Alexa mengikuti Sean dari belakang dengan terus menggerutu menyumpah-serapahi Harry dan Sean, entah mengapa hari ini Alexa suka sekali menggerutu dalam batinnya.
Sean berhenti secara tiba-tiba hingga membuat Alexa yang berada di belakangnya tanpa sengaja menabrak punggung kokoh nan kekar Sean.
"Kalau berhenti bilang-bilang dong! Gue kan bisa berhenti dulu dan gak akan nabrak punggung lo!" kesal Alexa tanpa sengaja meninggikan suaranya.
"Saya atasan kamu, Sandra! Jadi, kamu harus sopan jika berbicara dengan saya. Apakah kamu mengerti?" cetus Sean dengan nada sombong dan tatapan yang sangat menyebalkan di mata Alexa.
Akan tetapi, sampai kapan pun Alexa tidak akan pernah bisa menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan kata-kata pedas pada seseorang yang sombong seperti Sean jika sedang kesal.
"Emang lo atasan gue? Sejak kapan ha?" sarkasnya membuat Sean tersenyum miring.
"Apakah kamu lupa akan ucapan saya pada Lidya tadi Nyonya Sandra yang terhormat? Bukankah saya tadi mengatakan bahwa kamu adalah sekretaris baru saya mulai hari ini, jadi saya adalah atasan kamu. Apakah kamu paham Nyonya Sandra terhormat?" jelas Sean dengan wajah menjengkelkannya.
"Namun, saya belum interview sama sekali Bapak Sean yang terhormat, jadi saya belum resmi menjadi sekretaris Anda. Apakah Anda paham, Bapak Sean yang menyebalkan?" tekan Alexa menahan emosi dan kekesalannya kuat-kuat agar tidak meledak nantinya.
"Apakah jika saya berkeinginan untuk menjadikan kamu sebagai sekretaris saya harus melalui interview, seleksi, atau yang lainnya?"
"Wo iya jelas dong! Kalau anda tidak meng-interview saya terlebih dulu, bagaimana bisa anda melihat dan mengetahui kemampuan saya nantinya?" ketus Alexa dengan raut wajah menantang.
Sean mengarahkan tubuh kekarnya mendekati Alexa, refleks Alexa mundur karena Sean terus saja melangkah mendekatinya. Namun, Alexa kembali menggerutu dalam batin karena tubuh mungil nan berisinya sudah tertempel ke dinding ruangan Sean.
Melihat Alexa yang tak dapat bergerak mundur lagi karena terdapat dinding di belakangnya, Sean tersenyum devil dan mulai memajukan wajahnya dan berkata. "Akan mundur ke mana lagi, kamu Sandra? Di belakangmu sudah terdapat dinding yang membuatmu tak dapat bergerak mundur," tukas Sean mengangkat sebelah alisnya.
"Dasar cowok nyebellin! Minggir gak lo? Awas iih!" umpat Alexa membuat Sean tertawa lepas melihat wajah kesal Alexa yang sangat menggemaskan baginya.
"Jika saya tidak ingin mundur ataupun menyingkir, kamu bisa apa?" goda Sean semakin membuat Alexa kesal hingga wajahnya merah padam.
"Gue tabok juga lo dasar cowok nyebelin, ngeselin, mati lo, matii!" teriak Alexa frustrasi karena tak dapat bergerak bebas akibat terhalang tubuh kekar Sean.
Cukup sudah! Sean tak dapat menahan tawanya lagi, ia semakin tertawa terbahak-bahak karena kekesalan Alexa karenanya. Ia suka dan ia bahagia melihat Alexa kesal karenanya, hobi baru yang harus sering ia lakukan sekarang adalah membuat Alexa kesal dan marah seperti sekarang ini.
Sean jadi ingin segera menghalalkan Alexa agar bisa menggodanya setiap hari tanpa henti, membayangkan saja membuat Sean bahagia tiada tara. Bagaimana jika itu terjadi sungguh? Pasti Sean akan sangat bahagia, ia akan berusaha meluluhkan hati seluruh anggota Keluarga Anderson untuk bisa menghalalkan Alexa secepatnya.
Alexa mengembungkan pipinya kesal, karena merasa sedikit puas, maka Sean pun menghentikan tawanya kemudian menjauhkan dirinya dari hadapan Alexa dan membuat wanita itu menghela napas lega.
Lantas, Alexa segera berlari menjauhi Sean yang sudah berhasil membuat jantungnya marathon karena ulah Sean tadi.
'Ada apa sama gue? Kenapa jantung gue marathon kaya gini?' batin Alexa bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
Roman d'amourAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...