Safara menggelengkan kepala tak habis pikir, baru beberapa hari tak masuk sahabatnya itu semakin meresahkan. Sepertinya, dia harus banyak-banyak bersabar untuk ke depannya.
"Iya bu Rika sakit. Dan katanya sih, dia sakit lambung. Makanya sekarang gue mau jenguk dia," ucap Safara.
"Owh gitu."
"Lo mau ikut jenguk bu Rika, gak Ca? Sekalian gitu, mumpung lo sekarang ada di sini. Gimana?"
"Gimana, ya Far? Gue tuh belum izin sama mami, gue aja ke sini cuma izin buat ketemu sama tante Ria aja."
"Yaudah. Lo izin aja sekarang dengan telepon nyokap lo, gampang 'kan?" sela Safara.
"Iya juga ya. Yaudah gue telepon mami dulu yah Far, lo tunggu sini aja!"
Setelah mengatakan hal itu, Alexa pergi meninggalkan Safara sendirian untuk menelefon sang mami meminta izin. Setelah menelefon sang mami, Alexa kembali izin pada Safara untuk membeli buah tangan yang akan ia berikan pada bu Rika nanti. Masa iya jenguk orang sakit gak bawa buah tangan? 'Kan nggak banget, itulah kata yang diucapkan Alexa pada Safara.
Beberapa saat kemudian, Alexa datang dengan membawa sebuah plastik berisikan sesuatu yang tidak Safara ketahui apa isinya. Untuk menyingkat waktu, Alexa mengajak Safara untuk masuk ke ruang rawat inap yang ditempati oleh bu Rika, tetapi Safara menghentikan dirinya.
"Yaudah yuk Far, kita ke ruang rawat bu Rika aja! Lagian gue izinnya cuma sebentar doang ke mami," ajak Alexa.
"Eh tunggu dulu Eca!" cegahnya membuat langkah Alexa terhenti.
"Ada apa Fara?"
"Ih tunggu dulu. Gue ke sini gak sendirian tauk!" decak Safara.
"Terus lo sama siapa?"
"Gue sama ... " ucapan Safara terhenti setelah melihat orang yang ditunggunya sedari tadi muncul dan berjalan ke arahnya.
"Nah itu dia, gue ke sini sama Bang Arka!" celetuk Safara membuat tubuh Alexa menegang seketika.
Deg!
Orang yang selama satu bulan terakhir ini ia hindari, kini muncul di hadapannya dan lebih parahnya ia akan pergi menjenguk bu Rika bersama dengan pria yang ia benci dan hindari.
'Ya Allah, apalagi ini? Kenapa Alexa harus dipertemukan dengan pria yang Alexa benci, kenapa Ya Allah? Alexa masih tidak sanggup untuk bertemu dengannya kembali setelah apa yang ia lakukan pada Alexa satu bulan lalu hingga membuat Alexa hamil seperti ini!' keluh Alexa dalam batinnya.
"Eca! Lo baik-baik aja, 'kan?" ucap Safara mengagetkan Alexa.
"Eh iya. Gue gak papa kok, yaudah yuk kita langsung ke sana aja!" kaget Alexa dan tersenyum paksa.
"Yaudah yuk!" Selama di perjalanan, mereka bertiga berbincang-bincang. Ah tidak! lebih tepatnya hanya Alexa dan Safara-lah yang berbincang, sedangkan Arka? Ia hanya menyimak pembicaraan keduanya yang menusuk tepat di hati kecilnya.
"Oh iya, Ca. Lo kok tumben banget bicara pake kata lo-gue? Biasanya lo selalu berbicara pake panggilan nama lo, kenapa sekarang nggak lagi?" tanya Safara penasaran.
"Gimana ya Fara? Gue tuh berbicara pake lo-gue sejak sisi gelap gue bangkit," tutur Alexa membuat Safara terkejut. Pasalnya, selama ini sisi gelap Alexa tidak pernah bangkit kecuali saat Alexa dalam masalah besar yang dampaknya bisa merugikan diri Alexa sendiri.
"Sejak sisi gelap gue bangkit satu bulan yang lalu, gue merasa kalau panggilan Eca itu mencerminkan seorang gadis yang polos, lemah, lugu, dan mudah dijebak atau dibodohi!" tekan Alexa pada kata dijebak dan dibodohi, ia memang sengaja menyindir Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomanceAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...