27. Arkan Sean Erickson

653 16 0
                                    

Hancur sudah pertahanan Alexa setelah mendengar nama Arka, memori akan kejadian beberapa minggu lalu kembali terngiang-ngiang dalam pikirannya potongan-potongan puzzle yang memenuhi otaknya.

Naira! Kejut Arlan setelah melihat Alexa langsung terduduk di bangku yang berada di belakangnya, Alexa menangis untuk beberapa kali setelah mendengar nama Arka.

Mbok Ina yang melihatnya merasa bersalah karena telah mengatakan hal yang membuat Alexa kembali rapuh, ia tidak mengetahui bahwa saat ini Alexa sedang video call dengan kedua abangnya. Jika saja ia tahu pasti ia tidak akan menyebut nama seseorang yang sudah menjadikan Alexa seperti saat ini.

Eh, Non Alexa. Mbok minta maaf, Mbok gak tau kalau ada Non Alexa di sana.

"Tidak papa Mbok. Saya aja yang sensitif banget setelah mendengar nama ... nama Arka," pelan Alexa meneteskan air mata.

Y ... yaudah kalau gitu Den, saya pamit ke dapur dulu. Saya akan menyiapkan makanan untuk kalian semua, pamit Mbok Ina kemudian pergi dari kamar Alex.

Alex dan Arlan turut sedih melihat Alexa, mereka ingin sekali menghibur dan memeluknya. Akan tetapi mereka tidak bisa melakukan hal itu karena saat ini mereka terpisah akan jarak yang tak dapat mereka tempuh dalam waktu singkat.

Karena tak kuasa melihat adik kembar, Alex menemui kedua teman sekelasnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Alexa, kalau gitu Abang mau temui mereka dulu di bawah ya. Nanti kita video call lagi, jagalah kesehatan dan tenangi diri kamu serta jangan biarkan hal yang membuat kamu rapuh kembali! Bangkit dan kuatkan dirimu demi mereka bertiga, you are my twins sister and kamu gadis yang kuat! pesan Alex kemudian keluar dari kamarnya.

Selamat tinggal kembaranku, selamat tinggal dan sampai jumpa lagi!

Tangis Alexa pecah saat itu juga, dan Arlan paling tidak suka melihat tangisan Alexa karena menurutnya Alexa tidak pantas mengeluarkan air mata setetes pun kecuali air mata kebahagiaan. Lantas, ia menyuruh Alexa memberikan ponselnya pada Sean, tanpa berpikir lagi Alexa memberikan ponselnya pada Sean dan membiarkan abangnya dengan senang hati berbicara panjang lebar dengan pria tengil di hadapannya itu.

***
Sean penasaran akan hal yang ingin Arlan katakan padanya, tidak seperti biasanya Arlan akan berbicara dengan wajah yang sangat serius pada dirinya.

Ar, gue boleh minta tolong sama lo? Arlan memulai pembicaraannya dengan raut wajah yang sangat-sangat serius.

"Bolehlah Arlan, lo mau minta tolong apa? Kalau bisa yaa gue bantu semampu gue," balas Sean terkekeh geli.

Gue minta lo jagain dan selalu hibur Naira kapan pun dan di mana pun itu, jangan biarkan dia sendiri ataupun melakukan hal buruk dilakukan olehnya saat sedang frustrasi.

Gue, Alex, dan Keluarga Anderson lainnya saat ini sedang sibuk banget Ar, jadi kita nggak bisa mantau Naira selalu. Cuma lo satu-satunya orang yang bisa menjaga berlian berharga milik Keluarga Anderson, pinta Arlan.

"Kenapa gue? Masih banyak orang di luar sana yang bisa jaga dia dengan baik, gak cuma gue. Lagian gue juga harus kerja sama perusahaan," celetuk Sean.

Lo tau kita semua gak mudah percaya sama orang asing, apalagi itu adalah negara yang bebas. Siapa pun bebas melakukan apa pun sesuai keinginan mereka, kita gak mau hal buruk terjadi kepada Naira, Ar.

"Gimana caranya gue bisa jaga tu cewek kalau setiap ngeliat wajah gue aja dia udah kesel kaya gitu Arlan!" Sean bingung dengan sahabatnya itu, bisa-bisanya dia memintanya untuk menjaga wanita yang selalu tidak suka setiap berbicara dengannya.

Alexa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang