"Jangan pernah menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah, karena setiap masalah pasti ada jalan keluar dan hikmahnya."
~Kalam Hikmah~
***
Alexa dan Sean masih saja betah bertengkar tanpa memedulikan pengunjung pantai yang sudah ramai menyaksikan pertengkaran mereka yang persis seperti pasangan suami-istri. Lantas, Rika langsung datang dan menghentikan pertengkaran mereka dengan ceramah juga omelan gratis pada keduanya."Alexa, Arkan! Hentikan pertengkaran kalian yang seperti anak kecil ini, tidakkah kalian malu karena menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung pantai di sini?" lerai Rika tegas membuat keduanya memperhatikan keadaan sekitar.
Menyadari akan kebodohannya, mereka berdua langsung cengengesan dan meminta maaf pada semua orang yang ada dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada.
"Lihat! Tidakkah kalian malu menjadi pusat perhatian seperti tadi?" tandas Rika dengan tatapan tegasnya.
"Maaf Ummi," sesal Sean menundukkan kepalanya.
"Hm!"
"Maaf Bu, habis anak Ibu nyebelin ih .... "
"Lah, kok gue?" elak Sean.
"Eits ... mau debat lagi, hm?" cetus Rika.
"Eh, nggak kok."
"Yaudah kalau gitu Bu, saya izin pamit pulang dulu ya. Soalnya takut ditunggu," sambung Alexa berpamitan.
"Eh kamu mau ke mana Sayang? Kita duduk dulu yuk, kasihan kamu lagi hamil dan kalau kamu berdiri terus gak baik buat kesehatan kamu dan anak kamu nanti. Kita duduk dulu yuk," ajak Rika menuntun Alexa ke tempat suaminya berada.
Alexa pun hanya pasrah membiarkan Rika menuntunnya untuk duduk, karena ia tahu bahwa gurunya itu sangatlah keras kepala dan mustahil jika ia menolak ajakan tersebut dan tidak akan dipaksa oleh gurunya itu.
"Mas, lihat aku bawa siapa?" seru Rika pada seorang pria paruh baya setelah mendudukkan Alexa. Pria paruh baya tersebut menoleh kepada istrinya, lantas ia menaikkan alisnya dan bertanya.
"Memang siapa yang kamu bawa?" tanyanya mengernyit.
"Calon menantu kita!"
Uhuk ... uhuk ....
Perkataan Rika membuat Alexa yang baru saja meminum air putih di tangannya pun tersedak mendengar perkataan Rika.
"Eh Sayang, hati-hati dong minumnya!" tukas Rika mengelus lembut punggung Alexa.
"Naira?" ujar pria paruh baya itu membuat Alexa menoleh ke arahnya.
"Eh ... Ustadz Azzam, bagaimana kabarnya Ustadz?" sahut Alexa yang kemudian menyalami tangan pria itu.
"Alhamdulillah saya baik Naira, kamu sendiri bagaimana?"
"Seperti yang Ustadz lihat, saya tidak baik-baik saja." Alexa menjawab pertanyaan sang Ustadz dengan senyum miris, memang benar bahwa saat ini Alexa tidak baik-baik saja setelah tahu bahwa ia tengah hamil.
"Tidak baik bagaimana Naira? Saya lihat kamu baik-baik saja," heran pria yang diketahui bernama Azzam itu.
"Dalam pandangan fisik saya memang baik Ustadz, tetapi dalam hati ... saya tidak baik-baik saja setelah mengetahui bahwa saya ... sedang hamil. Itulah yang membuat keadaan saya tidak baik-baik saja," balas Alexa kembali meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomantikAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...