunya bahagia.
"Bukan cuma menantu Ummi, tetapi Ummi juga akan mendapat cucu sekaligus. Ya ... walaupun cucu angkat sih," singkat Alena.
"Cucu angkat? Maksud kamu dia janda?"
"Bukan Ummi, dia itu wanita yang ya ... bisa dibilang kurang beruntung karena harus hamil di luar nikah. Tetapi dia bukan wanita tidak baik," jawab Alena yang sedikit dimengerti oleh wanita itu.
"Owh begitu, di mana wanita yang berhasil menarik perhatian Abang kamu itu? Kasih tau Ummi dong, Ummi pengen kenalan sama calon menantu. Yayaya," mohonnya membuat Alena menatap sang Ummi dengan tatapan horror.
"Ummi sehat, 'kan?"
"Heh! Kamu pikir Ummi gak waras, iya?"
"Nggak gitu Ummi, cuma aneh aja gitu."
"Udah deh, kasih tau Ummi di mana wanita itu sekarang. Ummi pengen tau!"
Alena menelusuri pinggiran pantai di depannya mencari keberadaan Alexa, tetapi tak kunjung ia temui. Sampai tatapannya tertuju pada wanita yang sedang berjalan di bibir pantai dengan santainya menikmati ombak laut yang membasahi kakinya. Alena yakin bahwa wanita itu adalah Alexa, orang yang ia cari sedari tadi.
"Itu orangnya Ummi!" tunjuk Alena pada wanita hamil yang sedang berjalan di bibir pantai itu.
"A ... Alexa?" gumam wanita itu. Lantas wanita paruh baya tersebut berjalan mendekati orang yang ditunjuk oleh putrinya untuk membuktikan bahwa tebakannya tidaklah salah. Ia memanggil ibu hamil di depannya dengan suara lantang hingga yang dipanggil pun menolehkan wajah ke arahnya.
"Alexa!"
To be continue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomanceAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...